CHAPTER 16 (Keputusan)

192K 2.4K 120
                                    


Happy reading zeyeng 😘😘

.
.
.


"Langit" seru pria yang ada di hadapan Bintang dengan tangan yang masih setia menjulur kedepan .

Bintang malah diam saja tak merespon . Bukan sembong,Bintang malah terlihat bingung dengan suasana sekarang .

"Ekhem . Pegel nih tangan gue" seru Langit menyadarkan Bintang .

"Ehh iya . Gue Bintang" ucap Bintang sedikit gugup sambil meraih jabatan tangan Langit .

"Bintang?" Tanya Langit meyakinkan .

"Heem" Bintang menganggukan kepalanya .

"Nama yang cantik" ucap Langit dengan senyum yang begitu manis .

"nama lo juga ganteng, eh maksud gue bagus" Bintang salting sendiri dan langsung melepaskan jabatan tangan mereka . Langit yang mendengar ucapan Bintang tersenyum lebar .

"Oh jadi gue ganteng?" Goda Langit pada Bintang dengan senyum khas nya .

"Ih apaan sih . Bukan gitu maksud gue" galak nya Bintang mulai keluar .

"Gitu juga gak papa" Langit malah makin mengusili Bintang.  Bahkan pipi Bintang kini tengah merah seperti tomat, akibat menahan malu .

"Ih tau ah" ucap Bintang kesal dan meninggalkan Langit .

"Eh tunggu. Mau kemana" Langit menyusul Bintang .

"Pulang lah kemana lagi" ucap Bintang ketus tanpa menghentikan langkahnya .

"Lo gak mau tanggung jawab?" Ujar Langit . Sontak Bintang menghentikan langkah nya .

"Ya abis nya lo ngeselin"

"Becanda doang kali . Toh gue nyatanya memang ganteng" ucap Langit PD dan melihatkan deretan gigi putih nya .

"Bodo amat"

"Seharusnya tuh yang ngambek itu gue Bintang bukan lo . Kan gue yang kena timpuk" ujar Langit .

"Ya udah iya sorry" ucap Bintang pelan .

"Oke karna gue udah tau nama lo,gue udah maafin lo"

"Beneran?" Ucap Bintang dengan mata yang berbinar .

"Tapi" Langit menggantungkan ucapannya .

"Tapi apa?" Tanya Bintang .

"Gue gak akan biarin lo pergi gitu aja" lanjut Langit .

"Maksud lo? Lo mau laporin gue ke kantor polisi gitu cuma gara-gara kena timpuk ?" Samber Bintang

"Astaga Langit lebay banget si lo . Lagian ni ya dahi lo gak sampe berdarah juga, muka lo gak ada yang cacat atau lecet lain nya . Memar doang mah bisa gue obatin" Bintang terus saja berbicara menerka-nerka dengan suara yang keras dan tempo yang cepet . Satu kata yang terucap dalam hati Langit 'lucu' .

"Berisik Bintang . Kuping gue sakit" Langit membekap mulut Bintang dengan telapak tanggannya. 
Bintang meyingkirkan tangan Langit dari mulut nya .

"Ya abis nya lo mau laporin gue ke kantor polisi" Bintang masih bicara dengan nada tinggi .

Langit tersenyum melihat ekspresi Bintang yang sekarang . Dia suka .

"Siapa yang mau laporin lo ke polisi si"

"Lo lah"

"Dari pada laporin lo ke polisi mending lo obatin nih memar gue" tunjuk Langit pada dahi nya dan menarik tangan Bintang untuk kembali ke halte tadi .

She is Hot Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang