Brukk
Tubuh Sasuke terhempas ke tanah begitu saja. Sedangkan sang pembopong berlutut sambil memegangi lengan kanannya. Rintihan kesakitan terdengar begitu memilukan.
Sasuke pun langsung mendekati Naruto dengan wajah paniknya. Dia baru ingat jika Naruto memiliki cedera. Dan dia baru saja memperparah cedera pemuda pirang itu.
"Na-Naruto maaf. Maafkan aku!" ucap Sasuke panik dia pun membuka tasnya dan mengambil ponselnya. Hendak menelpon ambulan? Mungkin.
"Jika kau shhh.. bisa berlari jangan buang-buang waktu!" ucap Naruto sesekali meringis. Tulangnya terasa dipatahkan dengan cara tidak lazim.
"Kau bodoh!" ucap Sasuke kesal. Dengan tangan bergetar dia menekan tombol di ponselnya.
Sebelum menempelkannya ke telinga tiba-tiba para pria yang tadi mengejar mereka datang dan tersenyum senang.
"Hajar pemuda kuning itu!" perintah sang boss dan langsung di turuti oleh kedua pria bawahannya.
"Naruto!" teriak Sasuke kemudian menggapai tubuh Naruto yang diseret dengan kasar.
Brukk
Tubuh Sasuke didorong menjauh dari tubuh Naruto oleh si boss. Seorang pria yang tersisa pun berdiri di samping boss menunggu perintah.
"Kau hajar dia. Sepertinya dia anak yang lemah" ucap sang boss lalu mengeluarkan ponselnya.
Sasuke pun menolehkan kepalanya saat mendengar perintah dari si boss para pria bertubuh besar itu.
Bughh
"Arghh" rintih Sasuke yang tidak siap menerima serangan. Tangan alabasternya mencengkram dada kirinya yang tadi habis di tendang.
Bukan. Bukan karena Sasuke tidak bisa beladiri. Dia itu juara satu judo tingkat provinsi. Karena penyakitnya dia tidak bisa meneruskan prestasinya.
Hanya saja gerakan pria bertubuh besar itu sangat cepat, tidak lambat seperti pelatihnya dulu.
Bughh
Kali ini Naruto menghantamkan lengan kirinya ke leher pria yang menyerangnya dari depan. Membuat si pria pingsan dengan sedikit memuntahkan air liurnya. Dengan gerakan memutar dia menendang kepala pria yang ada di belakangnya. Tidak sampai situ saja, Naruto mengambil salah satu kaki si pria dan mendekapnya. Sekali gerakan secara horizontal dia memutarkan badan si pria yang langsung menghantam ke aspal.
Nafas Naruto memburu. Walaupun hanya dua orang, dia merasa tenaganya yang hilang kini kembali pulih.
"JANGAN REMEHKAN KETURUNAN AKAI CHISHIO NO HABANERO!!!! ARGGGHHHH!!!" teriak Naruto seperti orang kesurupan.
Teriakan Naruto membuat ketiga orang yang sedang asik dengan urusannya pun menolehkan kepalanya.
"Sialan!" teriak sang boss lalu memerintahkan pria yang tadi memukul Sasuke untuk menyerang Naruto.
"Chikusso!!" teriak Naruto lalu melompat dan menendang perut pria itu sampai mengenai ulu hatinya.
Pria itu jatuh sambil memegang perutnya yang terasa nyeri. Naruto menghampiri pria itu. Dia menarik tangan kanan pria itu lalu memutarnya dan menendang sikut tangannya ke atas. Berbalik arah dengan tekukan tangannya.
KRAKK
"ARRRGGGHHHH!!!!" jerit pria itu saat tangan kanannya dipatahkan dengan sekali jurus.
Sasuke meringis ngeri mendengarnya.
Sedangkan si boss dia berlari dan menghantamkan pipa besi -yang dia dapatkan di sudut gang- ke kaki Naruto. Dimana sumber kekuatan terbesar si pirang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome [Complete]
FanfictionSasuke, pemuda tukang palak tugas yang menderita penyakit yang tidak diketahuinya. Naruto, si pensiunan baseball yang menyimpan jutaan hal yang ingin diketahui Sasuke. Akankah Sasuke mati sebelum mengetahui apa penyakit yang dideritanya itu?