Thank You

1.2K 186 48
                                    

"Udah siap ?" Tanya Kim muncul dihadapan Minju.

"Ud—" seketika Minju tertawa puas "astaga sayang, kamu kenapa pake baju gitu sih ?!" Minju semakin tertawa melihat baju yang dikenakan oleh Kim.

"Emang gak boleh ?" Tanya Kim menahan tawa nya.

"Untung ini New York, coba kalau di Indonesia, udah viral kamu" Minju masih saja tertawa.

"Udah dong ngetawain nya, tadi aku udah PD banget, eh di ketawain kamu malah malu sendiri aku nya" Kata Kim menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Abis nya kamu, aneh-aneh aja sih, mau jalan ke taman pakai baju kaya gitu" Minju masih ketawa gaes, namun Minju mencoba meredakan tawanya.

Jadi, Kim menjemput Minju menggunakan baju babi warna pink. Apalagi warna rambut yang juga dukung dengan warna bajunya. Tentu saja itu akan membuat semua orang melihat kearah Kim nantinya.

"Kan ketawa lagi, udah ah ayo. Nanti gak jadi-jadi perginya" Kim menarik tangan Minju untuk segera masuk ke dalam taxi.

"Aduh, perut aku sakit ngetawain kamu" Minju masih mencoba menahan tawanya.

"Tolong ke tempat ini" kata Kim menunjukan tempat yang dia dan Minju ingin tuju.

'anggap aja mereka ngomong pake English'

"Oke, Tuan" kata supir taxi itu paham "Tuan, apa dia pacar mu ?"

"Tentu saja bukan! Dia mantan pacar ku!" Kata Kim cepat.


Minju yang mendengar itu langsung mencubit perut Kim.

"Aw! Sakit Ju" keluh Kim.

"Bilang apa tadi ?!"

"Kan emang mantan pacar, kamu kan sekarang tunangan aku" kata Kim membela diri.

"Dih, gombal!" Kata Minju menahan senyumnya.

"Belum juga berumah tangga udah KDRT gini" kata Kim mengusap bagian perutnya yang dicubit Minju.

Sang supir hanya tersenyum geli melihat pasangan ini.

"Tau deh, gelap" kata Minju melihat keluar jendela.






Mobil taxi berhenti tepat di depan taman yang ingin mereka kunjungi. Ternyata benar-benar tidak terlalu jauh dari rumah sakit yang merawat Yujin. Cukup berjalan 10 menit sudah bisa sampai.

"Diliatin orang dari tadi" kata Minju pelan.

"Biarin, yang penting ganteng dan kaya" kata Kim sembarang.

"Ih aneh!" Kata Minju mencubit pelan Kim.

"Apaan sih cubit-cubit. Mau eskrim gak ?" Kim menunjuk gerobak es krim yang sejak tadi cukup ramai dikunjungi orang-orang.

"Tumben ? Kan kamu gak terlalu suka eskrim ?"

"Bukan berarti aku gak makan eskrim kan. Mau gak nih ? Atau batal aja nih beli eskrim nya"

"Boleh deh" kata Minju cepat

"Kamu duduk disitu ya" tunjuk Kim.

"Dekat danau itu ? Kenapa gak di bawah pohon itu aja biar teduh, ntar kalau disana kepanasan" saran Minju.

"Gak masalah, lagian cahaya matahari sehat kok. Mumpung disitu kosong kursinya. Gih cepat duduk sana, aku mau lihat ikan-ikan soalnya" Kim segera meninggalkan Minju untuk membeli es krim.

"Tumben banget Kim aneh gitu. Mau liat ikan ? Alasan gak masuk akal banget deh"

Minju berjalan cukup cepat menuju tempat kursi yang diinginkan Kim. Karena taman ini cukup ramai, Minju takut akan ada yang mengambil tempat itu. Pandangan Minju sedikit teralih ke gedung besar dimana ada seseorang yang menjadi alasan dirinya datang ke New York, seseorang itu sedang dirawat disana.

H.O.L.D (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang