12

492 40 6
                                    

Makin gaje aja ini cerita, soalnya gue bingung mo nyeleseinnya gimana. Tapi kalo liat2 dari ide gue sih keknya bakal selesai 5 atau 6 chapter lagi. Kalo ga pendek2 sih segitu, kalo pendek ya pasti lebih dari segitu, ga janji sih.

Ya udah baca aja deh, pasti makin bingung sama ceritanya. Makin banyak orang dan makin gaje, soalnya misterinya masih lumayan banyak yang belum terungkap. Gue aja bingung gimana mau cari tau misterinya apa aja sih.. Sekian cuap cuap nya..



Lea terduduk lemah di sofa, penelitiannya hancur sudah ambisinya hancur sudah. Apa yang sudah direncanakannya dari lama sudah menghilang dalam semalam. Ellen datang membawakan secangkir teh untuk Lea.

"El, penelitian kita."

"Minum dulu Lea. Kamu harus menenangkan dirimu sendiri sekarang." Lea meminum teh yang diberikan Ellen seketika kepalanya merasa sedikit pusing.

Sebelum kesadaran Lea hilang dia melihat wajah khawatir Ellen. Kini Ellen memanggil beberapa orang untuk memborgol kedua tangan Lea dan juga membawanya ke mobil. mereka harus meninggalkan tempat itu malam itu juga.

Rencana mereka berjalan dengan lancar dan kini mereka sudah berada cukup jauh dari laboratorium tanpa diketahui oleh penjaga dan juga para vampire yang tersisa. Sekarang mereka harus secepatnya membawa mobil mereka sejauh mungkin sebelum para vampire tau akan kepergian mereka.

Ellen membawa mobilnya menuju markas tempat dia mengumpulkan sekutu dan membawa Lea menuju kamar khusus yang disiapkan Ellen untuk menahannya.

"Kita berhasil, saatnya melancarkan serangan selanjutnya." Ucap Ellen.

"Apa kalian sudah siap? Resiko kita sangatlah besar, bukan hanya luka-luka saja yang mungkin akan ktia dapatkan. Mungkin kita akan kehilangan teman, keluarga, bahkan nyawa sekalipun." Jonathan salah satu sekutu (Jonathan teman SMA Ellen dan juga Abel)

"Kami siap apapun yang terjadi." Ucap Adam dengan lantang.

"Ini demi keamanan hidup kita."

"Aku tidak ingin memusnahkan mereka, tapi aku ingin membuat perjanjian baru. Perjanjian dimana manusia dan vampire akan hidup terpisah. Aku tidak ingin ada manusia atau vampire lagi yang terbunuh. Apa kalian setuju?" Ellen menatap teman-teman yang selama ini telah membantunya.

"Aku tidak yakin El, kamu tau sendiri ke tempat itu sangatlah berbahaya. Belum lagi kita sudah melihat kemampuan Nona Qyna yang luar biasa. Ditambah dia memiliki anak buah yang cukup kuat disekitarnya." Jelas Lewis dengan raut wajah khawatir.

"Kita harus mencobanya, aku tau kita tidak mungkin mengalahkan Qyna. Tapi kita masih punya satu kartu truft ditangan kita dan kenyataan yang bisa kita jadikan senjata."

"Kau benar, tapi tetap saja kita harus memikirkan resiko besar yang ada di depan kita dan membawa berbagai persiapan yang matang untuk pergi kesana." Jelas Jonathan.

"Apa perlu kita bergerak dalam jumlah yang kecil? Akan lebih efisien kalau kita membagi menjadi dua tim dan yang satu akan berjaga-jaga jika semua tidak sesusai rencana dan kau El. Kau harus tetap hidup bagaimanapun caranya." Ucap Phil.

"Itu ide yang bagus, kita bagi menjadi dua tim. Aku, Jo, Adam, Nathan, Baron dan Duke akan menuju Dark Shadowsarea dan membuat perjanjian baru. Dan Lewis, Phil, Dike, Ana, Chris, Michel, dan Rachel kalian akan berjaga disini. Ryan, Ben dan Edgard aku tugaskan kalian untuk mengawasi Lea selama di dalam sana. Apapun yang terjadi jangan sampai lengah dan jangan biarkan dia lolos." Jelas Ellen dengan lugas.

"Kami siap."

***

"Dimana Ellen!" Qyna bertanya pada anak buahnya dan mereka semua hanya diam tanpa berani menjawab kalau mereka berani menjawab maka sama saja memancing kemarahan sang vampire.

Blood Red 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang