星と夜 ▪ Chapter 29 [END] ▪

726 77 28
                                    

"Eoh Eundong-ah! Aku dan Hoshi masih di jalan."

Hoshi menoleh pada Yerin yang tengah mengangkat telepon dari Eundong. Pria itu sangat bawel. Dari kemarin ia terus bertanya dan mengingatkan tentang hari ulang tahun ibunya.

"Aniya. Tentu saja aku tidak bohong. Kau tidak mempercayaiku hah?"

Hoshi merebut ponsel Yerin yang sebelumnya ditempelkan wanita itu pada telinganya. Sambil satu tangannya menggerakkan stir, ia membalas. "Sekali lagi kau bertanya aku akan langsung putar balik."

Yerin tertawa dibuatnya.

Mendengar ancaman Hoshi, Eundong langsung menurut tanpa banyak protes. Ia mematikan telepon dan membiarkan Hoshi dan Yerin tenang dalam perjalanan.

Mereka sampai disana tepat waktu. Kedatangan mereka sangat disambut oleh keluarga Eundong. Seakan, acara ini adalah milik mereka. Mungkin lebih tepatnya, milik Hoshi.

Keluarga Eundong, khususnya ibunya, begitu senang melihat aktor yang selalu dipuja puja itu datang ke acara ulang tahunnya. Mungkin ini menjadi hari ulang tahun terbaiknya.

"Omo kau memang tampan sekali."

Yerin tersenyum canggung melihat ibu Eundong memeluk Hoshi dengan erat. Sampai ketika mereka masuk ke dalam, wanita setengah baya itu tidak mau melepaskan tangan Hoshi.

"Eomma, hyung tidak nyaman jika kau memegangnya seperti itu."

"Diam kau, bocah kecil." Balasnya sengit. Dalam sekejap, ekspresinya berubah manis begitu menatap Hoshi.

Acara hari ini berjalan sangat lancar. Meski hanya acara kecil-kecilan, yap, acara kecil-kecilan dengan aktor terkenal yang menjadi salah satu tamunya, tetapi tetap terasa menyenangkan. Hoshi bisa merasakan kehangatan keluarga dari sini.

Bagaimana ketika ibu dan ayah Eundong menaruh makanan pada piring Hoshi, bahkan ibu Eundong juga menyuapi pria itu. Menyodorkan makanan pada Hoshi. Aktor itu seperti anak kecil yang hanya membuka mulutnya saat pasangan orang tua itu menyuapinya.

Terakhir, mereka mengambil foto bersama. Lagi-lagi Hoshi dipaksa berdiri di tengah, dan diapit orangtua Eundong. Yerin dan Eundong hanya menurut saja, berdiri di ujung seperti patung.

Mereka juga membekali Hoshi banyak makanan saat pulang. Berhasil membuat penuh jok belakang mobil mereka dengan makanan.

"Ahh, perutku rasanya seperti akan meledak, Yoru. Aku sangat kenyang." Hoshi menekuk mulutnya.

Yerin tertawa. "Tapi kau senang bukan?"

"Um. Mereka sangat menyenangkan. Aku jadi rindu eomma."

"Aku juga."

Tiba-tiba saja, Hoshi memeluk Yerin dari belakang. Menghentikkan kaki Yerin yang baru maju beberapa langkah ke dalam rumah. "Yoru aku sangat kenyang."

"Lalu?"

"Ayo olahraga."

Yerin melepas tangan Hoshi dari pinggangnya dan membalikkan badan. "Tidak boleh olahraga malam-malam, oppa."

Pria itu malah kembali memeluknya dari depan, dengan tetap membiarkan wajah mereka berhadapan. "Ada kok, olahraga malam."

Yerin menaikkan sebelah alisnya. "Apa itu?"

Hoshi menunjukkan smirknya yang jauh dari kata menggemaskan. Pribadinya yang lain seperti muncul tanpa diduga, tapi Yerin jelas tahu ini tetap oppanya. Hanya saja.. senyuman itu membuatnya ingin pingsan.

Pria itu merapatkan tubuh mereka. Mata Yerin melebar tanpa aba-aba. Dari tatapan dan senyuman jahil Hoshi, Yerin jelas tahu apa maksud dari pria ini.

√ [SEASON 2]  星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang