Setelah menghabiskan sarapannya, sesuai janji Yerin memberi satu coklat untuk Hoshi. Pria itu menerima dengan sumringat. Wajahnya ceria, sangat berbanding terbalik dengan Hoshi yang.. Yah kau pasti tahu.
Setelah itu Yerin membiarkan Hoshi memakai pakaian yang sudah Yerin siapkan. Mereka akan segera berangkat untuk pemotretan.
"Sudah?" Tanya Yerin begitu Hoshi keluar kamar.
Pria itu menatapnya datar. "Menurutmu?" lalu berjalan tanpa dosa melewati Yerin. Yerin menghela nafasnya, sabar. Ingat kata Eundong, sabar.
Yerin memaksakan senyumnya. Berusaha membuat moodnya lebih baik. Ia menyampirkan tas selempangnya lalu mengikuti Hoshi yang melangkah keluar rumah.
"Kau bisa mengemudi?" Tanya Hoshi.
"Ne."
Pria itu lantas melempar kunci mobil pada Yerin begitu saja, lalu memutari mobil untuk masuk di kursi sebelah kursi kemudi. Yerin menarik nafasnya. "Aku pasti bisa."
Mereka diam di dalam mobil cukup lama. Itu semua karena Yerin tak kunjung menyalakan mobilnya. Hoshi berdecak kesal. "Yak! Kita tidak akan sampai disana jika kau hanya melamun."
Yerin nyengir. Menelan salivanya. Ia sudah berkeringat banyak bahkan ketika ia belum mulai mengemudi.
"Mengapa kau sangat berkeringat?" Hoshi keheranan.
"Ne?!!"
Yerin tertawa canggung. "Aniyo. Di dalam sini sangat gerah."
"Cepat nyalakan mobilnya."
Mobil itu berhasil menyala. Sekarang Yerin bingung harus melakukan apa. Dengan bermodal ingatan tentang apa yang sudah Sehun ajarkan dulu, Yerin mulai bergerak lagi.
Tapi mobil itu malah mundur hingga tubuh Hoshi dan juga dirinya terdorong ke depan. Hoshi menatapnya kesal. "Yak! Apa yang kau lakukan?"
"Ini hanya pemulaan. Tenang saja." Yerin mengatur nafasnya dan bersiap untuk maju. Mobil itu akhirnya bergerak maju. Tapi sayangnya, ia melaju sangat cepat sampai Yerin tegang dan tidak sempat berbelok. Alhasil, mobil itu menghantam tembok di halaman rumah Hoshi.
Mereka berdua kembali terdorong ke depan. Yerin menghantam setir dengan kencang. Kepalanya terasa sangat sakit. Hoshi hampir terlepas dari posisi duduknya dan kepalanya membentur sesuatu didepannya yang masih bagian dari mobil.
Sementara Hoshi menegakkan kepalanya dan membenarkan posisi duduknya sambil diselimuti rasa kesal, Yerin malah menunduk dan menutupi mukanya. Ia juga bergeser menjauhi Hoshi hingga tubuhnya menempel pada pintu. Yerin menaikkan kakinya ke atas kursi kemudi. Sekali lagi, berusaha menyembunyikan wajahnya menggunakan tangan.
"Josonghaeyo." hanya kata itu yang terlontar dari mulut Yerin. Mengisi beberapa detik keheningan.
Saat Yerin berpikir Hoshi tidak akan marah, lagipula kan, pria itu punya banyak sekali uang. Ia bisa membeli mobil lagi dengan mudah. Yerin mohon, jangan biarkan pria ini menyuruhnya untuk ganti rugi.
Yerin hendak mendongakkan kepalanya saat berpikir seperti itu. Tapi suara pria itu akhirnya terdengar.
"Yak!! Kau merusak mobilku!! Mengapa kau mengatakan bisa menyetir padahal kau tidak bisa?! Aish.. Kau tahu berapa harga mobil ini?! Aku selalu menjaganya agar tidak ada sedikitpun goresan. Tidak satupun!! Dan kau merusaknya, idiot!!!"
Yerin tersentak dan sontak memejamkan mata. Yah.. Awal yang bagus? Mungkin juga tidak.
"Sialan!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
√ [SEASON 2] 星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FF
FanfictionSelama tujuh tahun lamanya, Jung Yerin berusaha mengikhlaskan semuanya tanpa harus melupakan. Itu semua tidaklah mudah. Bagaimana ia ingin melupakan bagian yang menyedihkan, tetapi ingin tetap mengenang bagian yang menyenangkan. Ketika ia sudah ha...