16― TAMAN

644 104 4
                                    

Seokjin terbangun karena teriakan Hyunbin. Malam ini tidurnya tidak nyenyak lantaran adik Hyunbin―Minguk―menangis sangat kencang.

"Paman Seokjin, nenek bilang kau akan mengajakku pergi ke taman pagi ini. Tapi kenapa paman belum mandi?" tanya Hyunbin.

"Paman tidak punya cukup waktu untuk mengajakmu pergi ke taman, Hyunbin. Pergilah bersama nenek," kata Seokjin.

Pintu kamar Seokjin yang tadi terbuka, kehadiran gadis cantik nan tinggi. Sojung datang ke rumah Seokjin pagi ini.

"Kalau pergi ke tamannya bersama bibi saja, mau tidak?" tanya Sojung.

Bocah berumur lima tahun itu berjalan ke arah Sojung. "Bibi siapa?" tanyanya.

Sojung mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi badan anak itu sebelum menjawab, "nama bibi, bibi Sojung. Bagaimana denganmu? Apa boleh bibi tahu namamu, sayang?"

Hyunbin tersenyum senang. "Namaku Hyunbin, bibi cantik."

Mendengar kata cantik dari mulut bocah itu, Sojung tersenyum malu. Selanjutnya dia mengacak-acak gemas rambut Hyunbin.

"Yasudah, ayo kita pergi," kata Sojung. Sojung mengalihkan pandangannya sejenak pada Seokjin. "Aku pergi dulu, Seokjin."

Seokjin tidak menjawab, dia masih bingung kenapa Sojung mendadak ada disini?

"Paman, aku pergi dulu bersama bibi cantik, ya. Bye paman!" kata Hyunbin yang setelahnya keluar dari kamar Seokjin, pergi bersama Sojung.

Beberapa saat setelah Hyunbin pergi, Seokjin tersadar. Dia buru-buru melihat Sojung dan Hyunbin yang perlahan menghilang dari penglihatannya. Dia pikir, dia harus segera menyusul Sojung dan Hyunbin ke taman.

▫▫▫

"Hyunbin mau naik mobil bibi? Atau mau jalan kaki saja?" tawar Sojung pada Hyunbin.

"Aku mau naik mobil bibi," jawab Hyunbin.

Sojung tersenyum mengiyakan kemauan Hyunbin. Dia mengajak anak itu masuk ke dalam mobilnya. Sojung juga membantu Hyunbin memasang seatbelt. Setelahnya, giliran Sojung yang masuk ke dalam mobil.

Sojung dengan segera menancap gas, melesat dengan mulus, dan membawa Hyunbin sampai ke taman dengan selamat.

"Bibi, aku boleh makan es krim, tidak?" tanya Hyunbin pada Sojung. Kedai es krim di ujung sana sungguh menarik perhatian Hyunbin, ditambah anak itu memang sangat menyukai es krim rasa coklat.

Sojung tampak memikirkan jawaban yang tepat untuk Hyunbin. Dia tak tahu apakah Hyunbin diperbolehkan makan es krim? Ditambah lagi, ini masih pagi. Kalau dia menjawab iya, apakah itu jawaban yang tepat?

Sojung beralih menatap wajah Hyunbin di bawah sana. Dia bilang, "Hyunbin sudah sarapan belum?"

Hyunbin mengangguk. "Tadi nenek yang menyuapiku."

Sojung tersenyum, kemudian berkata, "ayo kita beli satu cup es krim."

"Yeay!" Anak itu melompat kegirangan. Dia terlalu senang karena akan mendapatkan kebahagiaan setelah ini. Memakan es krim coklat adalah kebahagiaan Hyunbin.

Jujur, melihat Hyunbin begini Sojung jadi gemas sendiri. Hyunbin punya wajah yang manis, tingkah dan tutur bahasanya pun manis sekali, seperti ... es krim coklat.

Tidak seperti pamannya yang memiliki tingkah dan tutur bahasa yang sangat menyebalkan! Alih-alih gemas, Sojung justru selalu geram kala Seokjin bersamanya.

Tapi disatu sisi, dia merasa cukup nyaman kala Seokjin berada di sampingnya. Seokjin yang menyebalkan, selalu jahil, tidak lagi begitu buruk bagi Sojung saat ini.

Annoying; Sowjin ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang