EMPAT PULUH DUA

453 22 10
                                    

"Di sini, aku selalu menunggumu membalas cintaku. Namun, jika dia yang kau inginkan, bolehkah aku menyerah?"
___________

Zavia sedang berada di balkon kamarnya. Dia sedang melamun, memikirkan sesuatu.

Semilir angin malam yang berhembus, sama sekali tak membuatnya kedinginan.

Dia sedang memikirkan suatu keputusan yang akan dia ambil nanti. Mungkinkah harus keputusan itu yang dia ambil? Namun, bisakah dia menjalaninya?

Zavia sedang dilanda dilema.

Saat tengah melihat kendaraan yang berlalu lalang, tiba-tiba, matanya menangkap hal yang membuatnya terkejut.

Dia menyipitkan matanya, berharap yang dilihatnya hanya ilusi semata. Namun, tidak, itu semua bukan ilusi.

"Rey? Ngapain sama Felly?" gumam Zavia, heran. Ya, Zavia sedang melihat Rey dan Felly yang asik bercanda ria di dekat rumahnya.

Rey ... terlihat sangat bahagia sekali. Padahal, di sini Zavia sedang memikirkannya.

Apakah mungkin Rey menyukai Felly? Apakah mungkin Zavia harus menyerah saja.

Tes!

Entah mengapa, tapi kristal bening itu jatuh tanpa diminta. Terasa sesak di sana. Hatinya ... benar-benar hancur.

Memang bukan yang pertama kalinya dia melihat Rey dan Felly yang sedang bersama. Namun, kali ini ... rasanya lebih sakit.

Mungkinkah ini karena rasa cintanya pada Rey yang begitu dalam?

"Ya, memang keputusan itu yang seharusnya aku ambil. Kalau kamu memintaku di sini, maka aku akan bertahan. Namun, jika kamu tak mengharapkanku, maka aku akan menyerah dan melepaskanmu."
_________

Sudah tiga hari Zavia tidak bertemu Rey. Lebih tepatnya, dia yang menghidar dari Rey.

Dia sudah memantapkan hatinya pada keputusan yang akan dia ambil nanti. Entah apa yang terjadi, tapi itu pasti akan menjadi yang terbaik.

"Zavia!" Suara itu, membuat Zavia menghentikan langkahnya.

"Ada apa? Tumben kamu sebut nama aku," ujar Zavia. Devin tersenyum kikuk.

"Nggak apa-apa. Emang nggak boleh?" tanya Devin.

"Boleh, cuma aneh aja," jawab Zavia.

"Oh, iya, lo ke mana aja? Kok, akhir-akhir ini nggak kelihatan? Biasanya, lo sama Rey." Devin mulai mengajukan pertanyaan.

"Aku nggak ke mana-mana. Kamu aja yang nggak ngelihat aku. Aku lagi menghindar dari Rey," jawab Zavia. Kening Devin terlihat mengerut.

"Ngehindar? Kenapa?" Devin kini menjadi penasaran. Zavia menghela napas. Dia bingung, apakah dia harus menceritakan semuanya kepada Devin atau tidak?

Sebenarnya, hanya Vina yang tahu mengenai hal ini.

"Jadi, gini ...."
_______________

Sepulang sekolah, Zavia berniat mencari Rey. Ternyata, bercerita kepada Devin memang pilihan yang tepat.

Ya, seperti yang tadi Devin bilang, "Lo nggak bisa terus menghindar, lo juga harus hadapin semuanya. Kalau ngehindar, masalah lo nggak akan beres, yang ada malah bertambah."

Benar, dia harus menghadapi masalah, bukan menghindar.

Tak lama, kedua manik mata cokelatnya melihat Rey yang sedang bermain basket sendirian.

Sesaat, Zavia terpana melihat ketampanan Rey. Cahaya matahari yang mengenai wajah Rey, ditambah rambut Rey yang basah terkena keringat membuat Rey semakin tampan.

Ah, tidak! Ini bukan saatnya untuk menikmati ketampanan Rey.

Dengan yakin, Zavia segera menghampiri Rey.

"Rey!" serunya. Reflek, Rey menoleh ke arah Zavia.

"Apa?" tanya Rey, heran. Tiga hari dia tak bertemu Zavia, kini gadis itu tiba-tiba menghampirinya.

"Sarung tangan pink yang dari aku masih ada?" Bukannya menjawab, Zavia malah balik bertanya.

"Ada."

"Bawa, nggak?"

"Bawa. Nih." Rey mengeluarkan sarung tangan pink dari sakunya.

"Pake, buat ngelap keringet kamu," ujar Zavia. Rey mengangguk, paham. Dia pun langsung mengelap keringat yang sedari tadi mengucur di pelipisnya.

"Oh, iya, Rey, nanti Senin pulang sekolah, tungguin aku di aula, ya," ujar Zavia.

"Hah? Mau ngapain?" tanya Rey.

"Ada aja. Jangan kepo, nanti juga kamu tau," jawab Zavia sambil melihat Rey dengan tatapan sendu.

Rey menjadi penasaran. Sebenarnya ... ada apa?
_________

TBC
HOLA, KETEMU LAGI SAMA DAKU-,
KAYAKNYA, TAMATNYA MASIH LIMA/ENAM PART LAGI. TAPI, NGGAK TAU😂

KEMARIN AJA KIRAIN TAMATNYA DUA/TIGA PART LAGI, TAPI TERNYATA NGGAK😂

HUFFTT, ADA YANG PENASARAN KENAPA ZAVIA NGAJAK REY KETEMUAN HARI SENIN, NGGAK?

SEE YOU NEXT PART^-^
IKUTIN TERUS CERITANYA^-^
JANGAN BOSEN, YA^-^
SEMOGA SUKA^-^

SALAM,

TLTHA_LTHFI

FOR YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang