Sudah beberapa hari ini, Seokjin diam merenung. Tak mau ikut bergabung dalam obrolan keluarga.
Sang ayah sampai dibuat bingung akan sikap anaknya yang terus-terusan diam, tak seperti Seokjin biasanya.
Tapi malam ini sepertinya Seokjin sudah kembali seperti sedia kala. Dia tersenyum menyapa Hyunbin, dan menyantap makan malamnya dengan gembira.
"Seokjin, liburan kali ini sudah pergi ke tempat mana saja?" tanya Adrian, suami Aluna.
Seokjin tersenyum simpul. "Ke Eropa," jawab Seokjin.
Aluna menyela, "Eropa kepalamu!"
Seokjin tertawa kecil. "Aku benar-benar pergi ke Eropa bersama khayalanku."
Ibu Seokjin mendengarnya ikut tersenyum. Anaknya sudah kembali tertawa riang.
"Besok lusa aku dan keluargaku akan pergi berlibur ke Surabaya, kau mau ikut atau tidak?" tanya Adrian.
"Berlibur ke Surabaya?" ulang Seokjin.
Aluna mengangguk. "Kau mau ikut?"
"Tidak deh, terimakasih."
"Kenapa tidak ikut saja?" tanya Ibu Seokjin. "Daripada di sini, kerjaanmu hanya melamun saja."
"Lebih baik melamun, menenangkan pikiran. Daripada harus pergi berlibur bersama Hyunbin, yang ada pikiranku malah makin kacau."
"Pikiran soal apa, sih?" tanya ayah Seokjin.
"Soal apa, ya?" tanya Seokjin kembali. Mengalihkan pembicaraan.
Sejujurnya sampai saat ini dia masih tidak bisa menghilangkan perasaan cemasnya akan Sojung. Dia masih berusaha berpikir keras atas apa kesalahan yang ia perbuat.
Semuanya karena Sojung. Gara-gara gadis itu, Seokjin jadi tak seceria dulu. Tidak semenyebalkan dulu.
▫▫▫
"Mau sampai kapan kau marah padaku?" tanya Mingyu yang sudah bosan akan kemarahan Sojung.
Sojung duduk menghadap taman yang ada di belakang rumahnya. "Sampai kapanpun itu, memangnya kau peduli?"
"Ayolah Sojung... Aku sudah minta maaf berkali-kali, maafkan aku."
"Kata demi kata yang keluar dari mulutmu itu telah merubah banyak hal! Apa dengan kata 'maafkan aku' akan dapat mengembalikan semuanya seperti sedia kala?"
"Demi Tuhan... Aku minta maaf, aku benar-benar menyesal..."
"Sejujurnya, aku tak butuh permintaan maafmu. Jadi untuk apa kau minta maaf padaku?"
"Aku mohon, jangan mendiamiku lagi... Jangan selalu menatapku seperti aku adalah musuh bebuyutanmu."
"Kau itu 'kan memang musuhku, bahkan itu sudah terjadi dari dulu."
Mingyu menghampiri Sojung dan memeluknya, matanya memanas dan mengeluarkan air hangat.
"Apa yang bisa kulakukan agar kau mau memaafkanku?"
Sejujurnya Sojung tidak tega melihat Mingyu menangis seperti ini. Dan sejujurnya, Sojung rasa dia sudah kelewatan hingga membuat Mingyu merasa sebersalah ini.
"Mingyu... aku memaafkanmu," kata Sojung yang akhirnya membalas pelukan Mingyu. "Aku juga minta maaf karena telah membuatmu merasa bersalah padaku."
"Kau adikku, aku menyangimu. Aku tidak mau kau membenci dan memerlakukanku bagai musuh bebuyutanmu, sungguh..."
"Aku juga menyayangimu... Tak seharusnya aku bersikap begitu, maafkan aku."
▫▫▫
"Masa liburan tinggal tiga hari lagi, ya?" celetuk ayah Sojung memulai pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying; Sowjin ミ°end
Fiksi Penggemar#1 in btsxgfriend Ini kisah tentang pandangan Sojung terhadap Seokjin. Menyebalkan. Satu kata itu yang selalu saja terbesit di pikiran Sojung kala melihat tingkah laku Seokjin. "Bisa tidak sih, sehari saja tidak menggangguku?!" "Sayangnya tidak bisa...