Hari ini adalah hari dimana Mr. choi dan para petinggi jepang datang untuk mengadakan pertemuan tertutup dimana mereka dikelilingi banyak ajudan untuk melindungi pertemuan mereka.
Lisa dan semua anggotanya termasuk steve dan hanbin mengecek perlengkapan mereka
"Semua aman? " Tanya lisa
"Aman"
"Pakai anti peluru kalian"
"Baik sajangnim"
apakah ini benar benar akhir atau ada hal lain yang akan mereka dapatkan.
mereka berjam jam melihat beberapa tamu yang masuk dalam gedung tersebut, lisa mengambil teropongnya, ia melihat sisi sisi sekitar gedung
"steve file yang kita dapatkan dari tuan park bagaimana?"
"sudah di amankan sajangnim"
"hyung ah" panggil lisa ke hanbin
"ne... "
"berhati hatilah, lukamu belum terlalu pulih"
"jangan mengkhawatirkanku" hanbin memukul mukul dadanya " aku sangat kuat dengan ini"
plak
"awww" jeritan sakit yang terdengar saat lisa memukul lengan hanbin, hanbin menatap lisa dengan tajam
"sakit kan? jika memukul ke bagian tidak sakit tidak akan berpengaruh, jika memukul di bagian yang tersakit itu akan membuatmu berteriak"
"emhhh seperti pepatah"
"sudah, jangan berpura pura tidak sakit"
lisa mengamati melalui teropongnya
"apakah aku akan bertemu dengan eomma? atau aku akan melihat kakekku disini?" lisa melihat sekeliling ketika banyaknya mobil yang mulai berdatangan ke arah lokasi
"sepertinya target kita banyak sajangnim" ucap steve
"bagaimana kita susun rencana" lisa menginstruksikan kembali
"apa yang kau katakan"
lisa memulai intruksinya
"jika kita mulai dititik ini, kita akan mengambil poin pentingnya, pakailah senjata kalian seperlunya jika kita mendapatkan hal penting tanpa berlumuran darah itu lebih baik"
"tapi resikonya"
"aku akan masuk keperangkap dan seolah olah aku yang tertangkap" ucap lisa dengan yakin
"itu akan membahayakanmu lisa
"tuan lim disana, jika kemungkinan aku mati, tolong jaga istri dan anakku , jika dia memang tak punya hati untuk membunuh cucunya "
"lisa" hanbin hendak mencegah
"percaya padaku kali ini"
"tapi... semua ini akan sia sia jika kitatetap berada di bawah mereka"
"usaha dulu" lisa tersenyum melihat hanbin lalu berjalan mengitari pepohonan
"mengapa dia keras kepala sih" hanbin kesal
steve mengikuti lisa dengan semua intruksi yang lisa berikan, lisa mengambil pistolnya lalu mengecek dengan menutup satu matanya mengarahkan ke sisi barat pistol yang ia pegang
"ini cukup" lisa memasukkan pistol ke saku dalam jaketnya
"steve" panggil lisa lagi
"ne sajangnim"
"apa kau percaya padaku"
"ne, bahkan jika aku mati sekarang untukmu aku tidak masalah"
"haha" lisa tertawa kecil "steve, bertahan dan hiduplah, itu permohonanku." lisa menepuk pundak steve " oke dari mana kita akan mulai" lisa kembali mengangkat teropongnya
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND || Jenlisa Fanfiction (Selesai)
RomansBagaimna jika dendam dan cinta menjadi satu? Rasa takut, trauma dan konflik yang selalu ada Nb: cerita ini memuat hal hal menyangkut kekerasan tolong bijak dalam membaca. Jika tidak sesuai dengan karakter bacaan anda jangan dibaca.. Terimakasih (cer...