Part 23

888 24 0
                                    

The Next Day...

Author POV.

Pagi ini Nicolle segera bergegas untuk berangkat ke office sebelum Aaron menerornya untuk berangkat bersama. Namun ketika membuka pintu apartment, alangkah kagetnya Nicolle ketika menemukan Aaron yang ternyata sudah berdiri menyandar di dinding samping pintunya sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan sikap santainya.

"Morning babe!" sapa Aaron santai sembari menyunggingkan senyuman terbaiknya.

"Morning." balas Nicolle ala kadarnya. Gagal sudah rencana Nicolle untuk berangkat duluan tanpa Aaron.

"Oh come on, ini masih pagi, kau mesti lebih bersemangat!"

"Ya tadinya aku memang bersemangat tapi ketika melihatmu, semangatku langsung surut!"

"Wah, haruskah aku berbangga diri since I bring so much impact for you?"

"Ha.. Ha..! Not funny at all!" balas Nicolle garing.

"Oh ayolah mari kita berdamai! Life will be much more happier if we create more friends than enemies!"

"You also can be wise, uh?" sindir Nicolle.

"Pada dasarnya aku memang seorang yang bijak. So, how? Deal? We are friend?"

"No! Aku masih kesal padamu!"

"Hmm.. Kau terlihat seperti seorang wanita yang sedang merajuk ke pacarnya." goda Aaron.

"Terserah apa katamu!"

"Ok ok, simpan dulu rasa kesalmu itu. Yuk kita berangkat sekarang, otherwise you will be late." seru Aaron final.

Akhirnya Nicolle menuruti Aaron karena jika berdebat lagi maka tidak akan ada habisnya dan dia bisa terlambat tiba di kantor. Aaron menggandeng tangan Nicolle namun langsung ditepis oleh Nicolle. Tidak berhenti sampai di sana, Aaron malah berganti merangkul Nicolle sambil berjalan menuju ke parkiran mobil. Nicolle berusaha mendorong Aaron namun kalah kuat dengan tenaga Aaron.

"Diamlah. Kau akan kesakitan jika terus meronta. Anggap saja ini sebagai latihan agar kau terbiasa. Jangan lupa dengan perjanjian kita." ujar Aaron.

Nicolle langsung teringat dengan perjanjian antara dirinya dan Aaron yang mengharuskannya menjadi pacar kontrak Aaron selama sebulan lamanya. Nicolle pun pasrah dalam rangkulan Aaron.

Mereka sudah tiba di parkiran mobil Aaron. Aaron menggunakan salah satu mobil sport mewahnya, berbeda dengan yang di tabrak oleh Nicolle tempo hari lalu, terang saja karena mobil tersebut sedang masuk bengkel. Aaron membukakan pintu mobil untuk Nicolle dan mempersilakan Nicolle masuk, Nicolle hanya bisa menurut. Setelahnya, Aaron menutup kembali pintunya dan berjalan ke sisi kemudi mobil dan duduk dibalik kemudi bersiap untuk melajukan mobil menuju ke Anderson's Corp terlebih dahulu sebelum kemudian melesat ke office nya sendiri. Ya, tentu saja Aaron tahu jika Nicolle saat ini bekerja di Anderson's Corp tanpa perlu Nicolle memberitahunya karena semua data dan informasi mengenai Nicolle sudah diperolehnya lengkap.

Dalam perjalanan menuju Anderson's Corp, Aaron dan Nicolle disibukkan oleh pemikiran mereka masing-masing hingga keduanya saling diam tanpa suara, hanya terdengar suara alunan musik yang cukup pelan dari channel radio. Nicolle sedang memikirkan untuk apa sebenarnya Aaron menyuruhnya berpura-pura menjadi pasangannya selama sebulan ini. Apa sebenarnya motif Aaron? Sementara Aaron sedang memikirkan apa yang harus dia lakukan agar Nicolle tidak mengibarkan bendera perang lagi padanya dan mau memainkan peranannya dengan baik sebagai pasangan Aaron di depan orangtua Aaron. Suara Nicolle akhirnya memecahkan keheningan di antara mereka berdua.

"Aku penasaran sebenarnya untuk apa kau menjadikanku sebagai pasanganmu dalam tanpa kutip "fake girlfriend" selama 1 bulan ini?" tanya Nicolle penasaran dan to the point.

"Aku akan memberitahumu jika kau mau berjanji satu hal padaku." ujar Aaron serius.

"Apa?" tanya Nicolle.

"Kau harus berhenti mengibarkan bendera perang padaku. Lets be friend! And friend is supposed to help each other, right?" ujar Aaron persuasif. See, how smart Aaron is! Bahkan disituasi seperti ini saja bisa-bisanya dia memanfaatkan pertanyaan Nicolle untuk menjadi umpannya agar Nicolle mau berdamai dengannya dan membantunya.

"Only if you can behaved well!" seru Nicolle.

"OK! Deal!" jawab Aaron cepat setelah mendapat lampu hijau dari Nicolle.

"So tell me why?" tanya Nicolle penasaran.

Akhirnya mengalirlah cerita dari Aaron yang menjelaskan kenapa dia meminta Nicolle untuk menjadi pacar pura-puranya selama sebulan ini.

"Well, my mom insist to match me with her friend's daughter if I still don't have a partner, which is I don't want to be matched or even being attached to any woman for now. That's why I need your help to be my fake girlfriend so that my mom won't push and chase me anymore. And why you? Because I know from the beginning you don't like me and you even ignore my existance, so I decide to choose you because you are different from other woman out there which always try to seduce me. And not to surprise you, I need you to come with me next weekend to meet my parent especially my mom. I promise her to introduce my girlfriend to her in a return she won't force me to date her friend's daughter. So, you have to say yes, you are willing to come with me to meet my parent as my girlfriend." Aaron sudah selesai menceritakan alasannya dan Nicolle sedari tadi fokus mendengarkannya hingga tuntas tanpa menginterupsinya. Nicolle mengerti sekarang kenapa dia mesti menjadi pacar pura-pura Aaron. Namun satu hal yang mengganjalnya adalah dia harus berpura-pura juga di depan orang tua Aaron. Itu artinya dia mesti berbohong di depan orang tua Aaron.

"Ok, I got it now! But, that means I have to pretend to be your girlfriend in front of your parent. And you know what? One lie leads to another lie coz to hide a lie, a thousand lies are needed! I can't do that!" respon Nicolle setelah Aaron selesai dengan ceritanya.

"Please... Only for a month, the rest I will settle it!" bujuk Aaron dengan tatapan memohon. Perlu diketahui bahwa Aaron adalah seseorang yang sangat pintar membaca psikologis lawan bicaranya. Dia tahu harus berbuat dan berkata apa agar lawan bicaranya mengikuti alur yang dia inginkan. Just like now, dia berhasil membujuk Nicolle!

"Huhh!! Simpan tatapan memohonmu itu! It doesn't suit you! Dan ingat hanya satu bulan!!" ujar Nicolle akhirnya menyetujuinya.

"Yes babe! Who knows after a month, fake couple becomes real couple! Nobody knows! Hahaha...." seru Aaron sambil tertawa.

"In your dream!" sergah Nicolle. Aaron hanya tertawa.

"Ok, we almost reach your office! Happy working! I'll fetch you after office time! Don't run away!" seru Aaron dan mobilpun tiba di pelataran depan lobby Anderson's Corp. Nicolle segera turun dari mobil.

To be continued...

Melvyn & NicolleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang