Part 21

817 20 0
                                    

Nicolle POV.

18.30 LT.

Fiuhhh... Hari yang melelahkan! Setelah seharian bekerja layaknya dikejar deadline, ditambah perjanjian dengan si pria tak jelas bernama Aaron Kingsley itu, benar-benar membuatku ingin segera berendam dalam bath tub, merilekskan tubuh dan pikiranku! And yeah finally, I'm home now! Aku langsung menuju ke kamar mandi dan menyiapkan air hangat di bath tub, tak lupa ku celupkan bath bomb kesukaanku yang mengandung lime oil dan sea salt, yang katanya bisa membuat mood lebih baik, memberikan rasa segar, mendetoksifikasi dan juga menenangkan pikiran. Perfect! Sangat cocok untuk kondisiku saat ini! Aku menanggalkan seluruh pakaianku dan langsung berendam dalam bath tub, menikmati aroma lime yang menyeruak dari bath bomb yang sudah terurai sembari mendengarkan alunan melodi musik yang menenangkan pikiran. Aku memejamkan mataku, merilekskan pikiran dan tubuhku, hingga aku tak sadar ternyata sudah setengah jam lamanya aku berendam saking asyiknya. Aku tersadar ketika aku mendengar bell apartment-ku berbunyi. Siapa sih yang bertamu malam-malam begini dan tak sabaran memencet bell berkali-kali?! Urggg, pasti si Bella! Dia memang terkadang suka muncul secara tiba-tiba di depan pintu apartment ku tanpa memberitahuku terlebih dahulu. Aku menggerutu karena me-time ku terganggu! Mau tak mau aku segera bangkit dari bath tub dan menuju ke shower area untuk membersihkan tubuhku. Ya, jangan heran, kamar mandiku memang cukup luas! Satu sisi bagian bath tub dan satu sisi bagian shower. Sebenarnya di bath tub juga ada shower namun karena aku mesti cepat, aku langsung saja ke shower area karena jika menunggu air bath tub kering dulu baru shower di bath tub maka akan memakan waktu lebih lama. Tak sampai 5 menit, aku sudah selesai membersihkan tubuhku dan langsung memakai bath robe supaya lebih cepat. Rambutku secara asal aku kucir ke atas supaya tidak terlalu berantakan. Aku segera keluar dari kamar mandi dan membukakan pintu. Betapa terkejutnya aku ketika yang ada di hadapanku saat ini bukan lah Bella melainkan Aaron! OH MY GOSH! Dengan kondisi aku hanya memakai bath robe tanpa bra maupun underwear sama sekali didalamnya! Ya walaupun dia tidak tahu kondisi dibalik bath robe ini, tetapi tetap saja aku sangat malu, tidak tenang, dan shock! Sekian detik aku masih diam terpaku dalam pikiranku sendiri dan tentunya pipiku sudah seperti kepiting rebus sekarang. Aku bisa merasakan pipiku memerah dan memanas. Kemudian suaranya mengembalikan kesadaranku.

"Kau mau menggodaku, hmm..?" tanyanya dengan nada menggoda dan memperhatikanku dari atas ke bawah dengan tatapan yang sulit kuartikan, sambil menyender di pintu dan melipat kedua tangannya di depan dada.

Tanpa menghiraukan ucapannya, sekuat tenaga langsung ku dorong dia dari daun pintuku dan langsung ku tutup pintu dengan cepat namun ternyata dia jauh lebih cepat dan kuat daripada aku, dengan gesitnya dia menahan pintu dan akhirnya aku menyerah karena kalah kuat darinya.

"Aku sedang tidak ingin menerima tamu. Bisakah kau pulang sekarang?" seruku sedatar mungkin.

"Apakah kau lupa kalau aku bukan sembarang tamu, You are my girlfriend now and I'm your boyfriend in case you forgot." ucapnya santai sambil seenaknya melangkah masuk ke dalam apartment ku tanpa aku ijinkan dan duduk di sofaku, sementara aku masih setia berdiri di depan pintu.

"Dan tolong digarisbawahi kalau itu hanya pura-pura, bukan sungguhan!" ucapku sedikit berteriak, mulai kesal dengan sikapnya yang seenaknya.

"Ahh.. apa kau kecewa jika ini hanya pura-pura bukan sungguhan? Aku menangkap nada kesal dibalik kata-katamu barusan." ucapnya sambil tertawa geli. SIAL! Kenapa jadi aku yang seolah-olah menginginkannya! Argggg!!!

"IN YOUR DREAM!!! Cepat katakan untuk apa kau ke apartment ku dan kau tahu dari mana aku tinggal di sini?"

"Hey, easy baby! Tenanglah dulu, satu per satu, okay? Maksud kedatanganku kemari hanya ingin bersilaturahmi dengan tetangga baruku, dan tentu saja aku tahu kau tinggal di sini, mana mungkin aku melewatkan segala sesuatu tentang pacarku." ucapnya santai dan tenang.

Melvyn & NicolleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang