Loneliness

1.1K 192 18
                                    

Minju sedang menemani Kim berolahraga pagi. Yujin tidak ikut, karena pagi-pagi Yujin sudah tidak ada di rumah. Katanya Yujin sedang pergi main dengan Yena dan Joyuri.

"Sayang..." Kim menunjukan dua botol minuman ke Minju. Minju mengambil satu botol untuknya.

"Laper..." Keluh Minju.

"Baru juga selesai bakar lemak, udah mau nimbun lemak lagi" Kim ketawa melihat wanita nya kelaparan.

"Manusiawi" kata Minju meneguk minumannya.

"Bubur ayam mau ?" Tunjuk Kim ke pedagang yang berjualan di tepi jalan car free day.

Minju mengangguk dan kemudian mereka memesan makanan, sekaligus sarapan bagi mereka.



"Minju—" Minju menoleh kearah suara tersebut.

Namun Minju tidak melihat keberadaan Yujin disekitar nya. Suara tadi mirip suara Yujin.

"Kenapa ? Nyari sesuatu ?" Tanya Kim yang hanya di jawab gelengan kepala oleh Minju.

Akhir-akhir ini Minju jarang bersama Yujin. Selain sibuk karena pekerjaan, ini semua menjadi renggang sejak kemarin, saat Minju lupa menjemput Yujin.

Sehingga ia sering menghabisi waktu dengan Kim. Yujin pun begitu, akhir-akhir ini sering menghabisi waktu dengan teman barunya.

"Bagaimana kalau Yujin terbiasa tanpa aku ya ?" Minju sedang tidak akur dengan batinnya.

















.




"Yujin! Tangkap" Yena melemparkan bola dan ditangkap oleh Yujin.

Kini mereka sedang bermain di taman bermain kota. Yena dan Joyuri sengaja mengajak Yujin, agar lebih dekat dengan Yujin. Mereka sangat menikmati hari ini.

"Sayang, aku penasaran deh, gimana ya Yujin kalau gak bersikap kaya anak kecil, coba kamu ajarin yujin pelan-pelan menjadi laki-laki pada usianya sekarang" bisik Joyuri. "mana tau sedikit membantu untuk kesembuhan Yujin, tapi pelan-pelan aja ya"

Yena mengangguk paham.

"Yujin, sini—" Yujin mengambil bola dan menghampiri yena.

"Kenapa Yena ?" Tanya Yujin.

"Yujin ingin jadi orang dewasa ?" Yujin mengangguk cepat.

"Soalnya Yujin ingin cepat besar, Yujin mau seperti yang lain yang selalu kerja, kerja, kerja" kata Yujin antusias.

"Nah Yena ajarin cara bersikap dulu ya, bersikap layaknya orang dewasa" Yena berdiri disamping Yujin.

"Pertama, cowok dewasa itu jalan nya tegap, kaya gini..." Yena menunjukan cara berjalan yang gagah ke Yujin.

Yujin pun mengikuti gerak Yena dengan baik.

"Bagus, mulai sekarang coba berjalan seperti itu Yujin, Yujin keren!" Puji Yena menunjukan kedua jempolnya untuk Yujin.

Seketika Yujin meloncat-loncat sambil menepuk tangannya.

"Kalau aku ketemu Yujin dulu, mungkin aku jatuh cinta nya ke Yujin deh" kata Joyuri yang melihat betapa gagahnya Yujin ketika berjalan tegap.

"Bilang apa tadi ?!" Yena mencubit pipi Joyuri.

"Tapi aku serius, Yujin terlihat gagah berjalan seperti tadi. Persis orang dewasa" kata Joyuri tetap jujur.

Yujin yang mendengar itu langsung berjalan tegap seperti yang yena contohnya. Ia merasa bangga selalu dipuji oleh teman-teman nya.

"Lalu yang selanjutnya apa Yena ?" Tanya Yujin antusias.

H.O.L.D (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang