01. Meet again

2.1K 130 5
                                    

"Hermione cepat turun!! Nanti ketinggalan lagi seperti dulu," teriak Mrs Granger, Ibu Hermione

"Iya Bu, sebentar." ucapku sambil menuruni tangga, kejadian saat aku hampir ketinggalan kereta saat aku berumur 12 tahun membuat ibu ku parno, saat itu kereta menuju Hogwarts ada di stasiun 9 3/4, tapi saat di tanya kepada petugas stasiun, petugas stasiun tidak mengetahui keberadaan stasiun tersebut, ternyata stasiun 9 3/4 tersembunyi dan hanya di bisa di buka menggunakan sihir

"Barang barang kamu tidak ada yang ketinggalan?" Tanya Ibu

"Sepertinya tidak, karena aku sudah mempacking barang-barang ku dari semalam,"

"Baiklah, ayo kita menuju stasiun,"

Aku pun mengangguk, setelah sampai di stasiun aku pun langsung berpamitan dan berpelukan dengan Ibu "Hati hati ya nak, jaga diri baik baik, jangan lupa makan, mandi dan—"

"Iya Bu, Ibu bahkan sudah mengatakan hal yang sama sejak kemarin," ucap ku jengah

"Baiklah..  See you sayang,"

"Hmm see you," ucapku sambil melambaikan tangan

Ku masuki kereta menuju Hogwarts dengan senyum Mengembang di bibir ku, aku tak sabar menemui teman masa kecil ku yg bernama Harry Potter, si bocah yang dijidat nya terdapat tanda petir

Kereta pun terus melaju hingga tepat di stasiun berikutnya kereta itu pun berhenti, aku pun turun dari kereta lalu menuju kamarku yang sudah di tentukan dari Hogwarts

Brakk

Aku menyimpan koper ku ke sisi lemari lalu rebahan di kasur untuk mengistirahatkan tubuh yang sudah sangat pegal

                                 ***

Hari ini hari pertama aku memasuki Hogwarts setelah vakum selama 3 tahun di karenakan orang tua ku yang menyuruh ku pindah

Aku melangkahkan kaki menuju kelas, lalu ku buka pintu tersebut hingga memperlihatkan ratusan murid yang sedang berbincang bincang

"Hei Harry, lihatlah, bukankah itu Hermione?" ucap salah satu teman yang duduk di depan Harry

Harry lalu menoleh ke arah pintu, senyuman terpancar di bibirnya
Aku pun langsung berhambur lari ke arahnya dan memeluknya

"Ohh Harry, I miss you so bad," ucap ku masih memeluknya

"Aku apalagi, hari hari ku sunyi tanpa mu," ucapnya sambil mengusap punggung dan rambutku

Aku pun melepaskan pelukannya
"Benarkah?"

"Tentu,"

"Ekhm," deheman seseorang menyadarkanku

"Ehh Ron, How are you?" ucapku sambil bersalaman

"Baik," ucapnya canggung

"Kenapa yang di peluk hanya Harry?" ucap Neville

"Emm?" aku pun hanya tersenyum kikuk

"Hei hei, Dumbledore sudah datang,"
ucap salah satu murid

Dumbledore adalah kepala sekolah Hogwarts, sekaligus pengajar, kemampuan sihirnya sudah tidak di ragukan lagi

"Baik anak-anak, sekarang kita akan mempelajari sihir tentang-—"

"Oculus reparo." ucap Hermione sambil mengarahkan tongkat sihir nya ke arah kacamata Harry

"Hei Miss Granger," ucap Dumbledore ke arahku, dia menyebutku Granger karena itu nama panjang sekaligus margaku

"Emm hai," ucap ku canggung karena telah lancang memantrai Harry di saat Dumbledore sedang menerangkan

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Seperti biasa, kacamata Harry selalu terlihat kotor dan rusak, jadi aku memantrai nya,"

"Baiklah ayo sekarang kita lanjutkan pelajaran,"

"Coba kalian satukan ramuan ini dan ini lalu bacakan mantra pencampur."
ucap Dumbledore sambil memperlihatkan botol yang berisi cairan hijau dan kuning

Aku lalu mencampurkan kedua cairan tersebut tapi malah jatuh dan pecah, lalu cairan yg berwarna kuning mengenai tangan ku

"Aww,"
Ku rasakan sensasi terbakar di kulitku, seluruh murid melihat ke arah ku sambil berbisik-bisik

''Lebay, masa sekolah di Hogwarts tapi mencampurkan cairan saja pecah.''

''Dia hanya ingin di perhatikan oleh Harry,''

Begitulah kira kira gunjingan para murid di Hogwarts

"Kau tak apa?" ucap Harry khawatir

"Emm hanya sedikit perih, mungkin karena aku sudah lama tidak memakai sihir, tanganku agak kaku"

"Dumbledore, aku izin ke ruang kesehatan untuk mengobati Hermione,"

"Silahkan,"

Harry lalu memapah ku menuju ruang kesehatan

Setelah sampai di ruang kesehatan, Harry mendudukan ku di ranjang

"Maaf Harry, aku jadi merepotkan mu," ucap Hermione menunduk

"Kau ini seperti dengan siapa saja, sudah kewajiban ku untuk melindungimu, kamu kan sahabatku."

Aku pun tersenyum dan menganggukan kepala

'Hm, padahal aku sudah
menganggap mu lebih dari sahabat Harry,' ucapku dalam hati

Harry lalu memasangkan perban di tangan ku dan meniupi nya "Sudah sembuh, kau mau ke asrama atau ke kelas lagi?"

"Ke kelas saja, lagian sebentar lagi pulang,"

Harry lalu menggandeng tangan ku menuju kelas, tidak tahukah ia? Bahwa perlakuan nya membuat ku gugup

Ya, aku sudah mencintai Harry sejak dulu



Hai readers ter-love ku. 😘
Cerita ini aku revisi lagi, chapter demi chapter nya, soalnya kata2 nya acak2 an banget wwkwk

Vote komen nya jgn lupa hehe

It's You [tahap revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang