16

1.1K 113 18
                                    

Sasuke hanya bisa menatap lurus ke depan. Semobil dengan teman kakakmu bukanlah hal yang menyenangkan. Dimana kau tidak bisa seenaknya sendiri dan hanya bisa menjaga image kakaknya.

Sasuke bahkan terkejut saat Shisui sudah standby di depan rumah Naruto untuk menjemputnya atas perintah si kakak.

Entah bagaimana Itachi tau kalau dia menginap di rumah Naruto. Padahal tujuan awalnya hanya bermain. Namun, khehehe kesempatan tetap kesempatan. Tidak akan datang untuk kedua kalinya, kan?

Sasuke tersenyum senang mengingat dirinya bangun dan mendapati dirinya berada di kamar Naruto. Setelah menghabiskan satu malam disana rasanya Sasuke ingin lagi dan lagi.

Jangan lupa. Pemandangan dimana Naruto habis keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan celana boxer. Membuat Sasuke hampir menerjang pemuda itu dan menggigit roti sobeknya.

Ugh, sialan. Badannya sekarang terasa sangat panas.

"Kau tidak apa-apa Sasuke?" tanya Shisui yang sedari tadi memperhatikan gelagat adik sahabatnya.

"Hn" jawab Sasuke dengan canggung.

"Aku akan mampir sebentar ke kantor polisi untuk mengambil surat-suratku" ucap Shisui lalu membelokkan mobilnya.

Sasuke mengernyitkan dahinya. Namun dia menggelengkan kepalanya. Itu bukan urusannya kan?

"Kau tidak apa-apa kan ku tinggal sebentar?" tanya Shisui menatap Sasuke khawatir.

"Hn" jawab Sasuke membuat Shisui sweatdrop.

"Baiklah" ucap Shisui lalu keluar dan menutup pintu mobilnya.

Sasuke menghembuskan nafas lega. Akhirnya dia bisa terlepas dari situasi awkward.

Drrrttt drrrtttt

Sasuke mengerutkan keningnya saat mendengar suara getaran benda. Dengan cepat Sasuke membuka tasnya dan mengubek-ubeknya. Dia mengambil ponselnya dan tidak ada getaran sama sekali.

Sasuke menggaruk tengkuknya. Dia rasa tadi dia mendengar getaran.

Drrttt drrrttt

Sasuke melihat sekeliling. Dia menemukan ponsel di himpitan belakang kursi pengemudi.

"Haruskah aku angkat? Mungkin saja itu penting?" tanya Sasuke menimbang-nimbang.

Namun didikan orang tuanya yang harus sopan dan tidak mencampuri urusan orang lain membuat Sasuke mengabaikannya. Awalnya, tapi getaran itu sungguh mengganggunya.

Keputusan sudah bulat. Dia pun mengambil ponsel itu. Sasuke menatap layar ponsel yang menyala dengan alis naik sebelah.

Kenapa para direktur suka sekali menerima telepon dengan nomor tidak dikenal?

Dengan sompralnya Sasuke mengangkat panggilan itu. Sasuke akan menjawab ketika orang dari seberang memotong niatnya.

[Shisui kau bajingan!]

Sasuke mengernyitkan dahinya. Sepertinya dia kenal dengan suara ini namun dia lupa siapa pemiliknya.

[Aku sudah ribuan kali menghubungimu! Dan baru ini kau mengangkat panggilanku?! Kau benar benar sialan!]

Sasuke memilih diam. Dia sedikit tertarik dengan pembicaraan orang yang ada di seberang.

[Kenapa kau diam saja?!]

Sasuke menjauhkan teleponnya saat telinganya berdengung mendengar teriakan si penelpon.

[Aku baru mendengarnya dari Mizuki-sensei]

Welcome [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang