23― AKHIR LIBURAN

525 79 9
                                    

Seokjin duduk di sofa depan TV dan kembali bermain dengan ponsel canggihnya. Dia membuka grup kelasnya, dan melihat pesan baru yang tertera.

Daftar nama pembagian kelas 12, sudah dibagikan oleh pihak sekolah. Seokjin berburu mencari namanya.

Ternyata Seokjin masuk kelas XII-4. Usai menemukan namanya, Seokjin berburu satu nama lagi. Mencari nama gadis yang belakangan ini memiliki hubungan yang kurang baik dengannya-Sojung.

Tidak ada.

Berarti Sojung dan aku pisah kelas?

Masih penasaran, Seokjin membaca ulang daftar nama siswa dari kelas XII-1. Ternyata, nama Sojung berada di kelas XII-2.

Seokjin cukup kecewa dengan hasil pembagian kelas tahun ini. Padahal ini adalah tahun terakhirnya, tapi dia harus berpisah dengan sang pujaan hati.

▫▫▫

Di tempat lain, Sojung juga melakukan hal yang sama dengan Seokjin. Berburu mencari namanya...

"Kelas XII-2, tidak ada Seokjin..."

Sojung menghembuskan napas panjang. "Harus senang atau gelisah, ya?"

Mingyu datang menyapa Sojung yang nampak sedang gelisah. "Sojung, kau lapar tidak?"

Sojung beralih menatap Mingyu. "Sejujurnya tidak begitu lapar. Tapi kurasa, aku mau makan kentang goreng..."

"Aku juga mau makan ayam goreng tepung..." curah Mingyu.

"Mau pesan online?" tanya Sojung.

"Boleh," jawab Mingyu. "Nanti aku yang traktir."

Mata Sojung berbinar. "Benar?"

"Iya."

"Okay, langsung ku pesan, ya!"

▫▫▫

Seokjin mengambil air minum di dapur. Kemudian menenggaknya sedikit demi sedikit.

"Sudah akhir dari musim liburan, tapi Sojung tidak main lagi ke sini. Dia memang pergi liburan ke luar kota, ya?" tanya ibu Seokjin iseng.

Seokjin spontan tersedak.

"Seokjin, kalau minum itu pelan-pelan..."

"Ibu kenapa bertanya begitu?" tanya Seokjin pada ibunya.

"Tidak kenapa-kenapa, sih... Hanya saja ibu rindu pada gadis itu," jawab ibu Seokjin sembari tersenyum sendiri.

"Ibu kenapa senyum-senyum begitu, sih? Menyeramkan sekali..."

"Ibu itu sedang membayangkan kalau Sojung itu benar-benar jadi menantu ibu di masa depan."

"Ibu, jangan berpikir yang bukan-bukan!" kata Seokjin sembari menarik kursi di tempat makan.

Ibu Seokjin ikut menghampiri Seokjin. "Memangnya kenapa?"

"Belum tentu Sojung yang jadi menantumu nanti," kata Seokjin.

Ibu Seokjin memperhatikan tatapan mata anaknya begitu dalam. "Seokjin... Ada apa?"

"Ada apa bagaimana?"

"Kenapa tiba-tiba kau berbicara seperti tadi? Seperti kau kehilangan semangat untuk mendapatkan hati Sojung."

Seokjin tak menjawab.

"Sedang ada masalah?"

"Tidak."

"Ibu tahu, jangan berbohong. Kau selama liburan ini jadi diam pasti karena kau memikirkan masalahmu dengan Sojung, 'kan?"

Annoying; Sowjin ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang