chapt. 18

3.1K 304 14
                                    

"hyung.. .. hyunggg bangun hyung"

"Cepaaatt kemudikan mobilnya .. andwae.. bertahan hyung bertahan"

Lisa menahan darah yang keluar menggunakan jasnya.

"brengsek"

ajudan lisa mengemudikan mobil dengan kecepatan penuh namun dibelakang ada beberapa orang yang mengikuti mereka berkali kali melepaskan tembakan

dooor doorr dorrr

suara tembakan itu terus terdengar disekitar jalan tol yang masih sepi

dooooooooooooor

"aghhhh" lisa memegangi lengannya  kaca mobilnya tertembus peluru dan menembus lengannya

"sajangnimmmm"

"kemudikan saja cepat," lisa terus menahan peredaran darah hanbin yang sangat fatal karena menembus dada dekat bahu sebelah kiri

darah yang menetes dari lengan lisa seolah ia abaikan 

"sajangnim tangan anda"

"fokuslah... kita tidak boleh mati konyol disini"

"ne,,,,,"

"putar arah kedaerah persawahan ada gudang terpencil disana naikkan kecepatannya dan langsung menembus area persawahan"

"ne"

"ambil jalan kecil it" intruksi lisa

mobil yang terus mengejar lisa dan hanbin  masih terlihat dibelakang 

"putaaarrr" lisa berteriak

"ne,, " ajudan memutarkan mobilnya hingga 360 derajat

dua mobil yang mengikuti mereka berjalan lurus dan mereka memutarkan mobil dan menaikkan kecepatan penuh menuju persawahan 

mereka jauh dari incaran mobil yang mengikuti mereka  dan berada di sebuah gudang kecil dimana gudang itu terlihat kosong dan tidak terawat.

mereka meninggalkan mobil mereka kedalam ilalang tinggi sehingga tidak ada yang menemukan mereka, ajudan dan lisa memapah hanbin yang sudah mulai kehabisan darah, hanbin sudah tidak berdaya

"bertahan hyung, jjebal"

lisa memegangi tangannya yang terus mengeluarkan darah akibat tembakan

"sajangnim, gwencana?"

"ne.. cepat kita akan segera sampai"

"ne"

mereka terus berjalan hingga 2 kilometer menyusuri ilalang dan minggalkan jejak mobil mereka. setelah sampai di gudang yang tidak berpenghuni, ajudan lisa membuka gembok menggunakan batu yang ada di sekitar 

tagsh tagsh tagsh

rantai dan gembok yang mengunci gudang sudah terbuka , mereka bertiga masuk kedalam  lalu meletakkan hanbin disudut

"aghhhh hah,,,,,,,,,,,,,,,,,, aku kembali lagi disini" lisa menghela nafas "kau membawa P3K dari mobil?"

"ne sajangnim" ajudan  sedari tadi terus membawa P3K itu setelah mereka menahan pendarahan di dada hanbin

hanbin masih merintih kesakitan

"bertahan hyung, aku akan menolongmu bertahan, jebbal" lisa membuka baju hanbin dan  melepaskan ikatan kain dan jas lisa 

dia membuka P3K, membersihan luka hanbin dengan kain yang sudah diberi cairan  lalu mengambil sarung tangan dan memakainya , lisa benar benar tidak perduli dengan lukanya sedangkan darah masih terus mengalir membasahi lengan kirinya.

BLIND || Jenlisa Fanfiction (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang