03. Heartbreak

655 80 9
                                    


"Harry, kau oke?" tanya Ginny

"I'm oke," ucap nya sambil tersenyum

Hermione dan Ron sedang duduk memperhatikan Harry dan Ginny yg sedang berbincang

"Kau pasti kepikiran dengan apa yg dikatakan Hermione kan?"

"Hmm, Voldemort belum mati, artinya kita mau tidak mau harus perang lagi kan?"

"Tapi semoga saja semuanya akan baik baik saja," ucap Ginny sambil memeluk Harry, Hermione yang melihat itupun langsung bertanya tanya, ada hubungan apa mereka? Bukan nya apa-apa, tapi Harry membalas pelukan Ginny dan setau Hermione Harry hanya membalas pelukan kepada orang terdekat nya saja seperti Sahabatnya dan termasuk Hermione juga, Hatinya langsung berdenyut nyeri melihat pemandangan tersebut

Harry langsung menoleh ke arah Hermione dan Hermione pun tersenyum pada Harry

Karna penasaran, Hermione bertanya pada Ron "Ron, aku mau nanya,"

"Apa?"

"Harry dan Ginny ada hubungan apa?"

"Kenapa? Kau Jealous?"

"T-tidak,  hanya saja Harry biasanya tidak pernah membalas pelukan orang lain kecuali sahabat dan orang terdekatnya, dan setauku Harry dan Ginny tidak terlalu dekat, tapi mungkin saja semenjak aku Vakum dari Hogwarts, mereka dekat, benar?"

"Kau benar, mereka bukan hanya dekat, tapi mereka adalah sepasang kekasih." ucapan Ron membuat ku langsung melotot, jantungku langsung berdenyut nyeri seakan ada ribuan jarum yang menusuk, aku pun menahan air mata ku agar tidak turun

"K-kekasih? Mereka pacaran sejak kapan?"

"Setelah 1 tahun kau pergi dari Hogwarts,"

'Harry bohong, katanya hari harinya sepi tanpaku, tapi sekarang apa? Ternyata dia sudah punya pacar, hari hari nya tidak mungkin sepi, hh aku saja yg terlalu bodoh dan menaruh harapan padanya.' batin Hermione

"Semuanya, aku harus pulang sekarang, ada sesuatu yang perlu kuurus,"

"Kau buru-buru sekali?" ucap Ginny dengan Harry yg tidur di atas pahanya, huh, benar benar pemandangan yang menyayat hati

"Hehe maaf, ya sudah aku pulang duluan, dahh,"

Hermione POV

Aku pun melangkahkan kaki menjauh dari Ron, Harry dan Ginny. Lihat?  Harry bahkan tidak melirik ku sama sekali sedangkan aku tau, dia tidak tidur tapi dia sibuk memerhatikan wajah Ginny, seasyik itu kah pacaran? Sehingga dunia terasa milik berdua?

Sejujurnya aku sangat kecewa dan ingin marah, tapi aku siapa? Hanya sahabat yg tidak berhak mengatur segala urusan nya. Aku tidak boleh terlihat lemah

Sesampainya di kamar, aku mengambil gitar dan memetiknya untuk menghasilkan sebuah alunan melodi, hanya gitar dan musik yang bisa menenangkan hatiku

say something I'm giving up on you
 I'll be the one if you want me too
Anywhere I would've followed you
Say something I'm giving up on you
 
Aku menyanyikan lagu Say something dari grup band A great big world, lagu yang cukup cocok dengan suasana hatiku saat ini

'Tok tok tok'

"Sebentar!"

'Cklekk'

"Harry, kenapa kau kesini?"

"Memangnya tidak boleh ya?"

"Ya boleh sih," ucapku sambil menggaruk tengkuk

"Aku masuk ya?"

"Hmm,"

"Aku mau cerita, boleh?"

Aku hanya menganggukan kepala, Aku sengaja bersikap cuek agar tidak sakit hati saat mendengar cerita Harry, kenapa sakit hati? Ya karena dia pasti akan bercerita tentang Ginny

"Kau tahu? Aku—" ucapan Harry terpotong

"Aku tahu,"

"Tahu apa?"

"Kau punya pacar ya? Kenapa tidak bilang sih?"

"Loh? Kamu tau darimana?"

"Tau lah,"

"Hehe, iya sih, aku kesini mau minta saran mu untuk memilihkan kado untuk Ginny yang berulang tahun lusa, kira kira kado yang cocok untuk Ginny apa ya?"

Sungguh, hatiku sakit mendengar nya. Melihat ekspresi bahagia nya entah kenapa membuatku seperti bukan siapa-siapa bagi Harry, yang membuat nya senyum bukan aku lagi, bagaimana ini? Air mata ku akan turun. Ahh dasar lemah, payah, kenapa saat seperti ini mentalku berasa tidak kuat? Aku mual, pusing.

"Emm, jam tangan?" ucapku menahan pusing yang masih hinggap di kepalaku

"Itu terlalu biasa," ucapnya menolak saranku

Ya ampun, pusingku semakin menjadi jadi, sebenarnya aku ini kenapa?

"Baju?" ucapan ku melemah saat kurasakan rasa pusing itu kian hebat, aku memegang kepalaku

"Hermione, kau kenapa?" ucapnya sambil memegang kepalaku

"Tidak apa-apa,"

"Jangan bohong, bibir mu pucat, kau pusing ya? Sakit ya?" ucapnya terlihat khawatir, haha benarkah dia mengkhawatirkan ku?

"Ayo, kau tiduran saja, akan ku bawakan obat pusing, kau pusing kan?"

Aku menganggukan kepala, saat Harry keluar aku langsung tiduran, mengistirahatkan kepalaku yang pusing

Aku pun mulai merasakan kantuk dan mata ku perlahan mulai menutup

'Cklekk'

"Hermione, in—" ucap Harry terpotong karena melihat Hermione tidur

Harry lalu mendekati Hermione dan mengusap kepalanya

"Get will soon,"



Segini dulu, jangan lupa share ceritanya ya..  Lanjut jangan??

It's You [tahap revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang