"Em, hai ..."
Aku mendongak. Mengerjap terkejut. "Eh, iya. Ada apa ya, Mas?" tanyaku dengan senyum ramah. Ya kali, aku cemberut, kan? Bisa kabur Mas-Mas hawt di depanku ini.
"Boleh minta nomor hape kamu?"
"Eh,"
Melihat reaksiku, Mas hawt itu jadi salah tingkah.
Aku juga cukup salah tingkah karena tiba-tiba diminta nomor hape.
"Maksudnya saya ... em, maaf kalau nggak sopan." Cowok itu berdeham. "Saya dari tadi liat kamu duduk sendirian disini. Jadi..."
Kepalaku bergerak ke kanan menunggu kelanjutan ucapannya. Beneran deh, Mas hawt ini lucu banget. Kontras sama perawakan dia yang tinggi dan badannya yang pelukable.
Apalagi salah tingkahnya dia itu lhoooo, bikin aku gemes pengen cubit pipinya.
"Jadi?" tanyaku mengulum bibir. Manahan diri untuk tidak mentertawainya.
Dia menatapku dengan pipi yang sudah memerah. Lalu menggaruk alis tebalnya sebentar.
"Jadi...boleh saya temenin kamu duduk disini?" tanyanya dengan tatapan penuh harap.
Ra, Ra, Ra, mimpi apa kamu semalem dideketin cowok yang mirip sama Kai Exo kayak gini?
Apakah ini jawaban atas doa-doaku? Berharap dapet cowok ganteng, pintar, kaya, dan mampan?
Lucky you, Ra!
"Tapi bukannya tadi Mas-nya minta nomor saya, ya?"
Dia kembali salah tingkah. Mengusap tengkuknya.
"Kamu kelihatan kaget banget karena saya langsung minta nomor kamu. Jadi, saya pikir sebaiknya kita ngobrol dulu biar terkesan nggak buru-buru," jelasnya.
Aku tersenyum. Selain ganteng, ternyata dia pengertian dan sopan banget.
"Dira," kataku menjulurkan tangan yang disambut antusias oleh si Mas-nya.
"Randu," balasnya.
Dia tersenyum. Aku balas senyum. Dia lihat aku. Aku juga lihat dia.
Sampai sebuah suara menghentikan adegan romantisku bersama dengan Si Mas yang bernama Randu.
"Ra, sorry banget. Meeting-nya lebih lama dari yang gue duga."
Aku menoleh, begitu pun Randu. Menatap dara jelita yang kini sudah mengisi kekosongan kursi di depanku.
"Eh, temen lo?" Tanyanya dengan kening mengerut, melirik Randu.
Refleks aku melepaskan tanganku yang tadinya bersalaman dengan Randu. Melihat cowok itu yang kini perhatian sudah penuh pada cewek dihadapanku.
Tatapan penuh puja tergambar jelas di wajah Randu.
Bibirku menyungging senyum kecut.
Selalu kayak gini.
Setiap cowok yang mau deketin aku, selalu berakhir suka sama sahabatku sendiri.
Irene.
___
Meet Charactres
Anindira Maheswari / 24
"Pernah gak sih lo ngerasa, sekeras apapun lo berusaha, sekuat apapun lo bertahan, nyatanya akan selalu ada orang yang gak perlu ngelakui apa-apa dan dia bisa ngedapetin apa gue inginin tanpa harus berjuang."
Irene Kirania Pratista / 24
"Jadi cantik, gak bikin lo bahagia. Cantik itu bukan segalanya, dia semu."
Adrian Nugraha Alden / 26
"I love you, because it's you."Orlando Mahesa Jafar / 27
"Nggak ada persahatan antara cowok dan cewek, Ra."
Muhammad Randu Ardafa / 26
| 22 juli 2019
| edit : 16 juli 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think I'm Ugly
ChickLit[completed] Seumur hidupnya Anindira merasa selalu menjadi bayangan sahabatnya--Irene. Membuat kepercayaan dirinya berada di titik terendah dan mati-matian berusaha menjadi secantik Irene. Namun sekuat apapun dia mencoba, nyatanya Anindira tak bisa...