18|Hari Kelulusan

1.1K 190 12
                                    

"Dengan pujian, mahasiswa kedoteran, dengan IPK 3.90, putri Bapak Mino dan ibu Sandara, Jisoo Ersya Azura."


"Selamat,"

"Makasih, pak."

Gelora perasaan wisudawan/i, terangkum satu di aula fakultas. Hari ini, hampir seluruh fakultas kampus mengadakan penyematan wisudawan/i, yang resmi mendapat gelarnya setelah perjuangan panjang.

Sejak pukul delapan tadi, sudah terlihat banyak kegiatan yang terlaksana di area kampus. Semua terlihat sibuk dengan tugasnya masing-masing, demi membuat acara sakral yang diagendakan terjadi hari ini berlangsung baik.

Berkat kerja keras semua pihak, acara penyematan formal gelar sarjana para mahasiswa, atau lebih tepatnya mantan mahasiswa, karena itu sudah dilepas satu jam lalu. Berjalan lancar.

"Kakak, happy graduation.."

Sebucket bunga dosodongkan setelah kalimatnya selesai diucapkan. Soobin dilengkapi kedua lesung pipinya menatap sang kakak dengan senyuman.

"Makasih, sayang.." bucket besar itu diterima dengan senang hati, serta si adik juga ikut ditarik dalam pelukan.

"Happy graduation, sayang." giliran Sandara yang bicara.

Jisoo menatap ibunya itu dengan mata yang sedikit berkaca-kaca, "Makasih, mama.." ungkapnya seraya menghamburkan diri dalam dekapan Sandara.

"Duh, kakak udah jadi sarjana aja. Perasaan baru kemaren lahirnya." Sandara mencium kedua pipi sang putri dengan lembut.

"Dih mama, udah kayak mau ngelepas anaknya buat nikah aja." celutuk si papa yang belum sempat buka suara sejak tadi.

"Papa komentar aja kayak netizen, bilang aja mau melukin kakak juga kan?"

"Yaiyalah, orang kakak anaknya papa juga. Sini dong kak," tangannya dibentangkan lebar-lebar.

"Uuh, papa.. Makasih ya udah bimbing Jisoo sampai bisa jadi orang kayak gini." ungkapnya saat berada dalam pelukan sang papa.

"Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam, eh Yoyo?"

Mas Yoyo bersama cengiran khasnya, menyalami kedua orang tua Jisoo dengan sopan.

"Tante, om, adek,.. Mau minta izin ngasihin bunga buat anak gadisnya."

Sandara tersenyum, "Silakan.."

Bucket mawar merah yang digenggam tangannya, diserahkan pada Jisoo. "Selamat hari kelulusan Neng Jisoo. Semoga habis ini, kita masih bisa punya waktu yang banyak buat sama-sama."

"Makasih, Yo.."

"Oh iya, tante sampai lupa kalau kamu sama Jisoo satu jurusan. Mama kamu mana? Kenalan dong sama tante, kali aja bisa jadi mitra tante buat belajar masak yang enak-enak."

"He he, ada kok tante, lagi makan di kafetaria."

"Ohh, jadi ini ma, yang mama bilang, laki-laki yang jago masak itu?"

"Halo om. Ah, enggak jago-jago banget kok." balas Yoyo sambil merendah.

"Gak jago gimananya? Orang mama aja sampai kalah loh pa. Papa inget, makanan yang kita makan buat sarapan, yang papa bilang enak banget itu loh? Itu restoran keluarga Yoyo yang punya."

Mino membuat otaknya mengingat, "Ooh, yang itu. Saya sampai ketagihan loh Yoyo, sekali-sekali bolehlah diudang mampir ke restoran keluarga kamu?"

Yoyo langsung kegirangan, iyalah. Dia dapat lampu hijau nih ceritanya?

The Ex (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang