Young

1.1K 188 41
                                    

Dengan rambut panjang warna hitam terurai, menggunakan jaket kulit berwarna hitam. Vicky sedang duduk bermain ponselnya, sesekali ia melihat sekitar keramian.

"Lama sekali sih...." Keluh nya.














"Young!"

Vicky pun dengan cepat menoleh kearah suara. Segera berdiri dan kemudian mendekat pada seseorang yang sejak tadi ditunggu olehnya.

"Lama seka...." Ucapan Vicky terhenti. "Lo kok jadi brewokan gini bang ?!" Kaget Vicky.

Yang punya brewok hanya ketawa kecil "Mau coba aja sih. Cocok gak sih ?"

"Cocok sih, cuma ditipisin dikit lah. Hampir gak kenal gue sama lo, bang" kata Vicky memberi saran.

"Nanti deh, kalau sempat" ia memperhatikan sekeliling Vicky "Minju gak ikutan jemput gue ?"

"Lagi nemenin Yujin medical check Up" jawab Vicky "mau langsung ke rumah Om Lee ?"

"Mau makan dulu deh, laper soalnya. Emang nya lo gak lapar apa ? Pasti lama kan nungguin gue yang pesawat nya delay" jawab Husein.

"Tapi, Lo bayarin gue kan, bang ?"

"Iya, tenang aja nona Young" senyum Husein.

















Vicky makan dengan lahap, bahkan kini mulutnya penuh sekali dengan makanan. Matanya begitu bebinar menatap deretan makanan di depannya. Kadang tiba-tiba saja ia tersenyum sambil memejamkan matanya saat sesendok makanan masuk kedalam mulutnya.

"Laper banget lo ?" Tanya Husein dengan ketawa kecil khas nya.

"Iya, nungguin lo nih bang, berjam-jam" jawab Vicky tetap melihat makanannya.

"Minun dulu" Husein memberikan segelas air soda. "Maaf ya gue malah ngerepotin lo" kata Husein tulus.

"Thanks" Vicky menerima air soda yang diberikan. "Nah itu lo tau kalau jemput lo bakalan ngerepotin gue"

"Malah diseriusin" kesal Husein.

"Makanya, jangan ngomong yang aneh-aneh kaya tadi" kata Vicky melanjutkan makannya. "Gak ngerepotin kok"

"Tiba-tiba kenyang gue ngeliatin lo makan" Husein melepaskan sendok dari tangannya dan tersenyum melihat Vicky yang mulutnya penuh dengan makanan.

"Tumben ? Biasa rakusan lo dari pada gue" kata Vicky menghentikan aktivitas makannya, namun mulutnya tetap mengunyah.

"Emang iya ?" Tanya Husein memastikan.

Vicky mengangguk "hm—iya, kan hidup lo cuma tentang makanan, bang. Makanya sekarang gak dapat jodoh"

"Hei! Lancar banget ngomong nya" kata Husein menatap Vicky dengan tajam.

"Kenyataan" Vicky lanjut makan.

"Tiba-tiba lapar lagi kan!" Husien memasukkan banyak makanan ke dalam mulutnya.

"Nah gitu dong, ya kali gue yang habisin makanan nih semua kalau lo nya udah kenyang. Bisa penuh perut gue" kata Vicky di sela makan-nya.

"Iya, ini udah lanjut makan"

"Yaudah makan tuh diem" kata Vicky cepat.

"Iya, ini udah diem" keluh Husein pelan.

"Kenapa masih bicara ?! Diem!"

"Astaga!"

"Diem!!"

Husein pun terdiam tidak menyahut lagi.











"Sebelum ke rumah, temenin gue nyari hadiah dulu ya" pinta Vicky yang kini duduk santai di kursi sebelah Husein, karena Husein yang membawa kendaraan.

H.O.L.D (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang