Setelah 20 menit memikirkan harus melakukan apa, akhirnya Yerin memutuskan untuk membuat sarapan. Dapur di rumah ini sangat luas, bersih dan rapi. Dulu dapur di rumah Yerin juga bersih dan rapi, tetapi tidak seluas ini.
Dapur impian Yerin. Sepertinya ia harus membeli rumah dengan dapur yang luas seperti ini. Dengan begitu ia akan selalu betah berada di dapur.
Seperti baru saja dapat hadiah mobil, Yerin tersenyum riang dan berlari kecil memasuki area dapur lebih dalam. Ia memeriksa lemari es, memandangi makanan disana dengan wajah datar. Ekspresi riangnya lenyap dalam sedetik.
Kalian perlu tahu bahwa didalam lemari es ini hanya ada berbagai macam minuman seperti air putih, soda bermacam merek dan rasa serta snack snack pedas. Yerin lalu membuka pintu lemari pembekunya, berharap ada daging atau apapun itu. Tapi isinya hanya es krim. Penuh dengan eskrim, sampai Yerin bingung bagaimana caranya mengambil satu es krim yang ia inginkan, tanpa membuat es krim lain jatuh.
Yerin memijat keningnya pelan. Menutup lemari es dengan pasrah. Belum putus asa, Yerin membuka lemari kayu yang terletak pada tembok atas dapur. Untungnya masih bisa dijangkau Yerin.
Tidak ada gunanya berharap. Dapur ini hanya terlihat indah karena luas dan banyaknya parabot. Tetapi tidak ada makanan sama sekali, bahkan bumbu-bumbu juga tidak ada. Dan Eundong tadi menyuruhnya untuk membuat sarapan? Laki-laki itu sudah gila.
Yerin meniup poninya. Sepertinya ia harus belanja sekarang. Baiklah.
Wanita itu kembali memasuki ruangan- nya untuk mengambil mantel serta tas selempangnya. Ia melirik dapur sekali lagi. Baiklah, aku akan kembali. Gumamnya.
>><<
Yerin turun dari taksi dan mengeluarkan semua belanjaannya. Banyak sekali, dan tentu saja Yerin menghabiskan banyak uang untuk membeli semua itu. Dibantu oleh si supir, akhirnya semua belanjaannya sudah turun dengan selamat.
Taksi mundur perlahan, Yerin membungkuk pada si supir. "Khamsahabnida."
Yerin berjalan menuju si satpam meninggalkan belanjaannya. "Bawaanku banyak, apa kau bisa membantuku?" Yerin tersenyum canggung.
Setelah si satpam mengantarnya menggunakan mobil, ia juga membantu Yerin membawakan belanjaan. Yerin menekan bel. Menunggu.
Tidak kunjung dibuka, Yerin menekan lagi. Ah.. Ia lupa, Hoshi kan masih tidur. Yerin menekan bel lagi, berulang kali hingga pintu terbuka. Muncullah Hoshi yang terlihat baru bangun tidur.
Yerin tersenyum. "Selamat pagi. Aku habis belanja banyak bahan makanan. Yahh, dapur mewahmu itu tidak berguna karena tidak ada makanan sama sekali."
Hoshi mendengus dengan mata sipitnya yang tampak sulit terbuka.
"Bisa bantu aku bawa mereka, Tuan Hoshi?" Yerin tersenyum manis sambil melirik plastik belanjaannya. Senyuman yang sepenuhnya tidak ikhlas. Hoshi juga cukup cerdas untuk tahu bahwa senyuman itu palsu.
Dengan langkah gontai, Hoshi membawa tiga plastik besar yang tersisa. Yerin, si satpam dan Hoshi masuk kedalam rumah menenteng plastik besar yang entah isinya apa saja.
"Yak, kenapa kau membeli banyak sekali?" Tanya Hoshi dengan suara serak.
Yerin membungkuk pada si satpam. "Khamsahabnida." Si satpam lalu melangkah lagi menuju tempat dimana ia mesti bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
√ [SEASON 2] 星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FF
FanficSelama tujuh tahun lamanya, Jung Yerin berusaha mengikhlaskan semuanya tanpa harus melupakan. Itu semua tidaklah mudah. Bagaimana ia ingin melupakan bagian yang menyedihkan, tetapi ingin tetap mengenang bagian yang menyenangkan. Ketika ia sudah ha...