Part 24

1K 25 2
                                    

Anderson's Corp Office.

Author POV.

Nicolle sedang menaiki lift khusus menuju ke lantai 38, tempat ruangannya dan Melvyn berada. Hanya selang berapa detik, suara dentingan dari lift pun terdengar tanda bahwa lantai 38 telah sampai dan pintu lift terbuka. Nicolle melangkah keluar dari dalam lift dan hendak berjalan menuju ke ruangannya. Nicolle berpapasan dengan Viona yang berjalan dari arah depan.

"Pagi Nic!" sapa Viona.

"Hey, Morning Vio!" balas Nicolle ramah.

"Oh ya Nic, tadi Tuan Melvyn memintaku untuk memberitahumu agar ke ruangannya jika kau sudah datang." ucap Viona.

"Em Ok! Aku akan ke ruangannya sekarang. Thanks Vio!" ujar Nicolle kemudian berlalu dari tempatnya menuju ke ruangan Melvyn.

*********

"Ehmm.. Morning Boss!" Nicolle berdehem sekaligus menyapa Melvyn yang sedang berdiri menghadap ke luar jendela. Melvyn mengalihkan perhatiannya ke Nicolle setelah mendengar deheman dari Nicolle, yang disambut dengan sunggingan senyuman dari Nicolle.

"Morning Elie!" sahut Melvyn.

"Tadi Viona mengatakan kau mencariku. Is there anything?"

"Yeah.. Aku hanya terlalu penasaran mengapa Aaron bisa ada di rumah mu semalam? Dan apakah urusanmu dengannya sudah settle? Is he doing something bad toward you?"

"Oohhh... I thought there's something important or urgent is up! Ternyata kau hanya dilanda oleh rasa penasaranmu. And yeah, why you become so protective, hmm..?" tanya Nicolle sedikit menggoda bosnya itu. Digoda seperti itu oleh Nicolle, tak membuat Melvyn salah tingkah ataupun mengelak. Malah dia memakai kesempatan ini untuk kembali menggoda Nicolle.

"Because it's you." ucap Melvyn dengan posisi berdirinya yang kini sudah tepat berada di hadapan Nicolle, hanya berjarak 30 cm, manik matanya menatap lembut menembus manik mata Nicolle. Mendapat respon yang tak terduga, Nicolle langsung terdiam seribu bahasa dan salah tingkah. Nicolle segera memutus kontak matanya dengan Melvyn dan hendak mundur sedikit ke belakang memberi sedikit ruang gerak baginya agar lebih leluasa. Namun, entah bagaimana ceritanya, ketika melangkah mundur, hak sepatunya seperti tersandung sesuatu hingga tubuhnya tidak seimbang dan hampir terjerembab kalau saja Melvyn tidak dengan sigap langsung menarik kedua tangannya. Kini posisi keduanya sudah seperti orang berpelukan. Tubuh Nicolle mendarat sempurna di dada bidang Melvyn. Nicolle menengadahkan kepalanya ke atas, dan tatapan mata keduanya kembali bertemu. Melvyn dan Nicolle sibuk dengan pikiran, imajinasi, dan perasaan masing-masing hingga tak sadar jika mereka masih dalam posisi berpelukan hingga beberapa saat lamanya sampai bunyi ketukan pintu menyadarkan mereka. Pelukan keduanya pun terlepas dan mereka membenarkan posisi masing-masing.

"Masuk!" seru Melvyn.

"Maaf mengganggu Tuan. Ini ada beberapa berkas yang perlu anda tanda tangani." ujar Viona.

"Letakkan saja di meja."

"Baik Tuan, saya permisi." Setelah meletakkan berkas-berkas tersebut di atas meja kerja Melvyn, Viona langsung pamit meninggalkan ruangan Melvyn.

Melvyn menyadari kecanggungan Nicolle. Untuk mencairkan suasana canggung ini, Melvyn bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun barusan. Padahal sebenarnya Melvyn sendiri merasakan ada sesuatu yang berbeda yang dia rasakan, yang baru dia sadari, bahwa ternyata sedikit banyaknya dia mulai menyimpan rasa untuk Nicolle. Namun Melvyn tidak mau terburu-buru untuk menyimpulkan perasaannya ini.

Melvyn & NicolleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang