Author POV.
The last day in Hallstatt, Austria.
Melvyn sedang sibuk mem-packing barang-barangnya untuk dimasukkan ke koper. Setelah hampir tiga minggu lamanya travelling mengelilingi Eropa, akhirnya Melvyn mesti kembali ke Singapura untuk memimpin cabang perusahaan daddy-nya yang ada di negeri singa itu.
Melvyn Aldrich Anderson adalah salah seorang CEO muda yang masuk dalam Jajaran TOP 10 Pengusaha Muda Paling Berpengaruh versi Forbes dalam 5 tahun berturut-turut hingga saat ini. Sementara Anderson's Corp adalah sebuah perusahaan raksasa yang dirintis dan didirikan oleh Daddy Melvyn, Marc Anderson, dan saat ini masuk dalam daftar TOP 3 Perusahaan Terbesar di Dunia dengan kapitalisasi pasar hampir mencapai 1 Triliun USD. Bisa dibayangkan seberapa kayanya keluarga Anderson.
Melvyn segera men-dial nomor asistennya, Jimmy, setelah selesai mem-packing barang-barangnya.
"Jim, is the car ready? I've finished packing." tanya Melvyn
"Yes Sir, the car and driver are waiting for you in front of the hotel's lobby Sir." jawab Jimmy
"Ok, thanks Jim!", seru Melvyn mengakhir teleponnya sambil berjalan menuju pintu depan lobby hotel.
Didepan lobby hotel, sudah terparkir rapi sebuah Limousine Hitam dengan seorang supir yang berdiri tegap disamping pintu penumpang yang siap mengantar Melvyn menuju Salzburg Airport. Supir tersebut membukaan pintu mobil untuk Melvyn, sementara bellboy hotel mengangkat dan memasukkan koper Melvyn ke bagasi mobil.
"Salzburg Airport please!", ujar Melvyn kepada supirnya.
"Yes Sir!", jawab supirnya sopan.
Limousine Hitam yang ditumpangi Melvyn pun langsung melesat menuju tujuan, Salzburg Airport.
Salzburg Airport adalah bandar udara terdekat dengan kota Hallstatt, berjarak sekitar 50 Km dari kota Hallstatt, dan paling cepat ditempuh dengan mobil kira-kira 1 jam perjalanan. Salzburg Airport merupakan bandar udara internasional terbesar kedua di Austria setelah Wina International Airport.
Melvyn sangat menikmati pemandangan yang tersaji di sekelilingnya dalam perjalanannya menuju bandara. Terlihat rumah-rumah penduduk di pinggiran jalan yang diselimuti oleh salju, danau yang indah, dan juga hamparan pegunungan yang juga diselimuti oleh salju, sungguh sebuah kota yang indah, sangat meremajakan dan memanjakan mata dengan hanya melihatnya saja.
Seketika pandangan Melvyn tertuju pada sebuah mobil sedan hitam dengan kap mesin terbuka yang terpakir di sayap jalan. Terlihat seorang pria sedang membungkuk di depan kap mesin memperbaiki mobil tersebut yang sepertinya mogok dan seorang wanita yang berdiri di sampingnya dengan raut wajah gelisah sambil melihat jam tangannya.
"Ah wanita itu...", batin Melvyn mengingat siapa wanita itu. Ya, wanita itu adalah wanita yang sama dengan wanita yang tempo hari dia lihat dengan beraninya memarahi seorang pria yang dikiranya membuat seorang wanita menangis, wanita itu adalah wanita yang sama juga dengan yang kemarin dia lihat dan potret ketika sedang tersenyum lepas sambil dilukis oleh seorang pria paruh baya pemilik kios lukisan. Wanita itu adalah Nicolle Kylie Mackenzie. Walaupun Melvyn belum mengetahui nama wanita itu tetapi paras cantik dan sifat wanita itu yang spontan menarik perhatian Melvyn. Tanpa disadari, Melvyn kembali menyunggingkan senyum tipisnya sambil mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Jim, tolong segera aturkan dan kirimkan seorang mekanik untuk memperbaiki mobil yang mogok dan juga sebuah mobil untuk menjemput seorang wanita di koordinat yang saya kirimkan via Whatsapp. Thanks Jim!", perintah Melvyn pada Jimmy, asistennya.
"Baik Sir!", tanggap Jimmy tanpa bertanya lebih banyak lagi karena pesan yang disampaikan Melvyn sudah cukup jelas.
20 menit kemudian, Melvyn sudah tiba di Salzburg Airport dan segera berjalan menuju private jet nya yang sudah menunggu di landasan.
Ponsel Melvyn berdering, Jimmy menelpon boss nya itu.
"Sir, mekanik dan mobil sudah tiba dikoordinat yang anda kirimkan 5 menit yang lalu. Mobil yang mogok sedang dalam penanganan sementara wanita yang diketahui bernama Nicolle tersebut sudah dalam perjalanannya menuju Salzburg Airport dengan mobil yang kita kirimkan.", lapor Jimmy.
"Baik Jim, thanks!", balas Melvyn dan menyudahi panggilannya.
Melvyn POV.
Oh jadi nama wanita itu Nicolle. Nama yang bagus. Semoga ada kesempatan untuk bertemu dengannya kembali dan mungkin mengajaknya berkenalan? Aku bersuara dalam hati sambil tersenyum sendiri membayangkan Nicolle.
Author POV.
Melvyn sudah berada dalam private jet miliknya yang sebentar lagi akan lepas landas menuju Singapura. Private jet tersebut mempunyai sebuah kamar tidur bak presidential suite hotel bintang lima yang dilengkapi dengan mini office didalamnya, kamar mandi yang dilengkapi dengan bathtub dan shower, ruang tamu, ruang makan, serta mini bar. Melvyn saat ini sedang berada di mini office kamarnya sambil mengerjakan pekerjaan melalui laptop.
Penerbangan langsung dari Salzburg ke Singapura memakan waktu lebih kurang 12 jam. Perbedaan waktu antara Salzburg dengan Singapura adalah 6 jam. Waktu Singapura lebih cepat 6 jam dari waktu di Salzburg. Saat ini jam menunjukkan pukul 10.00 LT di Salzburg, maka Melvyn akan tiba di Singapura sekitar pukul 04.00 LT+1 day.
Nicolle POV.
It's a relief ada mobil yang sengaja menghampiriku untuk sekadar menawarkan tumpangan di kala mobil yang kunaiki mogok di tengah jalan ketika aku sedang dalam perjalanan dari Hallstatt menuju Salzburg Airport. Without that car, I'm sure I will missed my flight. But I'm still wondering who sent that car to fetch me? When I asked the driver who sent him, he also didn't know. He said he only run the order from his boss who open a car rental business at Salzburg. I can't thank enough for that person who help me this time. I hope I can meet and get to know that person and personally say my gratitude.
And now here I am! Sitting at the comfortable business class seat inside the plane that is ready to take off and bound to Singapore.
What a day!
KAMU SEDANG MEMBACA
Melvyn & Nicolle
Romance[ON GOING] Story of Melvyn Aldrich Anderson and Nicolle Kylie Mackenzie. =========================================== Sinopsisnya nyusul yah guys biar pada penasaran dengan ceritanya =D Oh No, actually I juga belom tahu ini cerita mau dibawa ke mana...