TANAH BEBAS, BULAN JUNI YANG SANGAT TERIK, TAHUN 3845
DI tengah reruntuhan sebuah kota purba, tubuh Roga dan Haykal bergetar. Mereka tidak melihat apa-apa, tapi sesuatu yang mengawasi bisa dirasakan.Kedua pemuda itu sudah berada agak jauh dari anggota Tim Ekspedisi Arkeologi Kota 65 lainnya. Mereka sedang menggali sebuah lokasi yang telah diperkirakan dengan matang mengandung peninggalan-peninggalan purba nan menakjubkan dari tahun 2080an. Ekspedisi kali ini merupakan Ujian Akhir bagi dua cowok berusia 21 tahun itu. Setelah dinyatakan lulus, mereka bisa bergabung dalam Tim Arkeolog Senior dan lanjut pendidikan spesialisasi.
Sebuah suara menderu yang sangat halus, membuat telinga Roga seperti berdiri. Telinga terlatih untuk lebih peka itu, merasakan ada yang sedang mendekat. Tampaknya Haykal juga menyadari itu. Serempak mereka menatap langit Tanah Bebas.
"Sembunyi, Kal!" perintah Roga lebih menyerupai bisikan.
Zhap! Zhap!
Belum lagi sempat mereka bergerak ke mana pun, tubuh keduanya sudah terbalut kain. Lembaran kain tebal itu menjelma nyata begitu saja ketika melekat pada tubuh. Mereka terbungkus seperti kepompong. Roga dan Haykal bergerak-gerak mencoba melepaskan diri. Namun, pergerakan itu tak berguna. Hanya membuat mereka terlihat seperti kucing panik yang dimasukkan ke dalam karung.
Buntelan-buntelan bergerak itu mulai naik perlahan seperti melayang, menuju sebuah pesawat tak kasat mata.Lama kelamaan dua pemuda terbaik Kota 65 itu lenyap ditelan udara pengap lima ratus meter di atas Tanah Bebas. Sebuah daratan berbahaya yang satu hukum pun tidak berlaku di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN TULA
Science FictionRoga Embara, kembali persis setelah doa bersama atas kematiannya diselenggarakan di alun-alun Kota 65, Nusantara Barat bagian utara di Underworld. Dia ditemukan prajurit militer penjaga gerbang utama dalam kondisi sangat lemah. Sepanjang sejarah Kot...