Drttt.. Drttt.. Drttt..
Tap"Halo?"
"Ih, ini pasti baru bangun kan? Katanya mau ke bandara hari ini, kok masih ngebo sih? Jadi kan?" langsung disemprot omelan.
Mata yang masih berat berupaya makin dibuka lebar. Ponsel yang bersarang di sebelah telinga kiri juga dijauhkan sebentar untuk melihat jam. "Iya, jadi kok. Tapi nanti agak siangan. Baru mau jam 10 Yang."
"Baru mau jam sepuluh? Buka jendela, liat matahari udah setinggi apa kalau kamu lupa jam sepuluh itu masih subuh atau udah siang."
"Iya iya Sayaang." kalau ibuk negara sudah mengomel, akan panjang urusannya jika tetap membela diri. Jadi ya ambil jalan aman saja.
"Jangan iya iya aja, bangun sekarang gih. Rapiin kontrakannya. Aku tebak di sana pasti masih kayak kapal pecah. Gak malu keluarganya datang, keadaannya masih gitu?"
Hafal betul dengan lelaki ini, semua tebakan yang dilontarkan adalah kebenaran. Keadaan real kontrakan dengan yang diucapkan benar-benar sinkron. Di setiap sudut terbilang masih sangat jauh dari kata rapi. Buku-buku yang berserakan, bungkus snack berhamburan di meja depan tv, hingga beberapa gelas kopi yang masih terpajang di depan meja belajar.
"Iya sayangkuuu, ini udah bangun. Udah ambil sapu sama tongkat pel kok." of course bohong. Boro-boro sudah berdiri ambil sapu dan tongkat pel, membuka selimut saja belum.
"Mmm, yaudah. Kalau gitu lanjutin aja bersih-bersihnya dulu. Aku juga mau bantuin bibi masak."
"Ook——"
"Ingat, jangan tidur lagi loh!"
"Iya sayang, ini udah gak minat buat tidur. Lagi rajin buat bersih-bersih."
"Yaudah, aku tutup, bye."
"Bye."
Bip
Setelah sambungan terputus, tubuhnya dibawa kembali bermalas-malasan dengan menarik guling kembali dalam pelukan. Bukan apa-apa, namun ia ingin balas dendam rasanya, karena baru bisa tidur nyenyak beberapa minggu ini setelah sebelumnya tak pernah dapat jatah yang cukup untuk tidur.
"Lima menit lagi ya, sayang." ujarnya menatap layar ponsel. Di sana terdapat gambar gadis yang tadi menelfon sebagai lockscreen.
***
"Astagfirullahal aziiim. Loh loh loh, ini katanya yang udah bangun ambil sapu sama tongkat pel mana? Sekarang ada teknologi nyapu sama ngepel di mimpi, terus efeknya ke dunia nyata apa gimana? Kok masih 11, 12 kayak kapal pecah ini kontrakan?"
Guling yang senantiasa dalam pelukan, ditarik begitu saja. Andai saja bantal itu bisa mengeluh, ia pasti sudah berteriak karna dipaksa terlepas dari rangkulan kehangatan. Tapi jika benda itu tak segera dijauhkan, bisa dipastikan si empu akan makin keenakan dan menyambung tidur balas dendamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ex (√)
Teen FictionCewek itu beda sama Cowok! 👭 Cewek: • Mantannya temen dimusuhin mati-matian. • Antek-anteknya mantan ikut kena imbas kejengkelan. 👬Cowok: • Mantannya temen berlomba-lomba buat didapetin. • Temennya mantan ada yang bening dikit langsung sikat...