Perlahan, Zavia membuka matanya. Dia memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Aku di mana?" tanya Zavia saat tahu ini bukan di UKS sekolah. Ruangan putih, berbau obat.
Ah, dia tahu. Ini pasti rumah sakit.
"Lo ... udah bangun?" Zavia langsung menoleh ke arah pria bertubuh jangkung itu.
"Belum," jawab Zavia. Rey berdecak.
"Kalo belum bangun, kenapa mata lo melek?"
"Kalo udah tahu, kenapa nanya?"
"Basa-basi aja." Rey pun duduk di kursi samping bankar Zavia.
"Lo itu ... fans gue, ya?" tanya Rey dengan senyum menggoda.
"Siapa yang mau jadi fans kamu? Artis bukan, terkenal enggak," jawab Zavia acuh tak acuh.
"Oh, ya? Terus kenapa lo manggil nama gue terus?"
'Blush!'
Wajah Zavia langsung memerah. "Siapa yang panggil kamu? Aku aja gak sadar, mana bisa manggil?" Zavia mengelak.
"Bisa. Buktinya tadi lo nyebut nama gue terus," ujar Rey sambil menaik-turunkan alisnya yang tebal itu.
"Enggak. Kamu halusinasi aja kali."
"Gue gak halusinasi. Lo aja yang gak sadar."
"Ish, enggak!"
"Iya!"
"Enggak!" Zavia masih tak mau kalah.
"Berani buktiin? Gue mintain kamera CCTV-nya," tantang Rey. Zavia sedikit gugup.
"Bo--boleh!" pekik Zavia.
"Serius? Nanti lo malu lagi," ujar Rey. Zavia mengembungkan pipinya, kesal.
"Emang kamunya aja yang bohong, 'kan?"
"Oh, ya? Terus, kenapa sebelum pingsan lo ngomong cinta ke gue?" Zavia langsung melotot ke arah Rey. Pipinya pun semakin memerah.
"Ih, lucu, deh." Rey mencubit pipi Zavia, gemas.
"Baru tahu?" Zavia tersenyum tipis.
"Dih, narsis." Rey berdecak.
"Ja--"
"Ini bukan bahasa alien, lho," potong Rey.
"Kalo alien yang ngomong kayak gitu, aku percaya," ujar Zavia santai.
"Maksud lo? Gue alien?" Wajah Rey terlihat marah. Zavia menjadi takut seketika. Padahal, niatnya hanya bercanda.
"Iy--eh, bukan," sangkal Zavia. Rey memutar bola matanya, mendekatkan wajahnya ke arah Zavia, hingga wajah mereka terpaut beberapa centi.
"Ma--mau apa?" Zavia benar-benar takut. Rey tidak menggubris pertanyaan Zavia. Dia semakin mendekat ke wajah Zavia, sedangkan Zavia sudah menutup matanya rapat.
"Bwahaha. Mau banget gue mesumin?" Rey tertawa terbahak-bahak. Zavia mendelik tajam. Ternyata, Rey sedang mengerjainya.
Sebuah ide cemerlang pun muncul. Zavia tersenyum penuh arti.
"Aduh, Rey, kepala aku sakit," lirih Zavia sambil memegang kepalanya. Rey yang semula tertawa, tiba-tiba khawatir.
"Hah? Lo kenapa?" tanya Rey panik.
"Kepala aku sakit," jawab Zavia masih memegangi kepalanya.
"Terus, gimana? Dokter! Dokter!" seru Rey panik sambil berjalan ke sana-ke mari.
"Bwahaha." Zavia tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Rey.
"Lo ngerjain gue?" tanya Rey.
"Iyalah," jawab Zavia masih tertawa.
"Lo--" Baru saja Rey akan menegur Zavia, tapi sepertinya, melihat Zavia yang tertawa seperti ini, membuat Rey urung melakukannya. Dia justru ikut tertawa.
Ini kedua kalinya, Zavia bisa tertawa lepas seperti ini karenanya.
Namun, tawa mereka berdua mereda kala mendengar suara seseorang.
"Tadi ada yang memanggil saya?" tanya pria berseragam putih. Zavia dan Rey saling berpandangan.
"Sttt, tanggung jawab, Rey," bisik Zavia.
"Itu juga karena lo," balas Rey berbisik.
"Ada apa?" tanya Dokter.
"Eh, dokter!" Entah apa yang merasuki Rey, dia berjalan ke arah Dokter dengan santainya.
"Saya ... saya ... oh, iya, saya mau ajak dokter joget bareng saya," ujar Rey dengan mata berbinar. Zavia merutuki Rey di dalam hatinya.
'Rey bodoh! Bodoh!'
"Joget? Joget apa?" Dokter ini sepertinya mulai tertarik.
"Dokter tau, gak, lagu yang lagi hits apa?" tanya Rey.
"Apa, emang?"
"Itu, lho, Dok, yang liriknya itu ... entah apa yang merasukimu." Rey mulai bernyanyi. Mata Dokter berbinar.
"Boleh! Ayo!" ajak Dokter itu semangat. Rey sempat terkejut saat respon Dokter ini di luar dugaan.
Alhasil, dia harus merelakan kuotanya yang sekarat untuk mendownload lagu.
"Satu ... dua ... tiga!" Musik pun langsung disetel.
🎶Entah apa yang merasukimu
Hingga kau tega menghianatiku
Yang tulus mencintaimu🎶Rey dan Dokter itu mulai berjoget. Sedangkan Zavia tertawa terbahak-bahak.
Lumayan, hiburan gratis.
________TBC
Gimana part kali ini? Semoga aja kalian suka^-^
Jangan lupa ikutin terus cerita ini.
Vote and commentnya juga jangan lupa, biar author rajin update.Salam,
Tltha_lthfi
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [✔]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] Cover by: @siomayyyyy ___________ Ini adalah kisah cinta si gadis polos. Gadis yang katanya tak tahu apa itu cinta, nyatanya bisa jatuh cinta. Namun, cinta pertamanya tak semulus cerita novel yang dia baca. Di satu sisi, Za...