Pulang bareng

836 72 13
                                    

'Bugh!'

Zavia terkejut. Kini, ia sedang melihat pria tadi sedang dipukul.

'Bugh!'

Pria itu membalas pukulan, sehingga kini, ada dua pria yang saling adu jotos.

"Siapa lo!" teriak pria itu.

"Lo nggak perlu tau gue siapa!"

'Bugh!'

Satu pukulan mendarat lagi di pipi pria itu, membuatnya tak berdaya. Beberapa siswa hanya menonton tanpa berniat memisahkan.

"Tolong hentikan!" teriak Zavia. Ini kali pertamanya melihat seseorang sedang berkelahi.

"Lo ngapain ke sini?" Suara itu. Suara yang tak asing lagi di telinganya.

"Rey?" Zavia masih tak percaya itu Rey.

"Ikut gue!" Rey pun menarik paksa tangan Zavia, dan membawanya keluar dari rooftop.
_________

"Ngapain lo di sana?" tanya Rey, lalu menghempaskan tangan Zavia kasar, membuat si empu merasa kesakitan.

"Emang kenapa?" Zavia masih tak mengerti mengapa Rey begitu marah kepadanya. Toh, dia juga ke sana karena mencarinya. Jadi, ini bukan salahnya.

Rey menghembuskan nafasnya kasar. "Cewek kayak lo nggak pantes ke sana," jawab Rey. Kening Zavia mengerut.

Mengapa tak pantas? Memang di sana tak ada perempuan, tapi mengapa? Zavia pun tak tahu rooftop itu tempat apa. Dia tahu rooftop dari novel yang di bacanya.

"Nggak pantes? Emang kenapa?" tanya Zavia.

Rey menghembuskan nafasnya. "Rooftop itu kadang dipake buat bolos, ngerokok, seringnya anak laki-laki. Jadi, lo nggak boleh ke sana lagi, ngerti?" Zavia mengangguk.

"Nama kamu Rey, 'kan?" tanya Zavia memastikan. Rey terkekeh mendengarnya. Kenapa baru sekarang cewek itu bertanya? Bukankah sedari tadi dia memanggilnya Rey?

"Kalo nama gue bukan Rey, terus kenapa dari tadi lo manggil gue Rey?" Zavia memegang pelipisnya seperti sedang berfikir.

"Kenapa ya?" gumam Zavia. Rey tertawa terbahak-bahak melihat Zavia seperti itu. Cewek itu sangat unik menurutnya.

"Nggak usah serius gitu," ujar Rey yang masih tertawa.

"Apanya yang lucu?" tanya Zavia membuat Rey menghentikan tawanya.

"Nggak ada. Ya udah, lo masuk kelas, sana!" usir Rey. Zavia mengangguk.

"Iya." Bukannya marah karena di usir, Zavia malah mengikuti perkataannya. Benar-benar cewek aneh.
_________

Sepulang sekolah, Zavia mencari Rey lagi. Sepertinya, itu sudah menjadi hobi Zavia saat ini.

"Rey!" pekik Zavia saat melihat Rey. Rey pun berlari menghampiri Zavia.

"Apa?" tanya Rey.

"Emm ... nggak apa-apa," jawab Zavia polos. Rey menepuk jidatnya.

"Terus? Kenapa lo manggil gue?"

"Aku juga nggak tau."

"Kuker banget!" Kening Zavia mengerut. Kuker? Apa itu kuker? Zavia ini kurang pergaulan. Bahasa-bahasa seperti itu terdengar aneh di telinganya.

"Kuker? Kuker itu apa?" Rey melotot tak percaya. Bagaimana bisa Zavia se-kudet itu?

"Kurang kerjaan," jawab Rey.

"Siapa?" tanya Zavia.

"Lo!" jawab Rey.

"Iyakah?"

"Ah, terserah!"

"Ya sudah."

"Ya udah apa?!"

"Nggak tau." Rey menahan amarahnya yang sudah memuncak. Sepertinya menghadapi gadis ini butuh kesabaran yang extra.

"Lo pulang sama siapa?" tanya Rey.

"Aku pulang sendiri. Mama aku lagi sibuk, jadi nggak bisa jemput," jawab Zavia.

"Bareng gue mau?" tawar Rey.

"Emang nggak apa-apa? Nggak ngerepotin?" tanya Zavia.

"Nggak," jawab Rey. Zavia pun berjalan menuju parkiran, mendahului Rey.

"Mau kemana?" tanya Rey.

"Mau pulang," jawab Zavia.

"Sama siapa?" tanya Rey lagi.

"Katanya sama kamu. Kamu emang nggak niat anterin aku pulang, ya?"

Rey melongo sesaat. Detik berikutnya, dia terkekeh geli.

"Niatlah. Yuk!" Rey pun berlari menghampiri Zavia, lalu menarik tangannya.

"Ish ... sakit ...," lirih Zavia. Rey pun langsung melepaskan tangan Zavia.

"Sakit? Kenapa?" tanya Rey khawatir. Rey pun melihat ke arah lengan putih mulus milik Zavia. Di sana terdapat memar merah.

"Ini kenapa?" tanya Rey khawatir.

"Ini? 'Kan tadi kamu yang narik tangan aku kenceng," jawab Zavia jujur. Ah, Rey hampir lupa kalau tadi dia terlalu kencang menarik tangan Zavia.

"Ah, sorry, gue nggak sengaja." Zavia mengangguk.

"Hm. Yuk pulang!" Mereka pun segera menuju parkiran.

______

To be continued ....
Krisar, vote, and comment silakan><
See you

FOR YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang