15

1.2K 105 19
                                    

Sasuke berharap pagi tidak akan pernah datang. Dia belum siap untuk bertemu dengan Naruto. Dia sudah tidak punya muka untuk menyapa atau pun dekat dengan pemuda berambut pirang itu.

Kemarin dia sudah berbicara dengan kakaknya. Tentang ayah Naruto yang bekerja di bawah naungan perusahaan kakaknya.

Flashback

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Itachi menatap heran adiknya.

"Katakan padaku, berapa gaji Minato-san?!" tanya Sasuke. Dia menatap kakaknya tajam.

Dia yakin bahkan sangat percaya bahwa kakaknya bukan orang yang ada dipikiran jeleknya.

"UMR Konoha" jawab Itachi tidak sekalipun mengurangi tatapan heran kepada adiknya.

"Oh iya! Lalu ini apa?!" tanya Sasuke sambil melempar bola kertas yang sudah kusut.

Itachi mengerutkan keningnya. Dia pun mengambil kertas yang dibuang Sasuke. Itachi menghela nafas.

"Kau dapat dari mana?" tanya Itachi.

"Jawab pertanyaanku dan jangan bertanya kepadaku!" ucap Sasuke dengan nada penuh penekanan.

Itachi terdiam. Dia hanya menatap datar slip gaji atas nama Minato Namikaze.

"Kau tahu seberapa menderitanya mereka? Kau tahu mereka bekerja keras dan terus dikelilingi hinaan? Kau tahu, mereka hanya ingin hidup normal!" ucap Sasuke menatap kakaknya marah.

Keterdiaman Itachi membuat Sasuke paham jika itulah kelakuan buruk Itachi kepada ayah temannya.

"Sejak kapan kau melakukan itu kepada mereka?! Apa kau tidak punya hati hah?!"

"ITACHI UCHIHA!!!"

Sasuke terengah karena berteriak terlalu keras. Bahkan sekarang dadanya terasa sakit sekali. Kenapa disaat seperti ini penyakitnya harus kambuh?!

Sasuke menghirup nafas dengan pelan. Dia terlalu menekan pikirannya. Sebuah ringisan keluar dari bibir tipisnya.

Dengan perlahan dia berjalan menuju meja belajarnya. Sedangkan Itachi dia hanya diam melihat Sasuke. Tidak berniat untuk membantu adiknya yang sedang kesakitan.

Bukannya tidak mau membantu hanya saja jika dia membantu Sasuke, pasti anak itu akan menolak bantuannya dan meneriakinya. Mana ada kakak yang mau diteriaki adiknya kan?

Saat melihat Sasuke sudah meminum obatnya. Itachi pun membuka suaranya.

"Oh jadi sekarang kau sudah memilih pihak, ahn?" tanya Itachi membuat Sasuke mengerutkan keningnya.

"Asal kau tahu ya Sasuke. Penyakitmu itu gara-gara mereka! Mereka itu pura-pura bertindak sebagai korban. Jangan kau terjerat tipu daya mereka!" ucap Itachi.

"Jika saja waktu itu mereka memberikannya dengan cepat. Maka aku, tidak akan koma selama satu tahun dan Ibu tidak akan pernah mencicipi rasanya rumah sakit jiwa!" ucap Itachi dengan nada dinginnya.

Sasuke bingung. Sebenarnya apa yang dikatakan Itachi?! Dia sama sekali tidak mengerti apa-apa. Apa yang harus diberikan keluarga Namikaze kepada Itachi?

Ibunya pernah tidur di rumah sakit jiwa?!

"Apa maksudmu?!" tanya Sasuke menatap kakaknya bingung.

Itachi berdiri kemudian menjambak rambutnya frustasi. Dia membuang nafas kasar.

"Kenapa kau tidak tanyakan saja kepada pemuda berambut pirang itu? Bukankah kau dekat dengannya dibanding dengan kakakmu ini eh?!" ucap Itachi lalu keluar dari kamar Sasuke, tidak lupa membanting pintu kamar.

Welcome [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang