Pergi ke rumah Vina

685 59 3
                                    

Akhirnya, Zavia pun memutuskan untuk membeli pulsa. Baru saja akan menelepon Vina, Zalfa memanggilnya.

"Zavia!" panggil Zalfa. Zavia pun segera menghampiri sang ibunda.

"Iya, Ma. Ada apa?" tanya Zavia. Dahi Zavia mengernyit kala melihat Zalfa dan Zidan berpakaian rapi dengan membawa koper.

"Mama sama Papa ada urusan pekerjaan di luar kota selama seminggu. Jadi, kamu nggak apa-apa, 'kan, di rumah sendiri?" tanya Zalfa khawatir. Zavia menggeleng seraya tersenyum.

"Nggak apa-apa, Ma. Tapi, Via boleh, 'kan nginep di rumah Vina?" Zavia berharap Zalfa mengatakan 'ya'.

"Kalau hanya sekedar main, Mama ijinin. Tapi, kalau nginep, nanti kamu sekolah gimana? Sekolah kamu sama rumah Vina, 'kan jauh. Jadi, lebih baik kamu main aja ke rumah Vina," jawab Zalfa panjang lebar.

Mendengar jawaban Zalfa membuat Zavia sedih. Namun, dia juga bahagia karena Zalfa mengijinkannya main ke rumah Vina.

"Iya, Ma. Nggak apa-apa."

"Ya sudah. Mama dan Papa berangkat dulu," pamit Zalfa. Setelah pamit, Zalfa dan Zidan pun segera pergi ke luar kota.

"Bik Yuyun!" teriak Zavia memanggil Bik Yuyun. Bik Yuyun adalah asisten rumah tangga di rumahnya.

"Iya, Non!" sahut Bik Yuyun seraya berjalan mendekati Zavia.

"Bik, Via mau ke rumah Vina. Bibi tolong jaga rumah, ya," ujar Zavia.

"Ehm ... maaf, Non, tapi Nona sudah minta izin pada Nyonya Zalfa, 'kan?" tanya Bik Yuyun. Zavia mengangguk.

"Sudah, kok, Bik," jawab Zavia.

"Ya sudah kalau begitu."

"Via pergi dulu ya, Bik!" seru Zavia.

"Iya Non!" saut Bik Yuyun. Zavia pun pergi menuju rumah Vina dengan menaiki kereta. Beruntung, masih ada tiket menuju Bandung.
_______

'Tok! Tok! Tok!'

"Vina!" seru Zavia seraya mengetuk pintu rumah Vina. Tak lama kemudian, pintu pun terbuka. Namun, bukan Vina yang membukanya, melainkan ....

"R--Rey?" Ya, dia Rey. Zavia terkejut bukan main. Mengapa Rey ada di rumah Vina? Pikirnya.

"Lo? Ngapain lo di sini?" tanya Rey.

"Aku mau ketemu sama Vina," jawab Zavia. "Vinanya ada?" tanya balik Zavia.

"Ouh, ada," jawab Rey. "Masuk, yuk!" lanjutnya. Zavia mengangguk, lalu masuk ke rumah Vina.

"Vina!" teriak Zavia kencang, membuat Rey harus menutup rapat telinganya.

'Berisik banget sih,' batin Rey. Dia mengorek telinganya beberapa kali.

Tak lama kemudian, seorang perempuan dengan rambut di kucir kuda, datang menghampiri Zavia.

"Via!" seru Vina tak kalah kencang dari Zavia.

'Sama aja," batin Rey lagi.

Zavia dan Vina pun saling berpelukan, menumpahkan kerinduan mereka masing-masing. Padahal, belum lama ini Vina berkunjung ke rumah Zavia.

"Aku kangen," ujar Zavia.

"Emang gue nggak?" tanya Vina.

"Nggak tau, 'kan, kamu yang ngerasain," jawab Zavia polos. Vina pun langsung melepaskan pelukannya.

"Terserah," ujar Vina. Vina terkadang kesal menghadapi kepolosan Zavia. Selain kata-katanya yang nyelekit, setiap ucapan polos Zavia membuatnya darah tinggi.

"Oh, iya, Vin, aku nggak di suruh duduk?" tanya Zavia. Vina menepuk jidatnya.

"Gue lupa. Duduk, yuk!" ajak Vina. Zavia pun duduk di sofa.

"Rey! Bikinin minum sana!" titah Vina seenaknya.

"Ogah! Bikin aja sendiri. Gue bukan pembantu," jawab Rey.

"Kata siapa kamu pembantu? Nggak ada yang bilang kamu pembantu, 'kan? Vina itu cuma nyuruh kamu bikin minum buat aku," sahut Zavia.

"Lo mau minum?" tanya Rey. Zavia mengangguk.

"Iya. Aku haus," jawab Zavia. Lagi-lagi Rey harus sabar dalam menghadapi Zavia yang tak tahu malu. Tunggu, Zavia tak tahu malu atau terlalu jujur?

"Bikin sendiri," kata Rey, lalu Rey pun segera pergi ke kamarnya.

"Zav, lo kenal Rey?" tanya Vina heran. Tentu saja Vina heran, karena sedari tadi Rey dan Zavia mengobrol seperti saling kenal.

"Iya. Dia itu Rey temen aku," jawab Zavia membuat Vina semakin heran.

"Dia Rey temen lo?" Zavia mengangguk. "Tapi, kenapa Rey bilang nggak kenal lo?" tanya Vina. Zavia mengedikkan bahunya.

"Nggak tau," jawab Zavia. "Oh, iya, Vin. Aku haus," lanjutnya. Vina tertawa hambar.

"Gue lupa. Gue bikinin minum dulu, ya?" Zavia mengangguk. Setelah itu, Vina pun membuatkan minum untuk Zavia.
______

To be continued ....
Revisinya super cepet😂
Jujur aja, cerita ini sebenernya cuma iseng-iseng aja.

Eh, malah tamat😂
Syukur, deh.

See you

FOR YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang