Tepat pukul delapan malam, mereka semua sudah pulang. Kini, Zavia sendiri lagi di rumah. Ralat, bersama Zalfa.
"Makasih, ya, Ma, udah suruh mereka buat temenin aku," ujar Zavia. Zalfa tersenyum.
"Iya, tapi inget, jangan terlalu deket sama cowok. Kamu belum cukup umur buat pacaran," peringat Zalfa. Zavia mendengkus.
"Via, 'kan, udah kelas dua SMA, bentar lagi mau naik kelas tiga. Masa nggak boleh pacaran?" cerocos Zavia tak terima.
Zalfa menghela napas. "Emang kamu suka salah satu dari dua cowok tadi?"
Kali ini, Zavia tidak bisa menjawab. Pipinya mulai memanas. Sebelumnya, dia tidak pernah membicarakan soal percintaan kepada Zalfa.
"Suka," jawab Zavia, ragu.
"Hah? Yang mana?" Zalfa mulai kepo.
"Yang berjenis kelamin laki-laki," jawab Zavia asal.
"Ish, Mama serius, Via."
"Yang tadi duluan masuk kamar Via. Yang pake jaket cokelat." Zalfa mengangguk, paham.
"Lumayan ganteng, sih. Malah, lebih ganteng dari Papa kamu," gumam Zalfa.
"Ya iyalah, beda jauh gantengnya sama Papa."
"Namanya siapa?"
"Rey."
"Rey? Nama lengkapnya apa?" Untuk pertanyaan yang satu itu, Zavia tidak bisa menjawab. Ya, bahkan Zavia baru sadar, jika dia tak mengetahui nama lengkap Rey.
Zavia menggeleng pelan. "Via nggak tau."
"Masa nggak tau? Katanya suka, masa cuma nama lengkapnya kamu nggak tau," cibir Zalfa. Lagi, Zavia menggeleng.
"Via emang nggak tau, Ma," cicitnya.
"Ya udah, nggak apa-apa. Sekarang, kamu tidur aja, udah malem. Kalo besok demamnya udah turun, Mama bolehin sekolah," ujar Zalfa yang dibalas anggukan Zavia. Terpaksa, Zavia pun segera tidur.
__________Keesokan harinya, demam Zavia sudah turun. Jadi, hari ini, Zalfa memperbolehkan Zavia sekolah.
Mang Jono dan Bik Yuyun pun sudah kembali bekerja.
Jadi, hari ini, Zavia berangkat diantar Mang Jono.
Kini, Zavia sudah berada di kelasnya. Sama seperti dulu, dia tak mempunyai teman satu pun. Bahkan, tak ada siswa yang sepertinya ingin berteman dengannya. Mungkin, mereka lelah karena Zavia itu tipe orang yang susah bersosialisasi.
Tinggal seminggu lagi, raport akan dibagikan. Hasil ulangan pun sebenarnya sudah dibagikan minggu lalu. Zavia sendiri sedikit terkejut dengan hasil ulangannya yang terbilang cukup besar.
Bisa kalian bayangkan? Hasil ulangan Zavia rata-rata sembilan puluh. Hebat, bukan?
Tidak belajar saja bagus, bagaimana jika dia belajar? Bisa jadi nilai ulangannya sempurna.
Zavia kini sudah mulai bosan berada di kelas. Para siswa di kelasnya asik mengobrol satu sama lain. Zavia merasa dikucilkan.
Ralat, dia sendiri yang memutuskan tak mau berteman dengan teman sekelas.
Bahkan, Zavia sudah mempunyai rencana saat kelas tiga SMA, dia akan pindah jurusan IPA. Ya, dia berharap bisa satu kelas dengan Rey.
Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi. Semua siswa segera duduk di bangkunya masing-masing.
________"Rey!" seru Zavia ketika dia melihat Rey di parkiran sekolah. Rey yang sedang bersama Vero dan Rafa langsung menoleh.
Segera, Zavia berlari menghampiri Rey.
"Ada apa?" tanya Rey kemudian.
"Nggak ada apa-apa, kok. Aku cuma mau tanya," jawab Zavia.
"Tanya apa?"
"Nama lengkap kamu." Kali ini, Rey semakin dibuat heran.
"Buat apa?" tanya Rey, lagi.
"Ya biar aku tau," jawab Zavia seadanya.
"Nama lengkap gue ...." Rey menggantungkan kalimatnya di udara, membuat Zavia tambah penasaran.
"Rey--"
"Ah, Rey, lama! Cepetan, nanti keburu sore!" potong Rafa. Zavia mendengkus. Padahal, tadi Rey sudah hampir menyebutkan nama lengkapnya.
"Rafa, diem dulu, deh," keki Zavia, kesal.
"Apa? Lo mau tau nama lengkap Rey? Buat apa, sih? Lagian, kalau lo tau nama lengkap Rey juga nggak ada gunanya. Udah, ah, yuk, cabut!" ajak Rafa kepada Rey dan Vero. Rey mengangguk.
"Gue pergi dulu," pamit Rey, lalu segera pergi dengan menaiki mobil Vero. Mobil Vero pun segera melaju meninggalkan Zavia.
Zavia hanya bisa memandang mobil Vero yang sudah menjauh.
"Ada gunanya, kok."
________TBC
Hai hai, ketemu lagi sama akuuu
Gimana part kali ini?Btw, ada yang nyangka nilai ulangan Zavia rata-rata sembilan, nggak?
Aneh, ya? Iya, author juga aneh😂
Eh, kalian tahu nggak kenapa Zavia pengen tahu nama lengkapnya Rey? Penasaran nggak?
Kayaknya 2/3 part lagi tamat. Tapi, itu juga belum tentu.
Semoga aja suka ceritanya. Ikuti terus, ya!
See you next part^-^
Salam,
Tltha_lthfi
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [✔]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] Cover by: @siomayyyyy ___________ Ini adalah kisah cinta si gadis polos. Gadis yang katanya tak tahu apa itu cinta, nyatanya bisa jatuh cinta. Namun, cinta pertamanya tak semulus cerita novel yang dia baca. Di satu sisi, Za...