Enam

2.9K 212 4
                                    

Banyak yang memperbincangkan kemunculan Miyoung dalam laman instagram milik Jeno. Sebab Jeno sendiri tak pernah mempublikasikan Miyoung. Banyak yang mengira kalau Perusahaan Lee hanya menjalin kerjasama dengan Em Way Collection. Padahal Kim Corp dan Lee Corp secara keseluruhan sudah bekerja sama dalam berbagai bidang.

Koleksi eksklusif yang Miyoung pamerkan di fotonya yang diupload Jeno dibanjiri peminat. Miyoung pun segera merilis keterangan kalau koleksi itu hanya akan berjumlah sangat sedikit. Miyoung menghubungi perajin kaca untuk memproduksi desain cangkang tiruan yang akan jadi bahan koleksinya.

"Jen, sebentar lagi kita akan kembali mendulang kesuksesan. Banyak yang menginginkannya karena deskripsimu yang mengatakan akan dibuat dari kaca." kata Miyoung.

"Itu juga demi kamu. Mengambil kerang tanpa izin ilegal namanya. Meakipun hanya cangkangnya saja kan juga sama." kata Jeno. "Kita akan pulang ke Korea untuk premiere perilisan aksesoris itu. Pastikan brand ambassador mendapatnya lebih dulu." tambahnya.

"Sudah berapa lama kita di sini Jen? Waktu sangat tak terasa." Miyoung melihat ke arah luar. Mereka masih tinggal di Homestay Hawaii dan seakan sudah jadi rumah pribadi mereka.

"Satu bulan?" Jeno melihat kalendernya.

"Aku belum melewati siklus bulananku. Ada yang salah." Miyoung memegangi perutnya.

"Mungkin saja kamu terlambat lagi, sayang. Aku sudah sering mendengar keluhanmu kalau menstruasimu terlambat." jawab Jeno enteng.

Miyoung hanya tersenyum pada Jeno. Perkataannya ada benarnya juga. Bukan sekali dua kali ini Miyoung mengeluh menstruasinya terlambat. Tapi ia memang merasa janggal dengan keterlambatannya kali ini. Ia mulai merasakan ada yang mengganjal dalam perutnya.

Jeno merasa istrinya itu tak enak badan. Jeno menyelimuti Miyoung di bagian punggungnya. Hari sudah menjelang malam. Jeno segera mengajak Miyoung untuk tidur. Besok adalah penerbangan kepulangan mereka ke Korea.

***

Jeno terkejut dengan suara tak mengenakkan berasal dari kamar mandi. Ia sadar kalau Miyoung sudah tak ada di sampingnya. Ia bergegas menyusul Miyoung ke kamar mandi. Saat pintu kamar mandi terbuka, sangat terlihat wajah pucat Miyoung dan tubuh Miyoung memamng mulai lemas.

"Apa yang terjadi?" tanya Jeno panik.

"Tak ada yang keluar, tapi aku selalu ingin muntah. Kepalaku sangat pusing." jawab Miyoung lemas.

"Kemarin, kamu juga seperti ini. Sayang, kamu mengalami morning sickness. Ada seseorang di dalam perutmu." simpul Jeno terkekeh.

"Aku hamil lagi? Setelah hampir delapan tahun tidak hamil?" Miyoung bingung.

Jeno terkekeh. Ia mengangguk senang. "Berdoa saja selama penerbangan nanti, tak terjadi sesuatu yang buruk. Akan bahaya bagi janin kalau sampai ada guncangan turbulensi." katanya.

"Jangan tinggalkan aku." rengek Miyoung.

"Tak akan." Jeno mencium kening Miyoung.

"Ayah, kita akan pulang?" tanya Jaeyoon yang sydah menenteng koper miliknya sendiri.

Jeno mengangguk.

"Kenapa ayah dan ibu tersenyum terus? Ada kabar gembira apa?" tanya Jaeyoon.

"Kamu akan segera punya adik lagi, Jaeyoon." jawab Jeno dan Miyoung kompak.

"Sungguh?? Tapi bu, aku khawatir kalau Ibu sakit." Jaeyoon memeluk Miyoung.

"Doakan ibu agar selalu sehat, sayang." Miyoung mengusap puncak kepala Jaeyoon.

CEO Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang