Part 16

954 30 0
                                    

Author POV.

Pagi ini Nicolle akan memulai hari barunya bekerja di Anderson's Corp. Nicolle bangun lebih awal pagi ini untuk mempersiapkan diri, jangan sampai di hari pertamanya bekerja di Anderson's Corp dirinya telat. Itu akan menjadi awal yang buruk tentunya. Nicolle sedang mematut dirinya di depan cermin meja riasnya. Dia memoles wajahnya dengan sedikit make up tipis dan tak lupa melembabkan bibirnya dengan lipbalm cherry favorite-nya yang berwarna sedikit kemerahan. Rambutnya dikucir ke atas memperlihatkan leher jenjangnya. Kemudian dia berjalan ke walk in closet dan memilih pakaian yang akan dia kenakan hari ini. Pilihannya jatuh pada sebuah silk blouse lengan panjang berwarna emerald green dan dipadukan dengan rok span hitam selutut. Dia memasukkan blouse nya ke dalam rok hingga menampilkan lekuk tubuhnya yang ramping. Ok, It's perfect!

Nicolle segera menyambar tas kerja dan remot mobilnya kemudian bergegas menuju ke parkiran. Dinyalakannya starter mobil dan mobil pun langsung melaju menuju Anderson's Corp Office.

*********

Diwaktu yang bersamaan, di Anderson's Corp Office, terlihat Melvyn yang sudah tiba di kantornya walaupun jam masih belum menunjukkan jam masuk kerja. Baginya jika mau sukses, mulailah hari dengan lebih awal, seperti pepatah mengatakan "Burung yang bangun dan terbang lebih pagi akan mendapatkan cacing lebih banyak, The Early Bird Catches The Worm." Melvyn tampak fokus dengan laptop nya sebelum akhirnya deringan telepon mengalihkan konsentrasinya. Melvyn menjawab panggilan masuk itu bertepatan dengan Nicolle yang sedang melintas tepat di depan pintu ruangannya yang sedikit terbuka. Suara tawa lepas Melvyn menghentikan langkah Nicolle. Samar-samar tanpa sengaja Nicolle mendengar percakapan Melvyn di telepon.

"Hahaha... Yess my princess! I'll fetch you, see you in less than 24 hours! Miss you too!"

Suara nyaring Melvyn tertangkap oleh Nicolle. Seketika Nicolle merasakan ada sesuatu yang hilang, entah apa itu, dia tidak tahu pasti, kemudian tanpa menghiraukannya, Nicolle kembali melangkahkan kakinya menuju ke ruangannya yang berada di sebelah ruangan Melvyn. Tadi Viona, sekretaris Melvyn, telah menunjukkan padanya ruangan barunya itu. Nicolle membuka pintu ruangan itu dan seketika tercengang dengan pemandangan yang ada di depannya saat ini. Ruangan yang tak seberapa besar maupun tak kecil juga itu di desain sedemikian rupa hingga terkesan sangat modern namun classic dan memberikan atmosfir yang sangat nyaman untuk bekerja. Nicolle sangat menyukainya. Masih terdiam dengan decak kagumnya itu, tiba-tiba suara seseorang yang sudah berada di sampingnya itu mengejutkannya.

"You like it?" tanya seseorang itu, yang mana adalah Melvyn. Melvyn tahu Nicolle sudah tiba karena tadi dia melihat Nicolle melintas di depan ruangannya ketika Melvyn masih dengan phone call nya.

"Yep, pretty much!" seru Nicolle bersemangat melihat ke arah Melvyn.

"Of course you have to!" ujar Melvyn dengan mimik angkuhnya.

Nicolle memutar bola matanya jengah, membuat Melvyn tertawa. Ya, Nicolle dan Melvyn memang sudah semakin akrab sejak Nicolle tahu bahwa Melvyn adalah sahabat kecilnya walaupun Melvyn masih suka menjahili Nicolle. Nicolle tidak merasa canggung berada di dekat Melvyn dan hubungan keduanya cukup baik.

"So, welcome to Anderson's Corp Elie and I'm looking forward to our great cooperation!" Melvyn menyambut Nicolle sambil mengulurkan tangannya.

"Sure, I'll do my best, boss!" Nicolle menyambut uluran tangan Melvyn.

"You'd better!" tanggap Melvyn dengan seringaian mautnya.

"Anyway, please get ready! we'll have a short meeting in half an hour at meeting room. If you need anything, you may ask Jimmy or Viona." lanjut Melvyn.

"Ok, Thanks anyway!" ucap Nicolle.

Melvyn kemudian berbalik ke ruangannya, begitu pula dengan Nicolle yang masuk ke ruangannya dan mulai mempersiapkan apa yang akan dibawanya ke ruang rapat nanti. Tadi Viona sudah memberitahunya bahwa akan ada rapat 30 menit lagi untuk membahas mega proyek di Jakarta yang sudah akan memasuki tahap groundbreaking sekitar 2 minggu mendatang.

*********

Rapat berjalan lancar. Nicolle kembali disibukkan dengan pekerjaannya dan sesekali memonitor anggotanya di DeVone's via telepon dan chatting. Deringan interkom telepon mengalihkan kesibukannya.

"Elie, please come to my room now." terdengar suara bariton di sebrang sana.

"Yes boss!" sahut Nicolle mengenal suara Melvyn, kemudian menutup panggilan interkom itu.

Nicolle langsung bergegas menuju ruangan Melvyn, kemudian mengetuk pintu ruangan itu dan melangkahkan kakinya masuk setelah terdengar sahutan dari Melvyn yang mempersilakannya masuk.

"Please have a seat Elie!" ujar Melvyn melihat Nicolle masuk ke ruangannya.

Nicolle pun duduk di hadapan depan meja kerja Melvyn.

"Apa ada yang bisa ku bantu boss?" tanya Nicolle santai namun sopan.

"Yes, aku mau kau mendampingiku untuk menghadiri gala dinner para pengusaha besok malam." terang Melvyn.

"Ermm.. Bolehkah aku menolaknya?" tanya Nicolle, berhubung sebenarnya besok malam Nicolle sudah ada janji lain dengan Bella.

"Sayangnya aku tidak menerima penolakan. Lagi pula itu bagian dari pekerjaanmu." Melvyn menyeringai.

"Baiklah. Di mana acaranya dan jam berapa?" Nicolle pasrah dan menyanggupi permintaan Melvyn karena dia tahu akan panjang ceritanya jika berdebat dengan Melvyn dan pada akhirnya dia juga akan kalah dan menuruti kemauan Melvyn. Dari pada panjang lebar, mending langsung diiyakan dan dia akan mengatur ulang janji dengan Bella. Itu lebih baik dan efisien.

"Aku akan menjemputmu besok malam pukul 7." jawab Melvyn tersenyum puas.

"Ok boss!" sahut Nicolle.

"Apakah ada hal lain lagi?" tanya Nicolle menambahkan.

"Temani aku lunch. Perutku sudah meraung minta untuk diisi." ucap Melvyn.

Melvyn tidak menunggu jawaban Nicolle. Melvyn langsung berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Nicolle, kemudian menarik pergelangan tangan Nicolle sehingga Nicolle pun berdiri dari duduknya dan menghadap ke arah Melvyn. Bersamaan dengan itu, seorang tamu yang tak diundang membuka pintu ruangan Melvyn dan kaget dengan pemandangan yang didapatkannya. Pemandangan Melvyn yang sedang menggenggam pergelangan tangan seorang wanita dengan posisi yang saling berhadapan, dan wanita itu adalah Nicolle. Tamu yang tak diundang itu pun berteriak mengagetkan keduanya, Melvyn dan Nicolle.

"Wah, apakah aku melewatkan sesuatu?" teriak tamu itu. Siapa lagi kalau bukan Derick, sahabat Melvyn, yang selalu datang tanpa diundang dan selalu nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Melvyn balik bertanya dengan tatapan ingin membunuhnya.

"Sepertinya aku memang melewatkan banyak hal padahal kita baru beberapa hari saja tak bertemu!" tambah Derick berjalan ke arah Melvyn dan Nicolle kemudian meninju pelan lengan Melvyn, tanpa menghiraukan pertanyaan Melvyn dan tatapan Melvyn yang seakan ingin menerkamnya itu.

"Nic, bagaimana bisa kau disini?" tanya Derick mengalihkan perhatiannya pada Nicolle.

"Ya, aku bekerja di sini mulai hari ini." sahut Nicolle sedikit salah tingkah.

"Wow..!! How can?"

Belum sempat Nicolle menjawab, Melvyn terlebih dulu merespon Derick.

"We are going to lunch. You coming with us or not?" seru Melvyn mengalihkan pertanyaan Derick. Meskipun Melvyn kesal dengan kedatangan Derick yang tiba-tiba tanpa diundang itu, namun dia juga tidak mungkin mengusir Derick yang notabane adalah sahabatnya itu.

"Tentu saja aku ikut. Bagaimana mungkin aku menolak." jawab Derick bersemangat, penuh dengan seringaiannya. Dia tentu saja akan membombardir mereka dengan segudang pertanyaannya nanti.

To be continued...

Melvyn & NicolleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang