Part 8

7.6K 695 19
                                        

Maafkan atas typo dan antek-anteknya 🙏

Enjoy it.

---OutofSight---

Clay pov.

Aku menggeliat, badanku rasanya lelah sekali. Aku melihat jam yang tergantung di kamar Asya, aku sedikit terkejut. jam sudah menjukkan pukul 19:13 menit. Berapa lama aku tertidur ? Pintu terbuka, Asya masuk dengan nampan yang berisi makanan ditangannya.

"Akhirnya bangun juga. Ku kira kamu pingsan" katanya sambil meletakkan nampan di meja kecil dikamarnya. Aku mendelik kesal, bisa-bisanya dia berkata seperti itu. Dia hanya tertawa, apanya yang lucu.

"Sudah. Sini makan, kamu belum makan dari siang" dia menghampiriku, meletakkan tangannya dikeningku. Aku menyerngit heran.

"Tadi siang kamu demam, badanmu panas. Tapi syukurlah sudah mendingan sekarang" demam ? Benarkah ? Pantas saja bajuku terasa lembab.

"Maaf merepotkanmu" kataku pelan.

"Ck... merepotkan apanya. Aku ini sahabatmu. Ayo makan" katanya sedikit kesal, menarik pelan tanganku turun dari kasur dan menuntunku ke meja kecil itu. Dia duduk, aku mengikutinya.

"Makanlah" katanya.

Aku mulai makan dengan lahap, rasanya aku memang kelaparan sekarang. Tapi aku sedikit tidak nyaman dengan tatapannya itu, dia terus menatapku seperti dia sudah memasukkan racun didalam makananku dan menunggu racun itu bereaksi. Aku menggelengkan kepalaku pelan.

"Kamu kenapa ? Pusing ? Kepalamu sakit ?" katanya sambil memijit kepalaku pelan, dia terdengar begitu khawatir.

"Enggak kok" aku menyingkirkan tangannya dari kepalaku. "Jika tanganmu disitu, aku jadi susah makan" lanjutku. Dia hanya mengangguk membenarkan. Dia menatapku lagi, aku menjadi semakin gugup sekarang.

"Malam ini, kamu nginap disini"

"Kupikir itu bukan pertanyaan" kataku. Dia tertawa.

"Memang benar. Nginap disini ya ? Jangan pulang ke apartemenmu. Nanti kamu malah ketemu Vale, lagian diapartemenmu gak ada yang bisa ngurusin kamu" katanya. Kali ini giliranku yang tertawa, dia malah jadi cemberut.

"Maaf Sya, tapi kalo aku nginap disini. Kasian Vale sendirian, aku juga belum tau gimana kabar dia hari ini. Mungkin saja dia mati kelaparan sekarang di apartemen" aku menjelaskan, lagi pula aku memang tidak tahu apa Vale baik-baik saja atau tidak. Dia makin cemberut.

"Kalo gitu, aku ikut" katanya.

"Tapi sya, kamukan besok mau mengajar" kataku.

"Ada banyak bajuku di apartemen kamu, lagian aku tinggal bawa bahan untuk besok. Jadi gak ada tapi-tapian. Pokoknya aku ikut" dia memaksa. Kalau sudah begini, tak akan bisa di tolak. Sebenarnya, ada hal yang aku takutkan jika dia ke apartemenku.

"Iya deh iya"

---OutofSight---

Author pov.

Clay dan juga Asya sudah sampai di apartemen, jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam. Clay membuka pintu untuk Asya, dia langsung menerobos masuk. Mendapati seorang perempuan duduk diatas sofa sambil menonton tv.

"Kau sudah pulang, Cl... siapa kau ?" Kata Vale terkejut.

"Tenang Vale. Kenalkan ini Asya dan Sya, ini Vale" kata Clay menengahi.

"Hal..."
"Oh jadi ini yang namanya Vale" kata Asya memotong ucapan Vale, Vale yang sudah mengulurkan tangannya jadi sedikit bingung lalu menarik tangannya kembali.

Out of Sight (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang