3. Last Day

2.2K 177 8
                                    

Kim Jisoo POV

Jika Jungkook itu nikotin, maka aku adalah perokoknya. Aku tidak tahu kekuatan apa yang dia miliki hingga merasa setiap tatapannya kini mengandung umpan. Dia seperti candu yang tak pernah bisa aku hindari. Ada sesuatu di diri Jungkook yang membuatku ingin selalu menyentuhnya. Dia berhasil membuatku menjadi wanita berpikiran mesum sepanjang sisa perjalanan kami. 

Sejak kejadian malam pertama roadtrip kami di caravan park, aku sudah membayangkan kami melalui sisa perjalanan dengan panas. Pikiranku mati sementara. Segala hiruk pikuk ramainya Seoul yang beberapa hari lalu menghantuiku, hilang sudah. Jungkook seolah memberiku kesempatan untuk bersenang-senang dengan caranya.

"Minumlah, perjalanan kita tinggal 3 jam lagi," ucap Jungkook sambil menyerahkan sekaleng soda padaku. Jungkook lantas duduk di sampingku, menghilangkan jarak di antara kedua paha kami. Rambut fluffynya semakin panjang menutupi sebagian keningnya, lantas tertiup angin. Wajah tampannya kembali terlihat dengan cara yang indah. Aku mengalihkan pandang ke kaleng soda yang kini sudah di tanganku. Mengontrol diri untuk tidak terlalu jatuh atas pesona laki-laki misterius ini. Tapi ketika aku menunduk, maka aku menemukan paha kami saling menyenggol dan itu cukup mengganggu pikiranku kembali.

"Apa yang kau pikirkan, noona?" tanya Jungkook di sela tegukan soda yang dia pegang.

"Entahlah....."

"Jangan bilang kau menyesal."

"Menyesal untuk?"

"Kenapa baru mengenalku? Hahahaha....," katanya menggodaku. Aku sontak menepuk bahunya sekeras mungkin hingga dia mengaduh.

"Karena aku menyesal, noona. Kenapa baru sekarang kita mengenal? Noona itu sangat menyenangkan. Aku ingin bersama noona lebih lama kalau bisa," katanya lagi.

"Ya sudah, ikut saja pulang ke korea," jawabku tentu saja tidak serius.

"Kalau di korea tidak mungkin kita seperti ini, noona."

Kami beristirahat di tepi danau bernama Lake Bone, di sebuah town yang berjarak sekitar 3 jam dari Adelaide, tempat pemberhentianku. Danau ini memang tidak pernah gagal mempersembahkan pemandangan indah dan ketenangannya yang luar biasa. Hanya duduk diam sambil minum soda seperti ini sudah sangat menyenangkan. 

Pemandangan indahnya semakin sempurna ketika sunset perlahan mulai datang. Bayang-bayang beberapa pohon mati di pinggiran danau menambah estetika yang sangat apik untuk dilewatkan. Kemudian kesenduan muncul seperti ombak-ombak kecil yang mendatangi tepi danau karena tertiup angin, secara perlahan, dingin dan lambat laun mempersembahkan alunan kesepian dalam jiwa.

Lalu tiba-tiba aku dan Jungkook terjebak dalam sebuah keheningan. Sama-sama menatapi pantulan cahaya matahari yang menguning di tenangnya air danau. Merasakan sayup-sayup angin yang berhembus menerpa kami, Jungkook merangkulkan tangannya ke pundakku, mengungkung tubuhku dalam beberapa sentuhan kulit kami dengan maksud menghangatkan sekedarnya.

Secara logika pun aku setuju bahwa siapapun tidak akan pernah bisa menghindar dari pesona laki-laki ini. Mungkin Jungkook ini sudah melumpuhkan logika jutaan wanita sebelumnya. Buktinya aku yang baru saja bersamanya 3 hari sudah menyerah untuk bertahan.

"Kau ini... Mungkin playboy ya?" tanyaku akhirnya, tidak bisa menyembunyikan penasaranku. Jungkook menolehkan romannya yang tampan ke arahku, lalu tersenyum, seolah senyumnya mampu menjawab pertanyaanku, namun sebenarnya tidak. Yang ada, aku bertambah penasaran pada manusia ini.

"Tidak juga. Bukan berarti pria tampan itu playboy kan?" sangat sempurna Jungkook menyangkal pertanyaanku. 

Aku membiarkan tangan hangatnya terus bersandar di pundakku sementara tubuhku masih dalam rengkuhannya. Ini mungkin cukup romantis untuk sepasang kekasih, tapi aku dan Jungkook bukan. Aku ingin mengabaikan debaran dada yang tiba-tiba muncul seiring Jungkook memaksa kepalaku bersandar pada pundaknya yang kekar. Tangannya membelai rambutku lembut. Sungguh, aku ingin mengacuhkan bagaimana sebenarnya hatiku cukup berat mengakhiri kebersamaan dengannya 3 jam lagi.

Dualisme [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang