Maafkan atas typo dan antek-anteknya.
Ini tuh kejadian yang di prolog, tapi dengan pengembangan ya.
Enjoy it. Puter mulmednya, kali aja lebih ngefeel 😊
---OutofSight---
Author pov.
Clay kini duduk gelisah di salah satu meja di sebuah restoran yang sangat mewah itu. Kakinya tak henti-hentinya bergerak, mata nya terus melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Dia gelisah, gugup, dan ah ntahlah tak bisa dijelaskan. Dia sudah mencuri perhatian beberapa pengunjung sedari tadi. Karna penampilannya yang begitu menawan. Kemeja putih di padukan dengan jeans kotak-kotak dan sneakers. Penampilan sederhana namun tetap indah jika gadis itu yang mengenakannya.
Matanya berbinar setelah melihat orang yang di tunggunya datang menghampiri. Tapi tidak dengan jantung nya yang semakin berdetak cepat. Ia menjadi semakin gugup, tangannya terasa begitu dingin.
"Hai, udah lama ?" tanya orang itu sembari duduk di kursi dihadapan Clay.
"Enggak juga kok." Clay menekan tangannya sendiri guna mengurangi rasa gugup.
"Kamu udah pesan ?" tanya Asya, karna merasa pelayan restoran tersebut tak kunjung menghampiri.
"Udah kok. Sekalian sama punya kamu." Jawab Clay.
Setidaknya pertanyaan Asya barusan sedikit mengurangi rasa gugup gadis itu. Asya hanya mengangguk menanggapi sambil tersenyum.
"Tumbenan ngajak ke tempat begini, ada apa ?" Niat Asya hanyalah basa-basi dengan bertanya demikian, tapi terdengar To The Point bagi Clay.
"Asya. Aku ... aku ... itu Sya .. aku..." Clay benar benar gugup sekarang.
"Aku apa, Clay ?" Asya gemas sekali dengan tingkah gadis itu. Menerbitkan senyum dibibir mungilnya.
Apa yang akan disampaikan sahabatnya? Sehingga ia terlihat begitu gugup. Batin Asya bertanya-tanya.
"Itu Sya .. aku mau ngomong kalau aku ..." jeda, Clay mulai ragu untuk menyampaikan maksud hatinya.
"Aku apa sih ? Kamu mau ngomong apa ?" Desak Asya yang mulai tak sabar.
"Hm ... sebelumnya aku minta maaf karna udah menyimpan ini lama sekali. Tapi Sya, hari ini. Malam ini, aku pengen kamu tau kalau aku ci .... " Clay menutup matanya kesal pada pelayan yang datang mengantarkan makanan mereka.
Ia mengumpat dalam hati, kenapa pelayan itu harus datang disaat Ia sudah yakin dan selesai mengumpulkan keberaniannya. Sekarang Ia harus mengumpulkan keberaniannya lagi.
"Oke lanjutkan. Ci apa tadi ?" tanya Asya setelah pelayan itu pergi. Seolah tak ingin pembahasan itu berakhir.
"Aku .. aku cinta kamu Sya." ucap Clay spontan dengan menatap Asya tepat di mata gadis itu. Asya hampir saja tersedak karna mendengar ucapan sahabatnya itu. Lalu tertawa pelan.
"Jangan bercanda Clay." katanya masih dengan tawa di bibir mungil gadis itu. Clay menggenggam jemari Asya.
"Aku serius Sya. Aku serius tentang perasaan aku sama kamu."
"Kamu tau, kalau perasaan kamu itu salah, kan Clay ?" Tanya Asya pelan sambil mencoba melepaskan jemarinya dari genggaman tangan Clay.
Asya tak ingin menyinggung perasaan sahabatnya, tapi genggaman itu terasa sedikit tidak nyaman dalam situasi sekarang.
"Aku tau dan aku sadar akan resiko yang aku hadapi. Tapi aku udah gak sanggup Sya. Aku udah gak sanggup menahan perasaan yang semakin hari semakin besar ini. Aku udah berusaha membuang jauh perasaan ini, tapi sekuat apapun aku mencoba, aku tetap gak bisa." jelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Out of Sight (GxG)
Romance[Completed] ----------------- Jika kamu tak bisa melihat. Aku bersedia menjadi matamu. Genggam tanganku, jika kamu takut pada dunia mu yang gelap. Aku akan selalu berada di sampingmu sekalipun kamu menolak akan hadirku. Official Soundtrack : Suran...