"Sepi hari gue tanpa Yujin" kata Vicky mengaduk-aduk minumannya.
"Lomba lari jadi kurang seru tanpa Yujin" kata Yena lemah, Karena ia sering menemankan Joyuri mengisi acara pembukaan lomba, baginya sangat berbeda.
"Gue gak terlalu dekat sama Yujin, cuma bagaimana pun dia bagian dari kita. Bahkan dia lebih nurut dibanding Yena" olok Joyuri, Yena memajukan bibirnya persis bebek.
Brak!
"Eh ayam! Ayam! Kenapa ?!" Kaget Joyuri dan Yena.
Setelah menggebrak meja, Vicky berlari menuju mobilnya di parkiran. Yena dan Joyuri yang panik ikut mengejar Vicky.
"Kita harus ke rumah Minju, sesuatu yang buruk terjadi" kata Vicky menghidupkan mobil nya "Cepetan masuk!!" Tanpa aba-aba Joyuri masuk tepat di sebelah Vicky.
"Lo berdua duluan, gue mau bilang adik gue dulu, ntar gue nyusul. Jangan laju-laju ya" Vicky dan Joyuri mengangguk paham.
"Minju kenapa ?!" Tanya Joyuri.
"Nanti gue jelasin ya, gue panik jadi harus fokus nyetir dulu" kata Vicky sedikit melajukan kecepatan nya.
"Abang harus pergi, ada hal mendadak. Tolong jaga caffe ya dek" Yena mengambil kunci mobilnya dan memakai jaketnya dengan cepat.
"Tapi abang lama gak ?" Tanya adik Yena.
"Gak tau, jagain aja dulu ya" jawab Yena mencium kening adiknya itu "dah ya, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
.
"Assalamualaikum!" Vicky mengetuk pintu rumah Minju dengan cepat. Sedangkan Joyuri sedang melihat lewat jendela.
"Gak ada orang kaya nya" kata Joyuri.
Clek!—pintu rumah terbuka menampakkan Husein yang seperti baru bangun tidur.
"Hm kenapa ?" Tanya Husein yang meregangkan tulang-tulang nya. "Eh Vicky!" Kagetnya yang baru menyadari di depannya itu ada Vicky. Sedangkan Vicky sudah membulatkan matanya. "Eh ada Joyuri juga!"
"Bang, ada sesuatu yang buruk terjadi!" Kata Vicky begitu tau tujuan nya buru-buru ke rumah Minju.
"Ap—"
Drrtt!!!—Husein meraih ponsel pada kocek celananya. Ia menunjukan ekspresi seperti meminta izin untuk menganggakat telpon terlebih dahulu ke Vicky.
"Hallo. Assalamualaikum. Dengan siapa ? Di mana ? Password nya ? Luwak whait kopi ? "
"......"
"Bercanda pasti kan ?" Tanya Husein yang melirik kearah Vicky.
"Serius ?! Oke, Husein telpon Ayah dulu. Husein matiin ya!" Panik Husein.
"Bang, Y—"
"Tolong jangan sampai Minju tau dulu, tunggu sampai Ayah dan Ibu gue nyampai ke rumah" cegah Husein. "Kalian masuk dulu"
"Abang udah tau ?" Tanya Vicky masuk kedalam rumah diikuti oleh Joyuri.
"Kenapa sih ?!" Bingung Joyuri.
Husein menelpon Ayah dan Ibu untuk segera pulang. Dengan perasaan bimbang, Husein sejak tadi hanya mondar mandir.
"Kondisi Minju lagi lemah banget, dengar berita ini bisa buat dia makin lemah" kata Husein memberintau Vicky san Joyuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
H.O.L.D (END)
RomansaTerus genggam tangan ku dan aku akan terus genggam tangan mu. Sangat erat. Tak akan ku biarkan salah satu dari kita untuk pergi.