chapt. 13

4.9K 435 14
                                    

Manoban group mengalami kendala dalam pembuatan perusahaan di hongkong.. Ntah apa penyebabnya izin pembangunan di tarik oleh pemerintah hongkong. Lisa sendiri sedang memikirkan solusi untuk menangani kasus yang menimpanya sekarang  dan seharunya dia mengerti jika hongkong adalah salah satu negara dengan mafia terbanyak di asia.

Lisa menjadwalkan jika dia akan pergi ke hongkong bertemu lucas.. Sesampainya di hongkong. Lucas menjemput lisa hanbin tidak ikut bersama lisa karena hanbin sedang sibuk dengan urusan perusahaan di korea. Awalnya jennie ingin ikut bersama lisa karena usia kehamilan jennie yang masih rentan lisa tidak memperbolehkannya pergi kemanapun apa lagi merasa kelelahan.

Lucas menyambut lisa di bandar hongkong menuju rumah lucas. Mereka membicarakan tentang hal hal yang di permsalahkan dalam rencana pembangunan perusahan yang ada di hongkong.

"Maaf presdir.. Saya tidak bisa membiarkan anda tidur di hotel.. "

"Tidak masalah. Itu sangat baik jika aku berkunjung kerumahmu lucas"

"Nona presdir.. Silahkan masuk.. Saya akan menyuruh bibi membuatkan minum dan membawa koper ini ke kamar yang sudah saya sediakan "

"Terimakasih lucas"

Lisa duduk di sofa kemudian membuka kembali tab kerja nya. Melihat data data yang ia dapatkan.

"Nona presdir.. "

"Ya lucas.. "

"Ini beberapa pengajuan yang sudah kita bandingkan.. Dan ini hasil dari jawaban pihak kejaksaan setempat mengenai hak pembangunan .."

Lisa membuka berkas yang ia terima dari lucas llau membacanya.

"Kenapa mereka meminta terlalu banyak  pajak?"

"Ini yang membuat saya bingung nona
. Bukan kah pengajuan awal kita sudah sepakat untuk pembangunan perusahaan hingga perusahaan rampung  baru lah kita akan membayar pajak. Tunggu data ini.. Bukankah pajak ini sudah kita bayar sebelumnya"

Lucas membaca kembali berkasnya yang smaa dengan berkas yang lisa pegang

"Ah sial.. Kenapa aku tidak teliti nona.. Maafkan saya.. "

"Tidak masalah.. Besok kita bisa selesaikn ini.. Aku yakin ada orang di baliknya yang ingin menjatuhkan nama perusahaan kita"

"Baik sajangnim.."

---------------------

"Dooooorrrrr" Bunyi tembakan mengenai punggung lalisa yang sedang berada tepat di lahan perusahaan yang akan ia bangun.. Lisa memengan dadanya.. Darahnya peluru hmpir tembus tepatt berada di bawah bahunya saja.. Dia terduduk dengan menahan tekanan darah.. Seseorang menembaknya dari belakang..

Lucas yang melihat itu berlari menuju arah lalisa.. Lalu menyuruh pekerjanya mencari orang yang telah menembak lalisa dari jarah jauh..

"Sebagiann panggil ambulanss cepaatt"

"Sajangnimm..bertahan lahh.. "

"Lisa hanya terdiamm. Dia hanya terpaku melihat darah yang keluar dari tubuhnya.. Tangannya dipenuhi darahh.. " Apakah aku akan mati.. Tidak.. Anakku .. Anakku memerlukanku" Ucap lisa dalam hati.. Peluru yang menancap hampir mengoya kulit sisi depan tubuh lisa.. Lisa menahan sakit kepalanya.. Selang beberapa saat ambulans datang dan membawa lisa pergi ke rumah sakut terdekat.. Lisa sudah berkunang kunang.. Pandangannua sudah mulai kabur. Darah terus keluar dari tubuhnya.. Para tim medis sudab menahan aliran darah yang berada di tubuh lisa.

"Jangan beritahu istriku"

"Baik sajangnim"

Lisa segera mendapat penanganan medis di rumah sakit terdekat hongkong..  Lucas yang sedari tadi menunggu di luar dengan mondar mandir.. Lucas juga menghubungi hanbin.. Dan hanya berbicara kepada hanbin.. Lucas juga mengirim pesan text kepada jennie.. Dan berbohong jika yg membalas ada lalisa..

BLIND || Jenlisa Fanfiction (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang