CHAPTER 19 (Maaf)

167K 2K 117
                                    

Happy reading zeyeng 😘😘

.
.

.
.

"Lo kenapa nangis?"

Bintang yang ingin menyuapkan makannya kedalam mulut ia urungkan . Bintang jadi teringat perlakuan Aksa saat di atas rooft top. 

"Jangan bahas ini ya, gue lagi gak mood" pinta Bintang .

"Oke, kalo gitu lanjutin makan nya ya"
Bintang meraih sendok yang ia simpan tadi . Dengan pelan Bintang mulai makan .
Langit diam-diam memperhatikan Bintang dalam makannya .

Langit sangat menyadari bahwa hal yang membuat Bintang menangis pasti bukan hal kecil, ingin sekali rasanya Langit menanyaka banyak hal pada Bintang, namun ia urungkan . Karena menurutnya itu kurang pantas, mereka baru saja berkenalan beberapa hari lalu . Bintang sudah mau di ajak makan saja Langit sudah senang .

Lama kelamaan Bintang menyadari kalau Langit sedang memperhatikan nya .

"Mau gue colok mata lo" ketus Bintang sambil menodongkan sebuah garpu kedepan mata Langit. 

"Jangan dong Starla, sakit"

"Lo ngapain liatin gue mulu hah?"

"Geer banget si lo Starla" elak Langit

"Gue gak buta ya Langit"

"Iya iya, galak amat" Langit menelankan suara nya pada kalimat yang terahir .

"Ngomong apa lo tadi" aura galak nya Bintang mulai keluar .

"Nggk kok, uda ya lanjutin makannya dulu tar di lanjut ngobrol lagi"

Tanpa menggubris Langit, Bintang kembali meneruskan makannya .

Setelah beberapa menit ahirnya mereka selesai makan, Langit sudah membayar dan mereka kini sudah di parkiran depan cafe .

"Gue anterin pulang ya?"

"Gak perlu, gue bisa pulang sendiri" tolok Bintang .

"Starla gue yang bawa lo kesini jadi gue juga yang harus anter lo pulang"

"Gue bisa sendiri Langit" Bintang menekan pada kata bagian terahir .

"Gak ada penolakan Starla, ayok naik" Langit memakai helm nya . Dengan malas Bintang menghembuskan nafasnya kasar, Bintang mengalah kali ini . Toh Langit udah baik sama Bintang hari ini, Bintang tidak mau di cap lagi sebagai orang yang tidak tau terimakasih seperti yang di ucapkan oleh Aksa dulu .

Bintang naik keatas motor Langit dengan tangan yang ia letakan di atas pundak Langit, Langit yang menyadari itu ia tersenyum saja, langit tak mau meminta Bintang untuk berpegangan pada pinggang nya, yang penting Bintang berpegangan agar tidak jatoh .

"Udah?"

"Udah" balas Bintang .

Sepanjang perjalanan mereka hanya berbicara seperlu nya saja, meski kebanyakan Langit yang bertanya sepanjang perjalanan Bintang pun dengan sedikit canggung menjawab semua pertanyaan yang Langit tanyakan padanya .

She is Hot Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang