9― RUMAH SEOKJIN

872 118 8
                                    

Sojung melangkahkan kakinya menuruni tangga. Persis di bawah tangga, dia menemui sosok ibunya yang sedang menantinya sedaritadi disana.

Sojung membalas senyuman sang ibu, "selamat pagi, bu."

"Pagi, Sojung. Ayo kita sarapan bersama, nak," ajak sang Ibu namun di tolak oleh Sojung.

"Aku ada rapat OSIS pagi ini, bu. Aku akan sarapan di sekolah saja," elak Sojung.

"Yang benar?" tanya ibu Sojung.

"Iya, bu," jawab Sojung. "Sudah ya, aku jalan sekarang. Ibu hati-hati di rumah, aku sayang ibu." Sojung memeluk erat tubuh ibunya.

"Mau di antar?" tawar Mingyu.

"Tidak perlu," jawab Sojung sembari melepas pelukannya bersama sang ibu, "kau nikmati saja sarapanmu, ya! Aku pergi dulu, sampai jumpa!"

Tepat setelah itu, Sojung pergi keluar rumah, menuju halte untuk menemui Seokjin yang mungkin sudah menunggunya sedaritadi.

▫▫▫

Ada mobil hitam metalik terparkir di sekitar halte. Tapi, apa itu benar mobil Seokjin?

Sojung ragu.

Dia mengambil ponselnya kemudian menghubungi kontak Seokjin.

Sialnya, Seokjin tidak mengangkat.

Apa Seokjin hanya mempermainkannya, ya? Jika iya, ini sama sekali tidak lucu.

Sojung sudah berkacak pinggang, bersiap akan memarahi Seokjin saat di kelas nanti. Bisa-bisanya dia mempermainkan Sojung.

Boo!

"Waaa!" Sojung spontan berteriak karena terkejut kala mendengar suara, persis dari samping telinganya.

"Satu - kosong," ucap laki-laki yang di ketahui adalah Seokjin. Dia tertawa karena kembali melihat ekspresi terkejut Sojung.

"Seokjin!" marah Sojung.

"Maaf nona, tapi sepertinya kita harus jalan sekarang. Lima belas menit lagi, bel sekolah akan berbunyi," kata Seokjin.

"Tidak jadi berangkat bersama, kau pergi duluan saja sana!" kata Sojung merajuk.

"Ya ampun, sayang. Jangan merajuk seperti itu, dong. Aku, 'kan cuma bercanda," bujuk Seokjin.

"Biar saja! Aku akan pergi naik bus sendiri, pun lima menit lagi bus kedua akan tiba," balas Sojung yang masih merajuk.

"Mau ikut denganku, atau kujadikan kau pacar selama satu bulan?" ancam Seokjin.

"Ancaman macam apa itu? Aku tidak mau keduanya!"

"Pilih satu!" kata Seokjin di sertai dengan ekspresi marah yang di buat-buat.

"Yasudah aku pilih yang pertama," jawab Sojung akhirnya.

"Begitu dong," kata Seokjin sembari menggenggam tangan Sojung.

Sojung kembali terkejut atas perlakuan Seokjin kali ini. Dia menatap heran genggaman tangan Seokjin terhadap tangannya. Sampai akhirnya, Seokjin bertanya, "apa?"

"Tidak apa," jawab Sojung berbohong. Padahal dalam hatinya, ia merasakan ada gejolak aneh yang datang saat tangan kekar itu mulai menggenggam tangannya.

▫▫▫

"Ih benar ya, aku iri dengan Sowon! Seokjin menatapnya begitu dalam. Kalau aku jadi Sowon, mungkin aku sudah pingsan di tatap seperti itu," curah Sojung pada Seokjin.

Sepanjang perjalanan, Sojung terus menerus bercerita mengenai idol kpop kesukaannya itu.

"Jangan iri, kau, 'kan bisa dapat Seokjin versi lokal. Pun wajahku tidak kalah tampan dengannya," kata Seokjin.

Annoying; Sowjin ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang