Jennie menatap sendu ibu mertuanya yang diasingkan ke berbagai negara sedangkan dia masih memikirkan lisa yang sudah membenci ibunya karena banyak konflik yang terjadi.
Jennie menelfon lisa...namun lisa tidak menjawab telfon jennie
"kemana dia sedari tadi"
"apakah lisa baik baik saja?" tanya yoona
"baik eomma, hanya saja lisa sedikit sibuk belakangan ini"
"dia tumbuh dengan sangat baik. "
"heum ne"
"jennie"
"ne,"
"apapun yang terjadi pada ibu dikemudian hari aku mohon jangan pernah anggap kita saling mengenal"
"kenapa eomma berkata seperti itu?"
"tidak, hanya saja aku fikir hidupku akan terus seperti ini, aku hanya mengatakan jika benar sesuatu akan terjadi di masa depan, jangan pernah menolongku, mengerti"
"tapi eomma"
"aku senang lisa bisa manjadi anak yang bertanggung jawab"
"dia mengalami masa masa sulit eomma, dia bahkan harus terapi untuk menghadapi traumanya"
"maksudnya? apa yang kau katakan nak?"
"aku akan mengatakan bagaimana lisa tumbuh dengan emosi yang tidak stabil dan sikapnya yang dingin. dia menyendiri, luka batinnya takkan terobati bahkan aku tidak tau apakah dendam itu akan padam di hatinya atau berubah menjadi lebih baik, sulit mengontrolnya tapi sejauh ini setelah aku mengandung, dia mulai berubah mulai bisa mengkondisikan dan mengontrol emosinya dengan baik" jennie mengelus perutnya
yoona kembali meneteskan airmata
"eomma"
"seharusnya, aku tidak melakukan itu, meninggalkannya harusnya aku bertaruh mati untuk anakku, karena keinginan ayahku aku harus begini, dan lihat aku hidup tanpa arah tanpa bahagia di hatiku"
"eomma percayalah semuanya akan indah pada waktunya, jika itu hanya sebentar dan dengan harapan kecil tapi percayalah tuhan akan memberikan untuk kita. seberat apapun masalah itu, aku juga menghadapinya dengan tidak percaya diri ketika aku kehilangan kedua orang tuaku"
yoona memeluk jennie
"kau anak yang baik, aku percaya bahkan dirimu setegar ini"
*bunyi alarm dari jam tangan yoona berbunyi
"ehmm maaf nak sepertinya aku harus kembali, aku harap kita akan bertemu lagi disini jika aku tidak berpindah negara lagi"
"jangan panggil aku eomma, panggil aku Mrs. bella, itu menjaga identitasku jika nanti kita bertemu diluar panggilah itu, aku dalam perlindungan kepolisian sini dari kejaran mafia jepang termasuk Appaku"
"baik eom.. maksudku mrs bella"
"jaga dirimu dan hubungi asisten pribadiku jika terjadi sesuatu disini"
"baik"
-------------------skip
sementara lisa masih di dalam persembunyiannya
lukanya masih perih
handphonenya mati dan rusak seketika
dia memikirkan istrinya mungkin saja akan khawatir terhadapnya namun dia sedang bersiaga untuk menangkap pembunuh orang tua istrinya dan penghancur kebahagiaannya
"sajangnim"panggil ajudan
"ne" lisa berdiri dari tempat duduknya
"ini berkas yang kau butuhkan lusa akan ada pertemuan tuan choi dengan petinggi besar jepang" ucap ajudan
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND || Jenlisa Fanfiction (Selesai)
RomanceBagaimna jika dendam dan cinta menjadi satu? Rasa takut, trauma dan konflik yang selalu ada Nb: cerita ini memuat hal hal menyangkut kekerasan tolong bijak dalam membaca. Jika tidak sesuai dengan karakter bacaan anda jangan dibaca.. Terimakasih (cer...