TIGA PULUH EMPAT

402 30 17
                                    

Dari pantai, mereka kembali menuju hotel. Zavia langsung masuk dan merebahkan tubuhnya di kasur. Rasanya ... hari ini begitu melelahkan, tapi menyenangkan.

Apalagi, momen saat berfoto dengan Rey. Ah, Zavia jadi senyum-senyum sendiri mengingatnya.

"Lo kenapa?"

"Eh?" Zavia tersadar dari lamunannya.

"Tumben senyum-senyum sendiri. Ada apa?" tanya Vina, lalu duduk di kasur--samping Zavia.

"Gak apa-apa," jawab Zavia. "Oh, iya, Vin, aku boleh nanya, gak?" Vina tersenyum.

"Boleh, dong."

"Kamu pernah pacaran?"

"Eh? Kenapa tiba-tiba lo tanya itu?" tanya Vina berusaha menyembunyikan rasa gugupnya.

"Cuma pengen tau aja," jawab Zavia. "Jadi ... kamu pernah pacaran atau nggak?"

Dengan malu, Vina menjawab, "Enggak, hehe. Lagian, siapa yang mau sama gue?" Vina tersenyum kikuk.

"Emang gak bakal ada yang mau, sih, sama kamu." Zavia mengangguk. Vina tersenyum miris.

"Kalo jatuh cinta? Pernah, gak?" Zavia kembali bertanya.

"Pernah," jawab Vina cepat. Mata Zavia kini berbinar.

"Oh, ya? Sama siapa?"

"Manusia." Setelah menjawab pertanyaan Zavia, Vina langsung keluar dari kamar hotel.

"Sama manusia? Berarti cinta bisa sama hewan?"
__________

Tak terasa, matahari telah terbit begitu cepat. Sudah pukul delapan pagi, tapi Zavia masih tidur dengan nyenyaknya. Bahkan, suara bising yang terdengar di luar, sama sekali tak mengganggu tidurnya.

"Ck! Dasar cewek kebo." Devin berdecak. Dia baru saja datang ke kamar Zavia. Niatnya, sih, mau membangunkan Zavia, tapi sepertinya, melihat Zavia yang tidur sangat nyenyak membuat Devin tak tega.

Dia tak habis pikir, mengapa bisa ada cewek yang bangunnya siang seperti Zavia? Namun, beberapa detik kemudian, dia tersenyum.

"Lo tau, gak? Lo lebih cantik kalo lagi tidur ...," ujar Devin sedikit berbisik sambil melihat ke arah Zavia yang masih tertidur.

"Lo ... keliatan polos banget. Eh, lo bukannya emang polos, ya?" Devin terkekeh.

"Kalau bisa, gue pengen lo jadi milik gue, tapi ... kalau kayak gitu, kesannya gue egois, 'kan? Padahal, di sana ada Rey yang jelas-jelas selalu buat lo bahagia."

"Gue sadar diri, kok, cuma jadi temen lo aja, gue udah seneng." Devin menghela napas sejenak. "Ya, gue yakin, gue pasti bisa lupain lo." Tiba-tiba, Zavia membuka matanya.

"Devin? Kamu ... kenapa nangis?" tanya Zavia.

"Eh? Oh, ini--"

"Kelilipan gak mungkin airnya sampai netes ke muka aku," potong Zavia sambil mengusap pipinya yang basah.

"Kata siapa kelilipan?" Devin menaikkan sebelah alisnya.

"Bisa jadi, 'kan? Lagian, kalau di sinetron, biasanya alesannya kayak gitu, 'kan," jawab Zavia, lalu duduk dan mendekatkan tangannya ke arah Devin.

"Eh, lo mau apa?" tanya Devin kala tangan Zavia bergerak mengusap air matanya.

"Laki-laki itu ... gak boleh cengeng," jawab Zavia.

"Ish, siapa juga yang cengeng?" Devin tak terima.

"Yang barusan nangis, terus bikin aku jadi bangun." Zavia berjalan ke arah kamar mandi.

"Pergi sana! Jangan liatin aku mandi! Mesum!" keki Zavia, lalu langsung menutul pintu kamar mandi. Devin geleng-geleng kepala.

"Ah, ternyata ... memang butuh waktu yang lama buat lupain lo."
________

"Vin, Zavia mana?" tanya Vina ketika melihat Devin berjalan kearahnya.

"Dia lagi mandi," jawab Devin.

"Dia baru bangun? Jadi cewek, kok, kebo," ujar Rafa.

"Iya, gue juga heran," timpal Devin.

"Udah kebo, bego lagi." Kali ini, Vero yang berbicara.

"Emang ada, ya, yang mau sama cewek kayak gitu?" tanya Rafa.

"Pasti ada, lah," jawab Vina.

"Siapa?"

"Manusia."

"Kayaknya, udah nular, deh, penyakit temen lo."

"Emang yang kayak gitu bisa nular, ya?" tanya Vero.

"Bisa, mungkin," jawab Rafa.

"Pantes aja telinga aku panas, ternyata para human lagi ghibah." Entah sejak kapan, Zavia sudah berada di sini.

"Kayak lo gak pernah ghibah aja," ujar Rafa sinis.

"Nggak, tuh," tukas Zavia.

"Mana ada human yang gak pernah ghibah."

"Kalau diajarin ngaji, pasti tau. Ghibah itu dosa!"

"Kayak yang--"

"Ck! Jangan bersisik, oy!" pekik Vero.

"BERISIK, BUKAN BERSISIK!"
____________

TBC
Maaf gais, jika part kali ini ngebosenin;(
Habis daku kehabisan ide;(
Ikutin terus ya! Jangan lupa vomment.

Salam,

Tltha_lthfi

FOR YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang