Singapura.
Singapura terkenal dengan kemajuan teknologi, kelengkapan infrastruktur, dan keamanannya yang terkendali. Tak heran banyak investor asing yang berbondong-bondong masuk ke Singapura, termasuk Anderson’s Corp. Anderson’s Corp memiliki berbagai macam lini usaha, salah satunya bergerak di bidang Properti dan Pariwisata yang berkantor pusat di Singapura, dibawah kepemimpinan Melvyn Aldrich Anderson, putra bungsu dari pasangan Tuan Marc Anderson dan Nyonya Alice Anderson.
Author POV.
Pagi ini Melvyn sudah kembali beraktivitas di kantor walaupun dia baru saja tiba di Singapura subuh tadi. Siang ini Melvyn akan mengadakan rapat dengan para direksi dan pemegang saham untuk membahas salah satu mega proyek superblock mereka yang akan dibangun di Jakarta, Indonesia.
Jimmy mengetuk pintu ruangan bossnya itu.
“Masuk!”, perintah Melvyn.
“Sir, ini berkas-berkas yang anda butuhkan untuk rapat siang ini.”
“Thanks Jim! Bagaimana dengan arsitek yang men-design proyek kita kali ini? Apakah hasil design-nya sudah keluar?”
“Belum Sir, masih dalam pengerjaan. Infonya estimasi minggu depan baru bisa selesai.”
“Please inform me once it’s done.”
“Sure Sir.”
“Ok, you may leave now.”
Jimmy membungkukkan badan dan kemudian keluar dari ruangan bossnya itu. Sementara Melvyn membuka berkas-berkas yang Jimmy berikan tadi dan mempelajarinya secara men-detail.
DeVone’s Corp, Perusahaan Arsitektur tempat Nicolle bekerja.
“Hey Nic, how’s your holiday?” tanya Bella, sahabat sekaligus rekan kerja Nicolle.
“It’s amazing, I’m content! Pemandangan di Hallstatt benar-benar menakjubkan, serasa pengen dibungkus pulang!” seru Nicolle sambil tertawa.
“Lu kira makanan pake dibungkus?” Bella mendengus.
Nicolle hanya tertawa menanggapi.
“Tadi Pak Jimmy yang dari Anderson’s Corp telepon menanyakan progress gambar design superblock yang akan dibangun di Jakarta itu. Aku bilang masih dalam proses pengerjaan, estimasi minggu depan selesai.” Bella menginfokan.
“Yap, seharusnya akhir minggu ini uda bisa selesai sih, tinggal sedikit aja yang perlu dirapikan.” balas Nicolle.
“Pretty good! So weekend ini kita boleh donk hang out? Butuh refreshing nih, uda mumet ni otak!
“As you wish babe!”
Bella langsung memeluk dan mencium pipi sahabatnya itu saking senangnya, pasalnya uda sejak beberapa minggu lalu hari liburnya selalu digunakan untuk OT di kantor mengingat work load nya yang super banyak.
Melvyn POV.
Rapat berjalan dengan lancar. Aku akan pulang lebih awal hari ini mengingat kondisiku yang masih jetlag. Aku turun ke basement tempat mobilku terparkir dengan menggunakan lift khusus yang hanya bisa diakses oleh aku, keluargaku, dan asistenku. Aku menyalakan mobil Mercedez Benz keluaran terbaruku dan langsung melesat menuju penthouse. Ya, aku terkadang lebih suka menyetir sendiri daripada menggunakan supir karena menurutku lebih praktis.
Setibanya di penthouse ku, aku langsung merebahkan tubuhku di sofa sambil memejamkan mata. Ah.. akhirnya aku dapat beristirahat sejenak, namun tiba-tiba diriku teringat akan buku kecil yang ku pungut tempo hari di jalanan depan kios lukisan di Hallstatt. Kuambil buku itu dari dalam tas. Seketika keningku langsung mengernyit dan semburat senyum tipis terukir di wajahku ketika ku lihat halaman pertama buku itu tertuliskan nama “NICOLLE KYLIE MACKENZIE” dan bagian bawahnya terdapat foto Nicolle. Ahh.. wanita itu lagi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Melvyn & Nicolle
Romance[ON GOING] Story of Melvyn Aldrich Anderson and Nicolle Kylie Mackenzie. =========================================== Sinopsisnya nyusul yah guys biar pada penasaran dengan ceritanya =D Oh No, actually I juga belom tahu ini cerita mau dibawa ke mana...