"Tenang tuan tenang"
"Bagaimana aku akan tenang.. Shitt .. Bocah keparat ituu.. Harusnya mati kan.. Mati" Tuan choi meludahkan air liurnya..
"Mari atur siasat baru tuan".
" Keparat! Harusnya dia mati berikan semua ide untuk membunuhnya.. Aku tidak tau harus bagaimana jika aku tdak melaporkan hasilnya.. Tuan IM akan membunuhku" Ucap tuan choi kesal
"Tuan.. Besok peresmian gedung busan .. Mungkin ada kesempatan disana"
"Bagus..atur stategi" Tuan IM tersenyum tipis.. Dan mengambil rokok.. Lalu menghisapnya untuk memberi efek tenang di hatinya.. "Aku tidak ingin kalian gagal.. Kalau bisa.. Bunuh saja temannya hehe" Tawa kejam keluar dari mulut tuan choi
"Tuaaaannn" Salah satu anggota tuan choo memanggilnya dengan nafas terengah engah
"Ada apa denganmu"
"Tuan... Apa anda tau "
"Tau apa?"
"Lalisa adalah cucu kandung tuan IM"
"Apaa katamu!"
"Saat aku menyelidiki silsilah keluarga mereka.. Ternyata saingan tuan ada cucu tuan IM"
"Tuan IM mengetahuinya tidak?"
"Sepertinya tuan IM belum tau jika lalisa adalah cucunya"
"Bagaimana kita menghabisi saja. Lagi pula tuan IM tidak akan tau jika kita menbunuhnya . Dan pura pura saja laj kita tidak mengetahuinya" Ucap tuan choi dengan suara mencekam.
-------------
Manoban group
"Lisa?? Berkas yang kemarin sudah di baca?"
"Sudah hyung.. Aku rasa sekarang tidak ada kendala"
"Lalu aku mengirimkan beberapa berkas penyelidikan"
"Bagus"
Lisa kembali melihat beberapa berkas penyelidikan dari orang orang yang ia percaya untuk melakukan beberapa riset ke orang orang yang di curigai.
"Hyung ah"
"Ne"
"Bisakah kita menghubungi june?"
"June? Mantan asisten mr.choi??"
"Ya benar"
"Tetapi dia dalam pengawasan pekerja mr. Choi"
Lisa berfikir sebentar..
" Buatlah dia seakan akan keluar negri.. Ke eropa.. Dan buatlah dia seperti menetap disana dan mempunyai pekerjaan.. Hubungi Mr. Edwin. Dan buatlah dia seolah bekerja disana.. Dan beberapa lama kemudian kunjungi dia dan bawa kemari"
"Ide yang bagus"
"Tentu. Kirim beberapa orang dan menyamar menjadi seorang tukang pos dan buat seolah olah ia menerima interview.. Terterakan nomermi hyung tapi nomer baru.. Setelah selesai menghubunginya kau harus membuang kartu itu agak mr.choi tidak menelusuri kita"
"Baikkk sajangnim"
"Jangan berlebihan"
"Kau cerdas.."
"Aku hanya berfikir sedikit"
"Dan ide besar bermumculan.. "
"Tidak seistimewa itu"
"Pokoknya kau adikku yang terbaik.. Lalu bagaimana dengan lukamu??.. Apakah jennie mengetahuinya?"
"Ah aku memberitahunya.. Untuk aku bisa mengontrol dirinya agar tidak down.. Sebentar lagi aku akan pergi check kandungannya.. Aku tinggal kantor sebentar hyung.. Ku serahkan padamu.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND || Jenlisa Fanfiction (Selesai)
RomanceBagaimna jika dendam dan cinta menjadi satu? Rasa takut, trauma dan konflik yang selalu ada Nb: cerita ini memuat hal hal menyangkut kekerasan tolong bijak dalam membaca. Jika tidak sesuai dengan karakter bacaan anda jangan dibaca.. Terimakasih (cer...