I Think I'm Ugly | Extra. Honeymoon

48.7K 2.7K 175
                                    

Aku sama sekali nggak menyesal mengikuti opsi Lando untuk menjadikan Santorini sebagai distinasi bulan madu kami. Sumpah, aku nggak bohong. Santorini luar biasa indah. Rasanya aku nggak mau pulang dari tempat ini. Lando benar-benar manjain aku dengan segala fasilitas yang ia kasih.

Bahkan cowok itu memesan hotel bertarif tinggi supaya aku nyaman. Posisi hotelnya tepat berada di tepian gunung. Kamar yang kami tempati langsung menghadap laut, jadi kalau pagi-pagi, mataku langsung di suguhi oleh laut biru nan indah. Selain itu, aku juga akan mencecap keindahan sunset dan juga sunrise dari sini.

Sudah empat hari aku disini dan aku selalu semangat mengunjungi tempat-tempat baru yang akan memperindah feed instagram-ku. Beruntungnya lagi, aku punya suami yang sabar banget punya istri yang kelewat hiper aktif kayak aku. Lando cuma bisa pasrah setiap kali aku minta fotoin kalau ketemu background foto yang aesthetic.

Sekarang aku beneran percaya kalau Lando itu cowok sabar. Pasalnya, sampai sekarang,  kami belum melakukan hubungan suami istri. Bukan karena aku nggak mau, ya kali nggak mau, udah hampir pernah kebablasan gitu dulu. Tapi hal ini dikarenakan haidku yang datangnya terlalu cepat. Seharusnya dua minggu lagi. Kira-kira setelah aku pulang dari Santorini. Nggak tahu kenapa, tiga hari sebelum hari pernikahan, tiba-tiba aja aku haid.

Aku masih  ingat gimana wajah Lando yang sudah berada di puncak hasratnya tapi harus tertahan saat aku memberitaunya soal kondisiku. Yang bikin cowok itu dengan berat hati bangkit dari tubuhku dan berdiam diri di kamar mandi selama berjam-jam. Awalnya aku kasihan tapi kalau diingat-ingat lucu juga ya.

"Ra, jangan lari-larian nanti kamu jatuh." Peringat Lando di belakangku.

Lain halnya dengan aku yang nyengir karena terlalu girang untuk kembali melancongi Santorini. Bahkan aku sudah nyiapin outfit buat hari ini semalam. Yaitu mini floral sabrina dengan topi pantai yang menghiasi kepalaku. Supaya terkesan santai aku cuma pakai sendal putih lilit.

Awalnya agak ragu sih pakai sandal. Mengingat perbedaan tinggiku dengan Lando yang terlalu jauh, aku nggak mau disangka adeknya saat jalan dengan cowok itu. Tapi karena karena aku akan menyusuri Desa Oia—which is, bakal sering jalan, kuputuskan untuk tetap pakai sandal.

"Lan, fotoin aku disini dong." Ucapku berhenti di satu spot yang menghadap laut. Sudah siap pasang gaya ala-ala selebgram.

Lando tersenyum kecil, mulai mengangkat kamera di lehernya. Membidik kameranya ke arahku. Kira-kira sudah sepuluh kali aku berganti gaya, aku pun membalikkan badan menikmati laut biru nan cantik. Mataku terpejam menikmati semilir angin. Padahal di kamar hotel aku juga ngeliat laut, tapi ngeliat laut disini rasanya beda banget.

"Nggak nyesel kan aku ajak kesini." Bisik Lando di telingaku. Tanganya sudah melingkar di pinggangku, memeluk dari belakang.

Aku tersenyum kecil. "Emang sikap aku yang kelewat semangat ini menunjukkan penyesalan?"

Lando terkekeh lantas mengecup pundakku yang terbuka. "Gimana kalau kita nambah hari lagi?"

Mataku membelalak. Menoleh ke arahnya. Kami baru empat hari disini yang berarti masih tersisa empat hari lagi untuk menikmati Santorini. "Kenapa tiba-tiba mau nambah hari?"

"Habisnya aku belum apa-apin kamu disini masa nanti kita langsung pulang."

Mendengar ucapannya, pipiku langsung memanas, mencubit lengannya. "Ih, Lando. Ngomong apasih."

"Gimana, mau kan?"

Wajahku menunduk. Yakin, pasti kedua pipiku sudah memerah. "Terserah kamu aja."

Lando kembali terkekeh. Mencium pipiku. "Gemesin banget istri aku."

I Think I'm UglyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang