24― KEMBALI MASUK

502 72 6
                                    

Sojung turun dari mobil sang ayah. Hari ini, sekolah kembali dimulai. Dia masuk sebagai murid kelas 12, yang notabenya adalah kakak kelas dari seluruh angkatan.

Dia mulai melangkah di koridor. Di depan sana―di ujung koridor, ada Seokjin yang berdiri tampak menanti dirinya.

Jangan jadi pengecut dengan terus-menerus menghindari Seokjin, bilang terus terang padanya kalau kau tak mau lagi berhubungan dengannya Sojung! Begitu monolog Sojung di dalam hatinya.

Sojung menghentikan langkahnya tepat di hadapan Seokjin. "Aku tak mau lagi berhubungan denganmu, bahkan dengan ikatan teman sekalipun," kata Sojung terus terang.

"Tapi kenapa? Apa salahku?" tanya Seokjin.

Sojung enggan menjawab, dia lantas mengambil langkah ke kiri untuk melewati Seokjin. Tapi belum Sojung melangkah, Seokjin lebih dulu mencegahnya.

Jengkel karena langkahnya di halangi, Sojung kini mengambil langkah ke kanan. Lagi, jalannya masih dihalangi oleh Seokjin.

"Kau ini bisa minggir sebentar, tidak?" tanya Sojung geram.

"Aku tidak akan pernah mau menyingkir, kalau kau tidak mengatakan apa salahku," balas Seokjin.

Sojung memutar bola matanya malas, kemudian mengambil langkah ke kiri, tapi lagi-lagi Seokjin menghalangi.

"Kau itu benar-benar, ya!"

"Aku hanya memintamu untuk mengatakan kesalahan apa yang kuperbuat, itu saja, tidak lebih!"

Kelewat geram Sojung berkata, "kau bertanya apa salahmu? Banyak sekali! Mau kusebutkan satu-satu?"

"Iya, tentu saja!"

"Pertama, kau itu menyebalkan! Kedua, kau itu selalu merepotkanku! Ketiga, kau itu sumber masalah bagiku!"

Seokjin membeku sesaat mendengar penuturan Sojung yang mengatakan kalau dia adalah sumber masalah bagi Sojung.

"Kenapa diam?! Kau sendiri 'kan yang ingin tahu apa salahmu padaku?"

"Kalau memang benar begitu, aku minta maaf."

Sojung tersenyum remeh. "Ya... bagus! Setelah ini, aku harap tidak ada sama sekali interaksi di antara kita. Aku permisi, jangan mengenalku sebagai Sojung, kenal aku sebagai orang asing, tuan!" Setelahnya, Sojung pergi meninggalkan Seokjin yang masih terdiam.

Seokjin benar-benar terkejut akan tingkah Sojung. Sebegitu salahkah dia?

"Aku tidak akan mungkin bisa mengenalmu sebagai orang asing..." kata Seokjin lirih di dalam hati.

▫▫▫

Sojung mendudukan dirinya dengan kasar di samping bangku temannya, Aleena.

"Kau kenapa, Sojung?" tanya Aleena, teman seperorganisasian―OSIS.

"Barusan aku memarahi orang, Leena!"

"Oh ya? Siapa yang kau marahi?"

"Seokjin!" jawab Sojung.

"Pacarmu? Benarkah? Kenapa bisa kau memarahi dia?"

"Ya ampun, Leena! Seokjin bukan pacarku!"

"Oh, maaf. Tapi ku pikir, kalian sangat-sangat dekat. Bahkan Lino juga berpikiran sama padaku."

"Kenapa bisa kalian berpikiran begitu?"

Aleena mengangkat bahu. "Sudah kubilang, hubungan kalian itu terlalu dekat untuk dibilang hanya sebatas teman!"

"Tapi aku sama sekali tidak punya hubungan lebih padanya."

"Tapi kau mencintainya?" tanya Aleena penasaran.

Annoying; Sowjin ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang