Part 5

1.7K 44 0
                                    

Melvyn POV.

Aku melanjutkan membuka lembaran kedua buku kecil ini, kali saja aku dapat menemukan contact number atau alamatnya sehingga aku dapat mengembalikan buku ini padanya. And yeah I got it! Aku langsung menyambar ponselku dan menjepret lembaran yang berisi contact number dan alamat Nicolle. Aku menutup kembali buku kecil itu. OHH BUT WAITT... Did I just see a word "SINGAPORE "?! Aku tiba-tiba tersadar barusan sepertinya aku melihat kata Singapore pada alamatnya. Aku segera membuka kembali buku itu untuk memastikannya. OH SERIOUSLY? SHE STAYS AT SINGAPORE! WHAT A SMALL WORLD! seruku tiba-tiba.

Rasa penasaran yang berlebihan langsung menyergapku, aku mengalami perang batin antara BACA JANGAN BACA JANGAN BACA JANGAN.

Buku itupun seperti terus menggodaku dan memanggilku untuk menyentuhnya, membukanya, membacanya."HEY, OPEN ME OPEN ME !!! READ ME READ ME !!!" kira-kira seperti itu. Arggg... aku mengerang frustasi.

At the end, my curiosity wins over my courtesy! Aku membacanya! Oh.. maafkan aku yang lancang membaca isi buku ini.

Halaman demi halaman ku baca hingga rasa lelah dan kantuk yang tadinya membelengguku pun seketika hilang tergantikan dengan semangat yang menggebu-gebu untuk menuntaskan bacaan ini. Apa yang terjadi padaku? Aku rasa aku mulai gila!

Aku sangat menikmati apa yang tertulis di buku ini. Buku ini berisi tentang biografi Nicolle ; apa yang disukainya ; apa yang dibencinya ; apa yang sudah digapainya dan yang ingin digapaikan (bucket list) ; apa yang diimpikannya ; apa yang dikerjakannya saat ini ; apa yang akan dilakukannya in the near future ; dan juga terdapat serentetkan motto hidup, dan lain sebagainya. Aku menemukan banyak fakta menarik tentang diri Nicolle, diantaranya :

✔ Nicolle menyukai travelling, bahkan bukan masalah baginya even menjadi solo traveller. Pantas saja Nicolle terlihat sendiri sewaktu di Hallstatt.

✔ Nicolle menyukai tantangan, karena baginya tantangan membuat dirinya berkembang.

✔ Nicolle adalah salah satu lulusan terbaik dengan predikat cum laude jurusan Arsitektur di Massachusetts Institute of Technology (MIT), United States. Tidak mudah tentunya untuk meraih prestasi tersebut apalagi di MIT yang notabane-nya adalah GLOBAL TOP 1 University majoring in Architecture.

✔ Nicolle saat ini bekerja di DeVone's Corp, Headquarter Singapore.

Ohh Waitt.. bukankah ini perusahaan arsitektur yang bekerja sama dengan Anderson's Corp untuk menangani mega proyek superblock di Jakarta? Dan Nicolle saat ini bekerja di sana, itu artinya aku akan bertemu dengannya kembali, aku menyeringai dengan smirk andalanku.

Aku kembali meneruskan membaca hingga aku menemukan sebuah foto yang aku yakini adalah foto keluarga Nicolle karena tertulis dibawahnya "My Lovely Family". Difoto itu tampak Nicolle yang tertawa bahagia sambil memegang cake yang bertuliskan "Happy 24th Birthday Nicolle", kemudian ada seorang pria disampingnya namun wajahnya tidak terlihat jelas karena pria itu menoleh ke samping ke arah Nicolle, dan sepasang wanita dan pria paruh baya yang juga tertawa bahagia, mereka pasti Nicolle's Mom and Dad. Wajah wanita dan pria paruh baya itu sangat familiar, aku berusaha mengingat kembali dimana aku pernah melihatnya. Ah yaa... Aku mengingatnya! Sekelebat memori masa kecilku berputar kembali diotakku.

Wanita dan pria paruh baya itu adalah sahabat baik Mom and Dad, Paman Nilson Mackenzie dan Bibi Colline Mackenzie. Sewaktu aku kecil, mereka sering bertandang ke rumah entah itu hanya untuk sekadar berkongko-kongko ria, mengadakan acara BBQ, membahas bisnis, dan lain sebagainya. Dan ya, mereka selalu mengajak putra mereka yang seusia denganku dan putri mereka yang usianya terpaut 4 tahun lebih muda dariku. Disaat orang tua kami sibuk dengan aktivitas mereka, kami juga sibuk dengan aktivitas kami sendiri, kami sering bermain bersama. Anak perempuan itu sudah pasti Nicolle Kylie Mackenzie, dulu aku memanggilnya Elie, aku tidak tahu ternyata nama lengkapnya adalah Nicolle Kylie Mackenzie, dan anak laki-laki itu adalah abang Nicolle, ah, tiba-tiba aku lupa siapa namanya. Dulu keluargaku dan keluarga Nicolle tinggal di Los Angeles, California. Namun ketika usiaku 9 tahun, bisnis Dad yang berada di New York berkembang sangat pesat sehingga kami sekeluarga pindah ke New York, semenjak saat itu aku tidak pernah bertemu lagi dengan Nicolle dan abangnya. Dulu aku sering menggoda dan menjahili Nicolle kecil sehingga dia sangat kesal padaku. Aku suka mengganggunya karena mukanya sangat menggemaskan dikala dia sedang marah ataupun kesal. Ternyata sekarang dia tumbuh menjadi seorang wanita yang sangat cantik dan menarik. Aku bahkan tidak mengenalinya.

Dan sekarang sebuah ide gila terlintas dibenakku! Aku menyeringai penuh arti.

Nicolle POV.

Still at DeVone's Corp Office.

Duhh.. dimana ku simpan buku catatanku. Seingatku aku menyimpannya di dalam tas ku ini, tetapi kenapa sekarang tidak ada. Pagi ini disaat aku meng-unpack semua isi koperku, aku juga tidak menemukannya. Terakhir kali aku menulis di buku itu adalah dua hari sebelum kepulanganku ke Singapore. Arggg.. jangan bilang buku itu tertinggal di Hallstatt. Aku langsung mengerang dan tertunduk lesu.

Dengan segera ku hubungi hotel tempat aku menginap selama di Hallstatt.

"Lakeview Hotel, Good Afternoon. Alinta is speaking here, how may I help you?" sapa dan tanya suara di seberang sana.

"Hi, I am Nicolle. I stayed at Lakeview Hotel a few days ago. I think I left my belonging, a book, just like a diary book, in the hotel room before I check out. Can you please help me to check?" jelas dan tanya Nicolle.

"Sure Miss, but firstly, may I know your full name, Miss?"

"Nicolle Kylie Mackenzie"

"Please wait for a while Miss, I will be back shortly"

"OK"

"Thank you for waiting Miss. I'm sorry, we didn't find any belonging that left behind right after you check out few days ago. Our bell boy that's in charge that day confirmed it."

"Oh, thank you!" Aku mengucapkan terima kasih dan mematikan telepon.

Aku masih berpikir keras kemana perginya buku itu. Apa mungkin terjatuh? Duhh... aku semakin galau, pasalnya buku itu penting bagiku. Saat ini aku hanya bisa pasrah dan berharap jikalau ada yang menemukannya, aku harap orang itu mengontakku dan mengirimkannya padaku. Aku ingat aku ada menulis nomor ponsel dan alamatku di buku itu. Fiuhhhh...... Aku menghela nafas panjang.

Melvyn & NicolleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang