Empat orang gadis melenggangkan kaki ke arah mobil putih yang terpakir di antara banyak kendaraan lain. Sebuah tas bentuk persegi panjang mampu menarik atensi keempatnya. Kotak yang berbentuk bingkisan warna coklat itu menghenyak diam di depan bagian mobil.
Tanpa pikir panjang, salah satu gadis langsung menyambarnya. Mengamati bingkisan tersebut lebih teliti.
"Apaan Ji?" tanya salah seorang.
Yang ditanyai hanya bergidik bahu, ia terus mengamati tas bingkisan di tangannya, tak ada sisi yang terlewat. Merasa penasaran, ia membawa tangannya masuk untuk mengeluarkan isi dari bingkisan.
Sebuah kotak makanan? Ia pun mendekatkan kotak itu ke telinga kanan, dan sedikit menggoncangnya. Apa isinya benar-benar makanan?
"Buka deh coba." timpal salah seorang lagi, ia sungguh penasaran juga.
Gadis yang memegang kotak, lantas memberikan tas miliknya pada teman yang di samping, agar ia lebih mudah membuka kotak misterius ini.
Dahi keempatnya mengerut heran. Benar isinya adalah bekal makan. Namun bekal makan siapa? Dalam rangka apa? Tapi, bukankah lucu, memberi bekal makan di sore hari begini? Jika niat memberi, kenapa tak dari pagi?
"Jangan-jangan ada racunnya, Ji!" spekulasi Suzu, si gadis cantik yang mempunyai bibir tipis dan senyum manis.
Suzu kadang memang berlebihan dalam menilai sesuatu. Tapi pendapat Suzu mungkin ada benarnya juga. Bisa saja kan, memang ada orang iseng yang menaruh makanan itu, dengan mencampur obat pencuci perut.
Gadis cantik bernama Jisoo, yang tadi meraih bingkisan, mengangguk setuju untuk pernyataan Suzu. Ia hendak membuang kotak makan itu, bahkan sudah membawa pandangannya untuk mencari tong sampah. Saat hendak berjalan, tangannya dicekal duluan.
"Eeh, jangan main buang aja.." cegah gadis yang menahan sembari merampas bingkisan kotak itu dari tangan Jisoo. Hyewon Altezza, atau dipanggil Hyewon, memeriksa kembali bingkisan misterius tadi.
Saat membalik tas bingkisan, secarik kertas meluncur keluar. Kertas kecil seperempat ukuran kertas memo bewarna pink.
'Selamat makan Neng Cantik. Aku yang masak special loh♥, hehe.. dari: Pengagummu.'
Dahi Jisoo semakin berkerut membacanya. Apa-apaan ini? Jika ada orang iseng mengapa begini nekat? Sok misterius pula. Dan.. pe-nga-gum? Cih, ada-ada saja.
Sujin, gadis lain yang paling pendek di antara keempatnya menyambar pesan singkat itu dari tangan Jisoo. Ia rasa mengenal tulisan tangan ini.
"Ciee cieee, punya penggemar rahasia." timpal Suzu yang kegirangan sendiri usai mengetahui pesan di bekal tersebut.
Sujin masih berkecimpung dalam pikirannya, ia sungguh tak asing dengan tulisan tangan ini.
"Lo kenapa, Jin?"
Sujin tak menghiraukan pertanyaan Hyewon, otaknya masih berpikir keras.
Tlak!
Sontak, pandangan Jisoo, Suzu, dan Hyewon menatap heran ke arah Sujin yang membuat bunyi dengan ibu jari dan jari tengahnya.
"Ini dari Yoyo! Persis tulisan tangan ini kayak punya dia! Gue yakin dia yang ngasih!" ungkap Sujin menggebu-gebu. Itu kembali membuat ketiga gadis lainnya heran.
"Yoyo?" tanya Hyewon, ia masih belum kepikiran orangnya yang mana.
"Yoyo.." Jisoo membawa otaknya berpikir, "Yunhyong Fadrin Adhitama? Temen sekelas gue? Anteknya Sehun? Yoyo mantan lo itu?" kali ini Jisoo yang bertanya dengan nada tak santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ex (√)
Teen FictionCewek itu beda sama Cowok! 👭 Cewek: • Mantannya temen dimusuhin mati-matian. • Antek-anteknya mantan ikut kena imbas kejengkelan. 👬Cowok: • Mantannya temen berlomba-lomba buat didapetin. • Temennya mantan ada yang bening dikit langsung sikat...