Mating 🔞

5.3K 492 192
                                    

Ray dan Seokjin terduduk dengan saling berhadapan di atas ranjang dalam lodge itu. Tangan beserta kedua mata Ray masih saja menyusuri tiap inci kaki Seokjin yang membentang dengan sedikit menekuk melewati tubuhnya, laksana mesin scan yang terus memindai dengan teliti, tak ingin ada kekurangan sekecil apapun dalam prosesnya. Walau di mata Ray ia percaya bahwa Seokjin adalah ciptaan paling sempurna yang sangat beruntung dapat ia miliki. Sementara yang bersangkutan hanya bisa menahan geli kala jemari Ray merayap dari perpotongan pahanya, lalu menjalar terus sampai ke betis, dan seolah sengaja memberikan sedikit kelitikan di sana.

Seokjin telah mengkomando hasratnya untuk tak segera merespons dengan lenguhan atau desahan apapun sebelum keduanya jelas akan melakukan itu malam ini. Karena Seokjin ingin suara pasrah dan putus asanya terdengar jelas di telinga Ray saat pria itu berhasil membuat tubuh mereka menyatu.

Kedua tangan Seokjin meremat permukaan ranjang erat di depan tubuhnya demi menahan geli dan menggigiti bibirnya sembari menunduk dalam saat telunjuk Ray terasa meraih ujung kain celananya dan memasukkan seluruh telapak tangan untuk mengelus kulit yang berada di baliknya. Dan apa yang pria itu lakukan pada dirinya kini mulai membuat kapasitas oksigen dalam paru-parunya menipis.

"Kau lembut sekali, Seokjin." Gumam Ray lantas beralih untuk menelaah pada pemuda yang terlihat tengah bersusah payah menahan sesuatu yang Ray tak tahu apa. Satu tangannya lantas terulur demi meraih dagu Seokjin dan membuat pemuda itu mendongak padanya dengan lembut. Dan apa yang terpampang di hadapannya kini benar-benar mulai merampas kewarasan Ray yang sebenarnya telah menipis itu. Dan hal itu mulai membuat Ray berinisiatif untuk menginspeksi tiap hal pada wajah pemuda itu.

Seokjin dengan kedua mata yang terlihat berkaca-kaca dengan indahnya, pun terlihat sayu kala iris kelamnya menatap lebih dalam pada si empunya, dengan dua belah pipi yang sedikit gemuk dan penuh akan rona merah yang membuat Ray menenggak salivanya untuk yang kesekian kalinya. Ray sungguh berharap bahwa Seokjin tak memiliki intoleransi terhadap dirinya saat mereka memutuskan untuk melaju lebih jauh malam ini.

Telapak tangan Ray yang semula bertempat di dagu Seokjin, perlahan beralih untuk mengelus pipi pemuda itu dengan sama lembutnya. Lalu, bibir Seokjin yang tampak merekah dan penuh itu kembali menghancurkan pertahanan diri Ray. Seakan hal itu adalah sesuatu yang tak patut ia abaikan. Ray-pun mendekatkan wajahnya perlahan hingga ujung hidungnya bersentuhan dengan milik Seokjin, dan iapun mengesekkan milik keduanya dengan gemas.

Hawa panas yang sebenarnya telah merasuk di dalam tubuh Seokjin perlahan menjalar kewajahnya kala Ray terus memperlakukannya dengan begitu lembut. Ia lantas memiringkan kepala dan membuat bibir keduanya saling bertemu, lalu menyesap dalam-dalam rasa yang ia peroleh dari sana. Dan, tubuhnya kembali bergidik geli kala ia merasakan telunjuk Ray menari di sepanjang leher jenjangnya saat bibir keduanya masih saling mencumbu. Terus turun, hingga Seokjin dapat merasakan jemari pria itu mulai bergerak untuk melepas kancing kemeja yang Seokjin kenakan.

Satu.

Dua.

Tiga.

"Nghhh." Lenguh rendah Seokjin membahana di dalam ruangan yang mengisolasi keduanya kala telapak tangan Ray menyusup masuk dan membelai kulit dadanya, memberikan sedikit remasan serta mencubit puting yang terasa tegang. "Ahhh, Ray..."

Ray melepas tautan bibir keduanya saat pemuda di hadapannya terdengar seperti mulai kepayahan. Ia lantas kembali mengusap pipi Seokjin beserta bibir yang telah lembab dengan tangan lainnya, karena yang satu tak sudi berpindah dari tempatnya berada kini. "Kau juga sangat sensitif." Lirih Ray lagi dengan kembali meremas dada Seokjin, dan menyebabkan yang bersangkutan mendesah hebat sembari membuang wajah.

Ray dan juga beberapa werewolf selalu menghindarkan diri mereka dari meminum alkohol secara berlebihan, karena tak banyak dari mereka yang dapat mengendalikan diri dengan baik saat tengah mabuk. Hal terburuk yang bisa terjadi adalah shift ke dalam bentuk serigala di saat dan tempat yang tidak terduga. Dan itu akan sangat merepotkan bagi yang lainnya untuk bantu menangani.

MOONCHILD [ Namjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang