Hoshi keluar dari mobilnya dan melangkah gontai memasuki rumahnya. Begitu ia masuk kedalam, Eundong-manajernya, dan Seungcheol-sahabatnya langsung memarahinya habis-habisan.
"Yak, hyung. Apa yang kau... Manajer baru? Kekasih?"
Hoshi memandangi manajernya dengan santai. Tidak tampak khawatir sedikitpun. "Beritanya sudah menyebar secepat itu?"
"Pasti!! Aish kau.. apa yang kau pikirkan, hyung?" Manajernya tampak frustasi. Frustasinya dia malah terlihat lucu.
"Lalu aku harus mengatakan apa pada mereka?"
"Katakan yang sebenarnya, hyung!!" Ujar manajernya itu.
Hoshi memandanginya, masih santai. "Aku pasti akan mengatakannya jika aku ingat apa yang terjadi."
"Lalu mengapa kau tidak berbohong?"
Masih dengan ekspresi yang sama. "Kau pikir aku bicara jujur tentang wanita itu yang merupakan manajer baru sekaligus kekasihku?"
"Ani, maksudku.. Hyung kau seharusnya memikirkan kebohongan yang lebih bagus."
"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang, Hoshi-ya?" Tanya Seungcheol.
"Menurutmu apa? Eundong-ah, beritahu dia untuk menyampaikan bahwa aku benar berpacaran. Dan berpelukan di club... bisa kau lenyapkan kabar tentang itu?"
"Itu sudah menjadi berita utama saat ini. Kau pikir mudah menghilangkannya, hyung? Aishh"
Hoshi menautkan alis. Ia tidak tahu bahwa akan seperti ini pada akhirnya. Pria itu berniat menghilangkan stres dengan minum disana, tapi ia malah mendapatkan masalah baru.
"Aku akan pergi tidur, aku sangat lelah." Kemudian Hoshi menatap Eundong. "Kita bicara begitu aku bangun."
Dengan langkah gontai, Hoshi memasuki kamarnya. Terdengar suara pintu yang menutup, menjadi suara terakhir yang ditinggalkan Hoshi di perbincangan mereka. Seketika ruangan hening.
"Dia.. dia tidak akan memecatku, bukan? Seungcheol hyung? Maksudku, wanita itu.. wanita itu tidak akan bisa menjadi manajer, bukan? Benar kan, hyung?"
"Aku tidak tahu, Eundong-ah. Kau berdo'a saja." Seungcheol menepuk pelan bahu Eundong yang masih terdiam dengan mulut terbuka.
>><<
"Masuklah ke kamarmu." Ujar Sehun sambil melangkah menuju sofa apartemen. Benar, disini mereka juga tinggal bersama di satu apartemen. Setidaknya sampai Yerin mampu mempunyai apartemennya sendiri. Yerin tidak mau merepotkan Sehun lagi dengan membuatnya membeli 2 apartemen.
Bukan ke kamar, Yerin malah mengambil tempat di samping Sehun. Pria itu sedang duduk menyandar pada sofa sambil memejamkan mata.
Yerin menipiskan bibirnya. Ia bingung harus berkata apa. Sehun pasti marah besar kepadanya saat ini.
Dengan sisa keberanian, Yerin baru hendak menepuk bahu Sehun, saat ia mendengar suara bergemuruk yang berasal dari perut Sehun.
Pria itu membuka matanya dan bangkit berdiri. Menghela nafasnya, lalu menatap Yerin. "Kau pasti lapar, aku akan membuat makanan."
"Um.. Kau yang lapar, Sehun oppa." Yerin diam sebentar. "Kau sudah makan malam 'kan? Kau tidak menungguku... kan?"
Sehun hanya menatapnya selama dua detik lalu melangkah menuju dapur. Sekian menit kemudian makanan sudah siap dan mereka makan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
√ [SEASON 2] 星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FF
FanfictionSelama tujuh tahun lamanya, Jung Yerin berusaha mengikhlaskan semuanya tanpa harus melupakan. Itu semua tidaklah mudah. Bagaimana ia ingin melupakan bagian yang menyedihkan, tetapi ingin tetap mengenang bagian yang menyenangkan. Ketika ia sudah ha...